13. Bulan madu 'katanya'

1K 128 8
                                    

"Adek udah kamu telfon belum?" tanya Bunda pada Johnny yang sedang melakukan yoga di ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adek udah kamu telfon belum?" tanya Bunda pada Johnny yang sedang melakukan yoga di ruang keluarga.

"Udah Bun, tapi nggak di angkat. Chat Abang juga belum dibalas." kata Johnny tanpa menatap sang Bunda karena memang sedang melakukan gerakan down dog.

"Jaehyun udah?"

"Nggak diangkat juga. Tapi kalau chat... Aku nggak mau ah"

"Loh, kenapa?" tanya Bunda bingung.

"Cowok chat cowok itu aneh, Bunda."

"Tapi Jaehyun itu adek ipar kamu"

"Geli Bun. Pokoknya nggak mau."

Bunda menggeplak bokong Johnny sampai si sulung itu mengaduh kesakitan. "Kamu ini ada-ada aja deh. Tapi mereka kenapa tiba-tiba nggak bisa dihubungi ya?" beo Bunda, heran.

"Bulan madu kali Bun. Makanya nggak mau diganggu." celetuk Johnny yang kini melakukan gerakan child pose.

Mendengar ucapan Johnny membuat Bunda tersenyum-senyum. Bagus kalau begitu. Memang itulah yang diharap-harapkannya selama ini. Membayangkan dirinya sedang menimang cucu saja sudah sebahagia itu.

Bunda berjalan meninggalkan Johnny sambil terus senyum-senyum, sedangkan Johnny yang melihatnya pun hanya bisa tersenyum heran. Sedikit merasa bersalah, karena tiga hari yang lalu Jisoo baru saja curhat dengannya mengenai Jaehyun yang sepertinya benar-benar tidak tertarik dengan dirinya.

Johnny pun heran, bagaimana bisa Jaehyun mengabaikan adiknya yang cantiknya separipurna begitu, walaupun Johnny mengakui Jisoo minus akhlak, tapi apa memang tidak ada rasa tertarik sedikitpun? Atau jangan-jangan Jaehyun itu suka terong?

"Beneran! Bentar lagi kita punya cucu..."

Tamatlah riwayat Johnny mendengar ucapan sang Bunda yang sedang melakukan panggilan telepon itu. Sudah pasti sang Bunda sedang berbicara dengan Mama Jessica.

••

"Gue mau kita cerai."

Jaehyun yang semulanya ingin menggengam lengan Jisoo sontak terhenti. Kalimat itu membuat jantungnya terasa berheti sejenak, kemudian digantikan dengan dentuman yang keras hingga ulu hatinya terasa begitu perih. Matanya kian menajam, urat-urat di wajah dan lehernya mulai timbul yang menandakan emosinya benar-benat sudah naik.

"Jangan main-main, Jisoo." desisnya tajam.

"Gue nggak main-main. Gue memang mau kita cerai. Karena gue nggak mau menjalin hubungan dengan orang yang masih stuck di masa lalunya." sahut Jisoo tak kalah tajam.

Jaehyun mendesah kasar, "Jisoo tolong mengerti posisi saya. Rose itu sahabat saya, dan-

"SAHABAT! SAHABAT! SAHABAT! SAMPAI KAPAN LO BAWA-BAWA HUBUNGAN ITU UNTUK MENUTUPI KEBRENGSEKAN ELO, HUH? SAMPAI KAPAN?!"

[✔] Serendipity || JAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang