3. promise

304 40 2
                                    


'''

"(y/n)-san, apa kau tau tentang laut?"

"Eh? uhm..tidak.., Kenapa?."


"Armin bilang sebagian besar dunia ini dikelilingi dengan air yang disebut lautan, dan banyak lagi hal-hal baru diluar sana!, suatu saat nanti armin dan aku akan pergi melihatnya!"


"Ah.. begitu ya.."


"Jadi, (y/n)-san... ayo kita pergi bersama,
...ayo kita lihat dunia di luar sana.."

"Baiklah, tapi bagaim-"

"Janji ya?! Ayo kita mengelilingi dunia!..hanya kita.."

__

"Hey! Gunakan matamu saat berjalan!"

Teriak pria paruh baya kepada seorang gadis yang tidak sengaja menabraknya.

"Maaf...apa kau tidak ap-"

"Menyingkir, dasar gadis tidak punya sopan santun!" Potong pria paruh baya itu lalu berlalu pergi. Gadis itu sedikit tertegun saat mendengarnya.

"(Y/n)-san"

Gadis yang sedari tadi menatap kepergian pria paruh baya itu kini menengok ketika seseorang memanggil namanya. Gadis bernama (y/n) itu kini menatap pria yang tidak jauh lebih tinggi darinya. Lalu menghela nafas.

"Aku tidak apa-apa, eren"

ucap (y/n). Eren menatapnya, ia tau bahwa gadis didepannya sedang berbohong. (Y/n) terlalu banyak berbohong padanya sering-sering ini.

Keduanya kini mulai melangkahkan kakinya kembali, berjalan menyusuri jalan dekat laut yang Sekarang hanya dilewati oleh beberapa orang, mungkin karena hari sudah mulai gelap.


"..apa yang tadi kau pikirkan?"

Ucap eren memecahkan keheningan keduanya. eren melirik (y/n) sekilas, gadis itu terlihat tidak berniat untuk menjawab pertanyaannya

"Eren,....Apa kau bisa melihat masa depan?"

Eren yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya. (Y/n) yang sekarang dua langkah didepan eren pun ikut menghentikan langkahnya. Gadis itu berbalik, menatap eren untuk mencari jawaban di wajahnya.


"Jangan berbohong kepadaku, eren. Kau melakukan hal ini karena kau sebenarnya sudah tau kan?"


(Y/n) selalu ingin menanyakan hal ini sebelumnya, apa yang membuat sikap eren berubah sepenuhnya, apa yang membuat eren merencanakan rencana nekat yang beberapa hari lalu pria itu beritahukan kepadanya.

Sejujurnya, eren yang sekarang membuat (y/n) takut. Pada awalnya gadis itu bahkan enggan melihat bahkan berbicara kepada-nya.

".... apa yang sebenarnya kau lihat, sehingga melakukan semua ini?, apa ada hal buruk yang akan terjadi, sehingga kau harus melakukannya?"

Lanjut (y/n). Gadis itu menggertakan giginya, kesal, berharap eren segera menjawab pertanyaannya. Namun eren hanya diam.

(Y/n) masih senantiasa menatap eren, ia tidak tau apa yang pria didepannya itu pikiran saat ini. Eren tidak dapat dimengerti, atau (Y/n) yang tidak bisa mengerti eren?.

"Eren, apa kau.. berusaha merubah masa depan?"

(Y/n) sudah tidak peduli dengan beberapa orang yang berlalu lalang disekitarnya, ia tidak peduli mereka akan mendengarnya atau tidak.

Beberapa detik tidak ada jawaban

"...umurku tersisa 7 tahun lagi (y/n)-san, aku harus melakukan ini sebelum aku mati. Jika benar aku bisa melihat masa depan, walaupun itu sesuatu yang buruk, jika semua itu membuat kalian bahagia, aku tidak akan mengubahnya."

Jelas Eren, entah kenapa (y/n) terkejut mendengarnya.

gadis itu kini berbalik membelakangi eren. Apa itu jawaban yang ingin ia dengar?, pikir (y/n).

Eren benar, jika semua ini bisa membuat dirinya dan orang terdekatnya terbebas dari kurungan dinding, maka (y/n) akan melakukannya.

Egois memang, tapi setelah melihat orang-orang yang hidup bahagia diluar dinding, membuat (y/n) berpikir bahwa dunia ini tidak adil, sama seperti dunia (y/n) sebelumnya, bahkan mungkin lebih buruk.

Gadis itu tersenyum kecut, perasaanya campur aduk. Kenapa ia merasa seperti ini ketika mendengar ucapan eren, jadi intinya eren bisa melihat masa depan atau tidak?.

"Bagaimana dengan yang lain?, Kenapa kau hanya memberi tahuku?"

Ucap (y/n) tanpa membalikkan badannya. Eren yang tadinya menatap punggung (y/n) kini beralih menunduk, bukan keinginan eren untuk memberi tau (y/n), eren bahkan tidak ingin gadis itu terlibat. Namun, eren membutuhkan kekuatan (y/n), hanya sebentar, lalu setelah itu ia akan melepaskannya.

"... karena aku mempercayaimu.."

Jawab eren.

Eren bukan hanya mempercayainya, namun mengagumi (y/n) sama seperti gadis itu mengagumi kapten Levi.
Ralat, bukan mengagumi. Eren mengganggap nya lebih dari itu, lebih daripada rasa kagum (y/n) kepada Levi.

(Y/n) membalikkan tubuhnya menatap pria didepannya. Eren masih menunduk, namun (y/n) masih bisa melihat sekilas telinga pria itu bersemu merah, mungkin saja karena langit senja.

".....begitu ya. kalau begitu.. ayo lakukan, setelah itu.. kita harus berkeliling dunia, kau kan pernah berjanji"

eren mendongak ketika mendengarnya. Hal pertama yang ia lihat adalah cairan bening yang mengalir dari kelopak mata gadis didepannya.

Cairan bening itu terus membanjiri pipi (y/n). Gadis itu tersenyum Tapi tatapan nya kosong, seakan ia pernah melewati banyak hal buruk, namun harus kembali melewatinya lagi kali ini.


Tbc

for you in a previous life [attack On Titan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang