07.

2.9K 219 10
                                    

Yunho mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia melirik lagi secarik kertas yang ada di genggamannya, kemudian menggeram marah sambil meremat kemudi mobilnya.

"Jaejong...."

Yunho menutup mulutnya dengan sebelah tangan untuk menahan dirinya agar tidak mengeluarkan suara tangis. Yunho merasakan seribu jarum seolah menusuk-nusuk jantung hatinya.

"Apa yang telah kulakukan padamu..."




-----------------




...( flashback )...

Meskipun ketakutan, Nenek Sook dapat melihat kekhawatiran di sorot mata Yunho ketika bertanya tentang Jaejong. Akhirnya, naluri mendorong nenek Sook untuk mempercayai Yunho.

".....saya akan mengatakannya, tapi tolong berjanjilah dulu Tuan Jung, jangan menyakitinya lagi..."

"A...aku..."

"Saya telah merawat Jaejong sejak dia lahir.. Saya menyayanginya seperti cucu saya sendiri.. Saya tahu semua yang telah dia lalui.. Saya hanya ingin Jaejong selamat Tuan Jung, cukup Tuan Kim saja yang menyiksanya.. Jadi tolong berjanjilah.. Saya akan memberitahu semua yang ingin anda ketahui.."

Selamat? Menyiksa? Apa sebenarnya yang terjadi pada Jaejong di rumah ini. Untuk sesaat kebenciannya kepada Jaejong terlupakan begitu saja. Bibirnya bergerak tanpa Yunho sadari, bergerak mengikuti kata hatinya.

"Aku berjanji, aku berjanji! Katakan apa yang terjadi padanya?!"

"Jaejong pergi dari rumah ini untuk....... menyelamatkan nyawa anak anda Tuan Jung.."

"Anak? A..apa maksudmu?"

"Saya tahu ini sulit dipercaya Tuan Jung, tapi Jaejong terlahir istimewa, dia memiliki rahim dan bisa mengandung seperti wanita.. apa anda ingat beberapa bulan yang lalu saat dia juga melarikan diri dari rumah ini dan mencari anda?

"A..aku ingat.."

"Saat itu Jaejong sedang mengandung Tuan Jung, anak anda juga.. mungkin anda masih ingat pernah melakukannya dengan Jaejong saat di kediaman Tuan Park?"

"...."
Napas Yunho mulai memburu, dia mulai bisa merangkai semuanya.

"Tuan Kim ingin menggugurkan anak itu, tapi Jaejong menolak, jadi dia pergi melarikan diri, mencari anda untuk meminta bantuan.. tapi anda---"

Nenek Sook tidak dapat melanjutkan perkataannya, dia hanya melihat Yunho dengan tatapan kecewa.

"Tuan Kim berhasil menggugurkan anak itu Tuan Jung, tapi kondisinya kritis, Jaejong tidak sadarkan diri selama 3 hari karena pendarahan hebat. Setelah bangun pun Jaejong tidak memiliki napsu makan, dia menolak semua makanan yang kami berikan, dia bahkan tidak mau makan dari tanganku.. Jaejong sangat sedih dan kecewa.. saya rasa anda tahu kenapa Tuan Jung.."

Hatinya seperti dihantam batu besar. Tapi Yunho berusaha mengendalikan dirinya. Dengan suara bergetar dia bertanya kepada Nenek Sook.

"Apakah sekarang.....dia sedang mengandung anakku lagi?

"Benar Tuan Jung. Setelah pulih, Jaejong hanya melayani anda, dia menolak semuanya selain dirimu. Tuan Kim banyak memberinya hukuman untuk itu Tuan Jung.. Mungkin kalau anda ingat pernah melihat luka-luka atau lebam di tubuh Jaejong saat bercinta dengannya, itu semua dari Tuan Kim karena Jaejong tidak menurut.. Tuan Kim bahkan sempat mengurung Jaejong selama 3 hari di kamarnya tanpa diberi makan ataupun minum.. Tapi Jaejong tidak peduli, dia tetap hanya bersedia melayani anda saja Tuan Jung.."

"...."

Bibir Yunho bergetar, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tenggorokannya tercekat..

"Jaejong tahu anda sedang menghukumnya Tuan Jung.. saya rasa Jaejong tetap bersedia melayani anda sebagai bentuk permohonan maafnya.. saya tidak mengerti apa yang membuat anda begitu membenci Jaejong, tapi saya rasa itu semua hanya kesalahpahaman Tuan Jung, tolong percayalah kepada Jaejong, dia benar-benar menyayangi anda. Hanya anda satu-satu orang yang dia anggap sebagai sahabat.. Jaejong sangat sedih saat anda pindah ke luar negeri dulu Tuan Jung. Jaejong bahkan tidak sempat berpamitan dengan anda. Anda pergi saat Jaejong dirawat di rumah sakit karena---"


Nenek Sook ragu untuk mengatakan alasannya, dia takut itu akan memancing kemarahan Yunho.

"Karena apa? Katakan!"

".....Karena Jaejong menolak untuk melayani ayah anda untuk kedua kalinya.."

"Apa..?"

"Ayah anda menginginkan Jaejong untuk melayaninya lagi, tapi Jaejong menolak, sehingga Tuan Kim menghukumnya. Tuan Kim menghajar Jaejong dengan tongkat baseball, beberapa tulang rusuknya patah, tangannya retak, Jaejong mengalami gegar otak ringan, dia dirawat di rumah sakit selama 1 bulan karena itu. Saya benar-benar tidak tega melihatnya saat itu Tuan Jung.. Tuan Kim menghajarnya di hadapan kami semua.."

Nenek Sook terisak mengingat kejadian itu, dia sampai berlutut memegangi kaki Tuan Kim, memohon agar Tuan Kim mengehentikan tindakannya menyiksa Jaejong..

Tangan Yunho mengepal dan bergetar hebat menahan segala emosinya. Dia merasa sangat kecewa kepada ayahnya, marah kepada Tuan Kim, menyesali tindakannya sendiri, dan merasa bersalah kepada Jaejong.. Yunho tidak tahu perasaan yang mana yang mendorong air matanya untuk menetes saat ini.

"...di mana Jaejong sekarang?"

"Dia aman bersama adik saya Tuan Jung.."

"..."

"2 bulan yang lalu, Jajeong sangat ketakutan saat mengetahui dia hamil lagi. Dia memohon kepada dokter untuk merahasiakannya. Dia sudah membulatkan tekad untuk pergi selamanya dari rumah ini. Untung saja anda selalu memberinya uang Tuan Jung, Jaejong jadi memiliki bekal untuk melarikan diri, karena Tuan Kim tidak pernah memberi Jaejong uang sepeserpun."

"..."

"Malam itu Jaejong sudah bersiap untuk pergi, saya sangat khawatir padanya, dia tidak memiliki siapa pun untuk menolongnya di luar sana, jadi saya menyuruhnya untuk pergi ke rumah adik saya di desa.. paling tidak adik saya bisa membantunya sampai Jaejong melahirkan nanti."

"..."

Nenek Sook mengeluarkan secarik kertas lalu menuliskan sebuah alamat di situ.

"Ini, temui dia jika ada sesuatu yang ingin anda bicarakan dengannya. Saya percaya pada anda Tuan Jung, tolong bantu Jaejong.. selesaikan kesalahpahaman di antara kalian, hmn?"

Yunho menerima catatan itu. Tidak tahu harus berkata apa kepada Nenek Sook. Dia masih berusaha mengendalikan perasaannya yang berkecamuk.

"Tuan Jung, jika anda tidak percaya dengan semua yang saya katakan, anda bisa menemui Dokter Lee, dia mengetahui kondisi kesehatan Jaejong. Dia telah merawat Jaejong sejak Jaejong masih remaja. Anda bisa menemuinya di Rumah Sakit Pusat."

"..."

Suara langkah kaki terdengar di luar ruangan, Nenek Sook mulai cemas, dia tidak ingin bertatap muka dengan Tuan Kim.

"Maafkan saya Tuan Jung, seperti ya saya harus--- mmmph"

Yunho membekap mulut Nenek Sook sampai suara langkah kaki itu menjauh dan tidak terdengar lagi. Masih ada hal yang mengganjal di hatinya.

"Nenek, tolong ceritakan lebih banyak tentang kehidupan Jaejong di rumah ini.. aku telah menyia-nyiakan 10 tahunku dengan mengabaikannya.."


...( flashback end )...

***************

Offered ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang