21. Kali Ini Beneran Selesai

986 101 12
                                    

Jeong Yuno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeong Yuno

Pada akhirnya nama itulah yang tetap Jaehyun pilih untuk dia namakan pada putra pertamanya, bukan karena ia kembali bersikeras untuk nama itu, tetapi Jisoo sendirilah yang pada akhirnya kekuh meminta pada Jaehyun agar nama putra mereka adalah Yuno.

Jaehyun sih nggak kepo apa alasannya, malah ia semakin bahagia karena nama yang memang sudah ia persiapkan sejak awal ternyata terpakai juga untuk bayi mungilnya.

Kini rumah keluarga Jeong sudah ramai, begitu antusias menyambut kehadiran Jeong Yuno yang memang merupakan cucu pertama dari keluarga Jeong dan keluarga Kim.

Disaat semuanya sibuk dengan anggota keluarga baru, Renjun malah duduk di samping Jisoo dan asik mengobrol dengannya, seolah tidak sadar akan keberadaan Jaehyun yang sejak tadi mengeluarkan aura yang mencekam.

"Ji—

"Nggak boleh gitu tau, siapa tau dia memang benaran suka sama kamu."

Jaehyun menggeram pelan saat Jisoo tetap mengabaikan dirinya

"Tapi dia dekat sama Jaemin,"

Jaehyun meringis jijik saat melihat wajah Renjun yang sengaja di imut-imutkan.

"Loh, kan cintanya tetap sama kamu Jun"

"Kaya Kak Jisoo yang cintanya sama Lee Taeyong tapi nikahnya sama Jeong Jaehyun— aku nggak mau menderita dalam hubungan kaya gitu.

Menderita?! Jaehyun sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul kepala Renjun, tapi Jisoo segera melayangkan tatapan tajam padanya membuat niat jahatnya itu harus terhenti.

"Aku cinta kok sama Jaehyun"

Ucapan Jisoo sontak mengalihkan pandangan Jaehyun. Wajahnya pun seketika cerah— secerah masa depan author bersama Jaemin.

"Tapi emang butuh waktu yang lama."

Kuajak kau melayang tinggi
Dan kuhempaskan ke bumi

Hati Jaehyun serasa teriris-iris.

"Jatuh cinta gak semudah kaya Shahrukkhan bertemu Anjeli. Cinta pada pandangan pertama? Itu cuman omong kosong!"

Jisoo begitu menggebu-gebu mengatakannya, Jaehyun sampai speechless melihatnya, sedangkan Renjun hanya diam mendengarkan. Sampai pada akhirnya Jisoo menggenggam kedua tangan Renjun untuk bermaksud memberi dukungan, tapi tidak sampai dua detik genggaman itu terputus.

Keduanya melirik Jaehyun yang sudah merah padam wajahnya. Delikan matanya begitu kesal dan sinis.

"Kenapa sih?" protes Jisoo.

"Iri mungkin" sahut Renjun.

Jaehyun mendengus, "Iri? Lebih tepatnya saya gak terima kalau kamu dekat-dekat sama istri saya. Kalau soal iri sih— ck, saya bisa melakukan hal yang lebih dari yang kamu lakukan barusan." Jaehyun begitu bangga saat mengatakannya, ya tapi memang benar kan? Makanya Yuno bisa hadir dalam kehidupan mereka.

Renjun mencibir, sangking cemburunya nih aki-aki, beliau sampai bicara seformal itu padanya.

"KAK JISOO!!"

Seruan yang tiba-tiba muncul dari arah pintu membuat semua pandangan teralihkan. Disana, berdiri sosok bocah yang memegang boneka kelinci sambil terisak-isak. Ia berjalan menghampiri Jisoo dengan begitu dramatisnya, seolah tidak memedulikan tatapan-tatapan heran di sekitarnya. Fokusnya hanya Jisoo seorang.

"Kak Jisoo..." racaunya sambil menutup mulutnya, sebab tak ingin isakannya didengar oleh sang pujaan hati. Ia sama sekali tidak ingin membuat Jisoo khawatir dan juga ia tidak mau Jisoo melihat sisi lemahnya.

"Haechan" sapa Jisoo semangat. "Kamu sama siapa kesini? Lisa?"

Haechan menggeleng lemah, "Cuman aku seorang. Demi Kak Jisoo aku bela-belain naik taksi sendirian. Aku khawatir sama Kakak."

"Loh, khawatir kenapa?"

"Kata Mama melahirkan itu sakit, apalagi kalau bayinya besar pasti keluarnya susah." Air mata Haechan terus berjatuhan membuat Jisoo sangat terharu. Sebegitu khawatirnya bocah ini padanya.

"Kakak baik-baik aja kok, karena dede bayinya mungil jadi keluarnya juga mudah."

"Beneran?" tanya Haechan memastikan.

"Beneran dong sayang" Jisoo menarik Haechan dan memeluk tubuh embulnya. "Makasih loh udah khawatir sama Kakak. Ih, makin cinta kan jadinya."

Sekarang bukan hanya Jaehyun yang kepanasan, tapi Renjun terlihat begitu sinis melihat Haechan yang kegirangan saat Jisoo memeluk dan menciumi pipinya.
Sontak saja Jaehyun menarik tubuh Jisoo dan Renjun menarik tubuh Haechan.

"Jaga batasan!" keduanya serentak berucap dengan wajah kesal.

"Lebay! " batin Haechan menggerutu.

"Cowok kok main boneka," ejek Jaehyun membuat Haechan melayangkan tatapan sebal padanya.

"Ini tuh buat adek bayi!"

"Huh? Anak saya laki-laki, ngapain kamu kasih boneka?"

"Ya nggak papa, emangnya cuman bayi perempuan yang boleh main boneka? Ish, kolot banget."

"APA?!"









Oekkkk oekkkk oekkkkk

"Tuh kan, apa aku bilang, aura anak ini ada negatif-negatifnya Jisoo, makanya anak kita jadi sensitif waktu dia datang." bisik Jaehyun pada sang istri.

Padahal si Bapak yang barusan teriak.

"AKU DENGAR YA OM NGOMONG APA!"




















Oekkkk oekkkk oekkkkk

"Tuh kan"





SELESAI
















Terima kasih ♡♡









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✔] Serendipity || JAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang