.....
Suasana ruangan saat ini terasa senyap dan tidak satupun dari orang yang berada disana mulai berbicara..(Y/n) yang masih berdiri kini melirik eren yang duduk disampingnya, di ujung lain meja bundar terdapat Armin dan mikasa yang terus terduduk diam. Dan jangan lupakan gabi yang masih terdiam ketakutan.
"Aku ingin berbicara dengan kalian.."
Ucap eren memecah keheningan, pria bersurai coklat itu terlihat sendu, seakan ia tengah memikul semua beban yang memberatkan punggungnya.
"Aku ingin berbicara dengan tenang. untuk menyelesaikan masalah bangsa eldia tidak perlu ada pertikaian"
Lanjut eren, Eren tampaknya belum bisa menatap langsung Armin dan mikasa yang berada didepannya.
(Y/n) sudah tau kemana arah pembicaraan ini. Namun saat ini masih banyak hal yang ingin dia tanyakan pada eren.
"Eren... justru Kami lah yang ingin berbicara padamu-"
Armin menghentikan ucapannya, lalu melirik ke arah (y/n).
".. justru kami lah yang ingin berbicara pada kalian"
Tangan (y/n) yang sedari tadi dibelakang kini mengepal ketika mendengar ucapan armin.
"Kenapa kalian bergerak sendiri dan menyerang marley?..apa kalian telah dikendalikan oleh zeke dan yelena?.."
Beberapa detik tidak ada jawaban atas pertanyaan dari armin. Eren terus menatap kebawah begitu juga dengan (y/n).
Entah kenapa saat mendengar 'marley', perasaan (y/n) terasa aneh.
"Aku bebas. apapun yang kulakukan, apapun yang ku pilih, semuanya adalah kehendak atas keputusan bebasku. (Y/n)-san tidak ada kaitannya dan hanya mengikuti ku"
Armin dan mikasa terlihat terkejut dengan jawaban dari eren, begitu juga dengan (y/n). apa yang eren katakan sekarang sama persis dengan apa yang dikatakannya pada hange saat melindungi (y/n).
(Y/n) menggertakan giginya, sejak awal eren selalu saja memikul semua beban sendirian.
"Tidak. kau pasti sedang dikendalikan! saat di negara musuh pun, kau bukanlah seseorang yang akan melibatkan penduduk atau anak-anak yang tidak ada sangkut pautnya!. itu benarkan, (y/n)-san! Eren pasti dikendalikan oleh zeke kan?"
Kali ini Mikasa yang membuka suaranya, kedua tangannya yang berada diatas Meja kini terlihat mengepal dan tubuhnya bergerak untuk berdiri, salah satu tangannya mulai memegangi syal merah dilehernya.
(Y/n) enggan membuka suara, semua yang dikatakan mikasa salah. bukan eren yang dikendalikan oleh zeke, tapi justru sebaliknya.
"Sudah kubilang, taruh tanganmu diatas meja, kan?."
Selaan Eren membuat mikasa terdiam sebentar, lalu kembali mendudukkan dirinya dan menaruh kembali kedua tangannya diatas meja.
Raut wajah eren terlihat kesal sekarang, entah apa yang membuatnya begitu.
"Saat berada di liberio, aku berbicara kepada zeke,..zeke memiliki pengetahuan terkait raksasa yang jauh lebih luas dari marley.."
KAMU SEDANG MEMBACA
for you in a previous life [attack On Titan]
AventuraKenapa...?...Aku sudah berkeja keras sampai sekarang, merebut kehidupan orang lain dan menjalaninya seakan ini hidupku sendiri. Lalu apa yang aku dapatkan? Terkurung di dinding sialan ini? Sementara orang² diluar sana hidup bahagia? Ini bahkan lebih...