5. marleyan

263 41 1
                                    


°°

Tahun 850

"Siapa namamu?"

Ucap seorang pria kepada gadis yang sedang berdiri tegak didepannya.

"(Y/n)" balas gadis itu.

"Hanya (y/n)?" Ucap pria itu lagi

Netra (Y/n) yang sedari tadi memandang kedepan, kini menatap pria yang jauh Lebih tinggi didepannya.

"Ya, hanya (y/n)"

Balas (y/n), gadis itu tidak suka jika harus ditanya tentang namanya.

Beberapa suara tawa para prajurit militer yang ada disana terdengar, apakah tidak menyebutkan nama lengkap adalah sebuah lelucon? Dasar tukang korupsi, Pikirnya.

Pria yang sedari tadi berdiri didepannya mendengus, lalu berbalik.

"..kau mengingatkan ku kepada seseorang"

Ucap pria itu. (Y/n) memutar bola matanya malas, ia sama sekali tidak peduli.

"Baiklah... kalian pasti sudah dengar tentang Kenny the ripper, itu adalah aku"

Ucap pria itu. (Y/n) berpikir sejenak, apa pria didepannya ini sangat berbahaya?, Kenapa julukannya terdengar seram sekali.

"Sekarang kalian ada dibawah perintahku, tugas kita adalah menangkap para tikus dari pasukan pengintai diluar sana.."

Ucap pria bernama Kenny itu sambil menyeringai. (Y/n) yang sekarang berada dibarisan paling depan hanya berharap, jika pria didepannya itu tidak terlalu berbahaya sehingga akan menghalangi rencana dari pasukan pengintai.

"dan...ada satu tikus yang suka sekali menyelinap.., ia dipanggil 'penghianat dari pasukan pengintai', bukankah kita harus menangkapnya lebih dulu, benarkan (y/n)?"

-----

Tahun 854

"Kenapa kau tidak ikut rapat tadi pagi,?"

Ucap pria blonde berkacamata yang sedang berdiri sambil menghisap rokok ditangan kanannya.

Merasa tidak ada jawaban, pria itu kini melirik gadis bersurai coklat pendek yang sedang duduk disampingnya.

"Kau seharusnya tidak melakukan itu, karena jenderal sepertinya mulai menyuka-"

"...kau sudah bertemu dengannya?"

Potong gadis itu tanpa melihat pria yang sedang berdiri disampingnya.

"...tidak" jawab pria itu sambil terus menghisap rokoknya.

Gadis itu lalu menghela nafas, Sudah tiga tahun berlalu sejak dirinya menjadi prajurit marleyan.

"Komandan Magath ingin bertemu denganmu..."

Lanjut pria blonde berkacamata itu.

Gadis itu melirik ban lengan berwarna merah ditangan kiri pria itu. Walaupun memakai seragam yang sama, tetapi gadis itu tidak mengenakan ban lengan sepertinya.

Gadis itu ingin menanyakan tentang hal itu, namun ada hal yang lebih penting yang harus dilakukannya daripada mengurusi tentang ban lengan.

for you in a previous life [attack On Titan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang