06. Suamiku Cemburu

1K 152 14
                                    

Jaehyun masih setia menunggu Jisoo yang sejak tadi masih belum juga kembali dari kamar untuk mengambil dasi-nya yang ketinggalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun masih setia menunggu Jisoo yang sejak tadi masih belum juga kembali dari kamar untuk mengambil dasi-nya yang ketinggalan. Sudah hampir lima menit, ia masih belum juga melihat batang hidung wanita barbar itu. Istri sih lebih tepatnya. Gak tau ya, ini Jaehyun yang malas mengakui atau memang gak mau mengakui.

"Jisoo-ya, saya hampir telat, kenapa lama sekali mengambil dasinya!" teriak Jaehyun yang mulai jengah menunggu.

Tak tak

Bola mata Jaehyun hampir keluar disaat melihat bagaimana Jisoo berlarian di anak tangga dengan langkah lebar. Jaehyun juga hampir mengumpat melihat kelakuan sang Istri yang kelewat barbar. Bagaimana kalau ia terpleset, geger otak, koma lima tahun, Dokter menyerah dan buat keputusan untuk suntik mati, tapi keajaiban datang dengan Jaehyun yang mencium kening sang istri. Dan yang terjadi selanjutnya... It's amazing. Inilah cinta!

Preeett

Jaehyun mencibir. Mana ada begitu. Kalau memang ada itu berarti cintanya sedalam dan seluas cinta Jisoo untuk Taeyong-taeyong itu. Mustahil terjadi dalam hubungan mereka. Ya ya mustahil sekali.

Jisoo tersenyum sinis melihat Jaehyun yang sedang melamun dan sesekali meringis jijik, lalu geleng-geleng kepala. Entah apa yang dipikirkannya. Jisoo tidak peduli, ia hanya terus memperhatikan tingkah Jaehyun sambil ikut memperagakannya.

"Pake yang ini aja, yang tadi gak ketemu" kata Jisoo, memecah lamunan Jaehyun.

Jaehyun terima-terima saja, lalu mengenakannya. "Saya pergi dulu" Seolah kepala Jisoo terbuat dari karet ban dengan santainya Jaehyun menariknya untuk dicium keningnya. Kasihan sekali Jisoo, padahal jarak mereka tidaklah dekat.

Kebiasaan mencium kening memang sudah diterapkan sejak baru pertama kali mereka menikah, tapi kebiasaan menarik kepala Jisoo seenak jidat seperti tadi barulah ini pertama kalinya. Tentu saja Jisoo tak terima.

"Gila ya lo! Kira-kira dong, ini kepala bukan batok kelapa!" Jisoo mulai naik darah.

"Saya buru-buru" balas Jaehyun dengan wajah lempengnya, lalu pergi begitu saja.

Jisoo syok dong ya, harap-harap ia mendengar permintaan maaf dari Jaehyun, tapi bisa-bisanya ia lupa kalau suaminya itu memang tidak punya akhlak. Kalau begini, Jaehyun lah yang patut untuk di ruqiah bukan dirinya. Temannya Jennie itu salah mengira selama ini.

Jisoo tersentak kecil, teringat sesuatu. Mendengar suara mobil yang sepertinya siap berangkat, dengan langkah lebar Jisoo menuju garasi, berniat memberitahu Jaehyun sesuatu.

"Oi, nanti siang gak usah minta supir anterin gue ke kampus, gue bareng temen soalnya." kata Jisoo yang membuat Jaehyun menyerngit heran. "Ya sudah" balasnya tak peduli. Laki-laki itu bukannya menatap wajah cantik sang istri, dirinya malah terus fokus ke layar iPad nya.

Jisoo jengkel, "Gak guna juga gue minta izin sama lo."

"Cara bicara kamu sama sekali tidak terdengar sedang meminta izin." balas Jaehyun datar, lalu pergi melajukan mobilnya begitu saja.

[✔] Serendipity || JAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang