9. bullet

174 37 0
                                    

°°°



"Hanya bersenjata sebuah senapan?, kau terlalu berani, (y/n)-san"

(Y/n) mendengus ketika mendengar ucapan pria dibelakangnya .

"Tidak ada orang yang akan menyerangku, jean. aku kan prajurit marley sekarang" balas (y/n)

Pria bernama jean itu hanya menatap gadis didepannya. Tiga tahun berlalu, namun sikap gadis itu kepadanya masih sama.

"Apa kau akan terus berdiri disana?"

Lanjut (y/n), Apa pria itu ingin mati? prajurit marley mungkin akan menembaknya jika ia terus berdiri disana.

Jean yang mendengarnya lalu segera mengarahkan odm gear nya, lalu berlalu pergi.

(Y/n) memerhatikan para pasukan pengintai yang menembakkan sesuatu ke arah prajurit marley.

Thunder Spears, senjata yang sama saat mereka menjalankan misi memperebutkannya dinding Maria.

Misi dimana mereka kehilangan sang komandan-nya.

(Y/n) menggertakan giginya, apa erwin akan melakukan hal yang sama jika dirinya ada di sini?.

Kini netra milik (y/n) menangkap eren disana, ia bersama seorang gadis bersurai hitam pekat.

"Mikasa...?"

Gumam (y/n), semua temannya pasti ada disini. Berarti dia juga..?

(Y/n) menggelengkan kepalanya pelan,
Tentu saja kan dia akan berada disini, dia adalah seorang kapten.

--


(Y/n) me-reload senapannya, lalu mengarahkannya ke sebuah tempat.

Netra hazel (y/n) yang sedari tadi membidik menangkap dua penjaga gerbang dan seorang anak perempuan yang ia kenal dibawah sana.

"Gabi?" Gumam (y/n)

"Paman penjaga gerbang, aku juga akan bertarung! Jadi biarkan aku lewat!"

Ucap gabi percaya diri. Namun sepertinya kedua penjaga gerbang itu menolak. tentu saja, walaupun gabi seorang prajurit pejuang, dirinya tetap masih seorang anak-anak.

Kini beberapa prajurit marley mulai berdatangan menggunakan sebuah mobil pick up.

Namun baru saja pick up itu berhenti, para pasukan pengintai membombardir nya mengunakan Thunder Spears.

(Y/n) menghela nafas.

membidik salah satu penjaga, lalu menarik pelatuknya. Mengenai dada bagian kanan penjaga itu.

"Gabi! Cepat lar-"

Ucapan penjaga satunya itu terpotong ketika sebuah peluru menembus kepalanya. Membuatnya ambruk seketika.

Gabi terlihat terkejut ketika penjaga itu jatuh tepat disampingnya.

"Paman..." Lirih Gabi

Netra anak itu beralih melihat arah dimana peluru itu datang.

Gabi yang tadinya terkejut kini bergetar.
menolak untuk mengedipkan matanya untuk benar-benar memastikan apa yang sebenarnya sekarang ini ia lihat.

Seorang gadis bersurai coklat yang sangat ia kenal menatapnya diatas sana.

menatapnya dengan tatapan yang tidak pernah gadis itu berikan kepadanya.

"..(Y/n)-san.... kenapa...?" Lirih Gabi

Gabi tau (y/n) takan mendengarnya dari bawah sini. Namun ia benar-benar ingin (y/n) mendengarnya.

Satu tetes cairan bening jatuh mengenai pipi kiri Gabi, ia tidak ingin melihat tatapan dingin yang saat ini (y/n) berikan kepadanya dari atas sana.

(Y/n) menarik nafasnya pelan, tadi adalah peluru terakhirnya. Dan gabi melihatnya.

"(Y/n)-san, apa dibagian sana selesai?"

(Y/n) membalikkan badannya, menatap gadis bersurai coklat berseragam hitam yang sedang mengisi amo senapannya sekarang.

"Ya, Sasha"

Sebelum berjalan mendekati Sasha,
(y/n) melirik kebawah sana.

Gabi sudah tidak berada ditempatnya.

(Y/n) tersenyum tipis. Apa gabi akan membencinya dan berusaha membunuhnya kali ini?

"Jalan ini sudah diblokir. Ayo pergi sasha"

Ucap seorang pria yang baru saja mendarat menggunakan odm gear miliknya.

"Aneh, kenapa kalian langsung mengenaliku. siapapun pasti akan mengira aku prajurit marley dan menembakku kan?"

Ucap (y/n) yang diikuti tawa pelan Sasha.

"Tentu saja kan, kita sudah lama mengenal. Dan juga karena.....kapten levi mungkin akan membunuh kita"

Jawab connie diikuti bisikan diakhir kata. Dan kini pria yang tadinya botak dan sekarang sudah ditumbuhi rambut itu tertawa.

"Ini bukan saatnya bercanda"

Ucap (y/n). Connie yang mendengarnya langsung menghentikan tawanya.

"Kita akan pergi sekarang (y/n)-san"

Ucap Sasha yang hanya dibalas anggukan oleh (y/n).

Sasha dan Connie kini sudah pergi menggunakan odm gear mereka.

Kini (y/n) sendirian. Sebenarnya (y/n) bisa saja menggunakan odm gear, namun jenis odm gear yang sekarang dan sebelumnya berbeda, dan tentu saja cara menggunakan nya berbeda juga kan?.

(Y/n) melirik tempat yang dipenuhi kegaduhan disana, Eren pasti sibuk bertarung dengan warhammer Titan.

Sungguh mengejutkan sebenarnya, setelah dipukul membabi buta oleh eren, tapi ternyata warhammer Titan ternyata masih hidup.

"Tidak ada yang harus dikhawatirkan, disana ada Mikasa...., Dan kapten levi juga"  Gumam (y/n)

(Y/n) menghela nafas, kini kembali mengingat tentang Gabi dibawah sana.

Dia tau anak itu memang sangat bersemangat, tapi datang ke sini saat situasi seperti sekarang bukanya tindakan bodoh?.

(Y/n) baru saja melangkahkan kakinya, Namun kembali berhenti karena merasa tempat yang diinjaknya sedikit bergetar.

Sepertinya ada sesuatu yang akan datang

"Ap-"

(Y/n) menoleh, hal pertama yang ia lihat adalah, seekor Titan yang meloncat dari bangunan ke bangunan yang lain, dan baru saja melewati nya.

"Yabee.....porco!!"



Tbc
--

for you in a previous life [attack On Titan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang