19. Ayo, Jepit Burungnya!

859 94 9
                                    

"Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jaehyun.. Jaehyun..."

Jaehyun segera memposisikan tubuhnya ke arah Jisoo. Walaupun ia masih dalam keadaan mengantuk, tapi Jaehyun tetap bisa melihat wajah Jisoo yang benar-benar pucat dan penuh dengan keringat.

"Ada apa? Kamu mimpi buruk?" tanya Jaehyun seraya mengusap peluh istrinya itu dengan khawatir.

Jisoo tak menjawab, melainkan merapatkan tubuhnya dalam pelukan Jaehyun dan menyembunyikan wajahnya pada dada sang suami. Napas Jisoo yang begitu memburu membuat Jaehyun mengurungkan niat untuk bertanya lebih jauh, sebab ia tahu kalau istrinya itu sedang ketakutan.

"Saya disini. Tenang ya, saya disini. Saya nggak akan tinggalkan kamu." ucap Jaehyun sambil mempererat dekapannya.
"You'll be fine." bisiknya lagi.

Jisoo mengangguk pelan dengan tubuhnya yang masih bergetar.

Sekitar setengah jam Jaehyun menenangkan Jisoo, walaupun hingga saat ini istrinya itu masih belum bisa benar-benar memejamkam matanya, namun setidaknya ia tidak bergetar sampai berkeringat seperti tadi lagi.

Tangan Jaehyun masih setia mengusap-usap rambut Jisoo yang lembab karena keringat, lalu meniup-niupnya dengan lembut. Jaehyun menghembuskan napasnya dengan berat, lalu tangannya berganti mengusap pipi sang istri.

"Seburuk itu ya mimpinya?"

Jisoo mengangguk sebagai jawaban.

"Boleh saya tau kamu mimpi apa?"

Meskipun ragu, Jisoo tetap menceritakan semuanya pada Jaehyun. Mulai dari video yang dikirim Rose sampai akhirnya Jisoo kecelakaan dan meninggal dunia. Saat menceritakannya pun Jisoo menangis tergugu, ia tak sanggup membayangkan terlebih lagi untuk kandungannya yang bahkan masih berumur empat bulan.

"Sayang nggak papa, itu cuman mimpi. Nggak ada yang perlu kamu takutkan sekarang. Karena kamu dan anak kita baik-baik aja dan mengenai video itu..." Jaehyun sedikit cemberut saat mengingatnya. "Hubungan kami tidak sejauh itu."

Jisoo tersenyum tipis. Ia pun tidak mengharapkan mimpi itu, tapi mau gimana lagi, mimpi itu yang datang sendiri. "Maaf deh"

"Ini pasti karena kamu kelamaan dekat-dekat bocah itu," balas Jaehyun dengan sinis.

"Haechan?"

"Mm, auranya terasa negatif."

"HEH!" Jisoo langsung menabok bahu Jaehyun sambil terbahak-bahak, seolah lupa dengan kekalutannya setengah jam yang lalu.

"Pasti dia naruh sesuatu di makanan kamu, makanya setelah makan, kamu tiba-tiba mengantuk."

"Astaga, pikiran lo ngawur banget sih, Pak!" ucap Jisoo dengan heboh.

"Siapa tau karena sangking cintanya dia sama kamu, jadi dia—

" Udah Jaehyun udah!" Jisoo menyela cepat. Lalu ia geleng-geleng kepala melihat wajah Jaehyun yang benar-benar sedang sebal setengah mati. Beneran nih laki gue lagi cemburu? Sama bocah gitu?

[✔] Serendipity || JAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang