Setelah beberapa jam berkendara, Yunho akhirnya sampai ke alamat yang diberikan oleh Nenek Sook. Yunho memarkir mobilnya jauh, lalu berjalan mendekati rumah Nenek Ok, adik Nenek Sook. Yunho ingin menemui Jaejong, tapi sesampainya di sana, nyalinya hilang.. dia merasa tidak layak bahkan untuk sekedar mengucapkan kata maaf kepada Jaejong..
Pintu pagar itu setengah terbuka, Yunho bisa melihat bagian dalam rumah dari situ. Jaejong ada di sana, sedang duduk di teras sambil melempar pandangan kosongnya ke arah kejauhan. Hati Yunho serasa diremas. Dia bisa melihat kesedihan yang Jaejong rasakan.. Yunho segera menyembunyikan diri di balik tembok. Dia menyandarkan punggungnya. Udaranya sangat dingin, tangannya mengepal di kantong jaketnya, kepalanya menunduk lesu. Memikirkan kembali cerita Nenek Sook tadi.
Yunho baru tahu jika Jaejong adalah anak pertama Tuan Kim dengan istri pertamanya. Sejak kecil Jaejong tidak pernah disukai oleh Tuan Kim karena kondisi istimewanya itu. Pria yang bisa melahirkan, Tuan Kim menganggap itu adalah hal yang sangat menjijikkan dan memalukan karena menyalahi kodrat, apalagi untuk seorang penerus perusahaan, Tuan Kim ingin anak laki-laki yang normal dan sempurna. Tuan Kim ingin membuang Jaejong ke panti asuhan, tapi Nyonya Kim melindunginya. 10 tahun yang lalu, saat Jaejong masih duduk di sekolah menengah, Nyonya Kim meninggal karena sakit. Tuan Kim seakan mendapatkan kebebasan untuk melampiaskan kebenciannya pada Jaejong. Sejak saat itu Tuan Kim menggunakan Jaejong sebagai pelancar bisnisnya.
Jika proses transaksi dengan rekan bisnisnya berjalan alot, Tuan Kim akan menawarkan Jaejong kepada mereka sebagai imbalan. Ntah itu pria atau wanita, Jaejong harus melayani mereka. Awalnya Jaejong selalu menolak, tapi semakin dewasa dia menjadi lebih sering menerima, karena setiap kali dia menolak, dia hanya akan berakhir terbaring di rumah sakit karena patah tulang atau luka lainnya. Sudah hampir tidak ada lagi tempat di tubuhnya yang bisa menampung bekas luka lain. Ntah itu luka dari Tuan Kim atau luka dari orang-orang yang menidurinya. Orang-orang itu...dibebaskan melakukan apapun kepada Jaejong, jadi tidak jarang Jaejong mengalami siksaan fisik untuk memuaskan napsu mereka. Tuan Kim tidak peduli apa yang akan terjadi pada Jaejong, dia hanya meminta mereka untuk tidak membuat Jaejong mati.
Rumah keluarga Kim sangat luas, tapi Jaejong jarang berkeliaran di dalamnya, dia lebih banyak mendekam di kamar atau sekedar berjalan-jalan sebentar di halaman, karena Jaejong sangat malu jika berpapasan dengan orang lain di rumah itu, mereka semua tau siapa Jaejong bagi Tuan Kim.
Di luar rumah, Tuan Kim memang masih memperkenalkan Jaejong sebagai putranya, tapi satu-satunya penerus perusahaan yang diperkenalkan Tuan Kim ke publik adalah Kim SooHyun, adik Jaejong dari Nyonya Kim yang baru. Sayang sekali Nyonya muda Kim tidak bertahan lama di rumah itu, dia bercerai dengan Tuan Kim dan menghilang segera setelah menerima semua hak cerainya. Dia meninggalkan SooHyun yang masih bayi pada Tuan Kim. SooHyun masih kecil, jadi sampai sekarang Tuan Kim masih mengurus sendiri perusahaannya. Jajeong sama sekali tidak diberi bagian di perusahaan itu, Jaejong bahkan tidak pernah diberi uang sepeserpun.
Jaejong tidak pernah memanfaatkan Yunho, dia dipaksa.. Andai saja Yunho mengetahui semua ini sejak awal, dia tidak akan menghabiskan 10 tahun hidupnya berkubang dalam kesalahpahaman yang konyol.. dia bahkan membuat Jaejong lebih menderita..
"Jaejong, masuklah, hari sudah mulai malam, angin malam sangat dingin, tidak baik untuk kalian."
"Ah...iya Nenek Ok."
Yunho bisa mendengar suara Jaejong dari balik tembok. Baik, Yunho mengakuinya sekarang, dia merindukan Jaejong.. Yunho ingin memperbaiki semuanya, tapi bagaimana?
-------------------------------
Nenek Ok benar-benar merawat Jaejong dengan baik, karena kakaknya sudah menitipkan Jaejong kepadanya. Nenek Ok juga sudah tahu tentang kondisi Jaejong yang sedang hamil. Suami nenek Ok sudah meninggal, anak-anaknya jarang menengoknya karena semua sudah berkeluarga dan tinggal di kota lain, jadi Nenek Ok sama sekali tidak keberatan Jaejong tinggal bersamanya, malahan senang karena jadi tidak kesepian lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Offered Child
Fanfiction1 tangan Jaejong memegang lengan Yunho, 1 tangan lainnya memegang perutnya sendiri. Sambil terengah-terangah Jaejong memohon. "Yunho! Tolong! Kumohon, sembunyikan aku! Ayahku ingin me---" "Jaejoooooong! Keluar!" Sial sudah sangat dekat. Jaejong memu...