Air mata mengaburkan pandangannya, Yunho meremat tangan Jaejong sambil terus meraung. Ntah berapa lama dia menangisi Jaejong di sana, sampai akhirnya dia melihat Dokter Han memasangkan masker oksigen di kepala Jaejong.
"Tenangkan dirimu Tuan Jung, dia sudah kembali, tenanglah.. hah hah "
Dokter Han berusaha menenangkan Yunho sambil terengah-engah, dia masih lelah setelah melakukan beberapa siklus CPR tadi. Yunho mulai mengatur napasnya yang tidak beraturan sambil terus menggenggam tangan Jaejong.
Nenek Ok membersihkan bayi Jaejong, sementara Dokter Han menyelesaikan pertolongannya pada Jaejong, menjahit luka-lukanya dan memberikan suntikan obat. Eunwoo membereskan handuk dan peralatan kotor. Semuanya sudah tenang, Jaejong tidak sadarkan diri, tetapi kondisinya berangsur stabil, Dokter Han sedang memberinya transfusi darah. Yunho masih setia menggenggam tangan Jaejong di sampingnya.
"Kau ayahnya?"
Suara Nenek Ok mengalihkan pandangan Yunho dari Jaejong.
"A...aku.. ....... Ya.. aku ayahnya.."
"Ini, gendonglah."
Yunho menatap Nenek Ok, Nenek Ok mengangguk. Yunho mengecup tangan Jaejong lalu melepaskan genggamannya untuk menerima bayi itu. Yunho menggendongnya. Akhirnya dia bisa menyentuhnya. Yunho menengadah untuk menahan air matanya agar tidak jatuh. Dia tersenyum bahagia melihat bayi itu menggeliat di pelukannya.
Eunwoo yang melihat itu diam-diam memotretnya untuk koleksi pribadi, dia akan mengirimkannya kepada Yunho nanti. Sangat jarang Yunho bisa tersenyum sebahagia itu. Benar-benar harus diabadikan.
"Nenek Ok, tolong jangan katakan padanya jika aku kemari.."
"Kau yakin? Jajeong memanggil-manggil namamu tadi.."
Yunho menggeleng,
"....Dia mungkin masih membenciku..""Aku tidak tahu permasalahan kalian, tapi aku tidak akan ikut campur, kuharap kalian bisa segera menyelesaikannya Tuan. Aiyoo kemarilah jagoan kecil, nenek akan memberimu susu."
Yunho menyerahkan lagi bayi itu kepada Nenek Ok. Dokter Han sudah bersiap untuk pergi, pekerjaannya sudah selesai.
"Dokter Han, terima kasih.."
"Sama-sama Tuan Jung. Selamat, bayi yang tampan dan sehat. Jajeong sudah stabil, dia akan terbangun setelah cukup beristirahat, aku akan terus memantaunya, jangan khawatir. Aku akan pulang dulu untuk beristirahat."
"Mn. Sampai jumpa Dokter Han."
"Sampai jumpa Tuan Jung."
Eunwoo kemudian datang menepuk pundak Yunho.
"Apa kau juga akan pergi?"
"Mn.."
"Kau yakin?"
"Tolong jaga Jaejong.. kalau bisa, cari tahu apa rencananya setelah ini."
"Apa kau tidak ingin menunggunya sampai sadar lalu membicarakan ini dan itu dengannya?"
Yunho menggeleng. Eunwoo menghela napas panjang.
"Ck. Aku tidak tahu kalau kau sepengecut ini."
"Aku hanya tidak yakin Jaejong menginginkannya.. jika aku memaksakan keinginanku untuk menemuinya, aku khawatir dia akan ketakutan atau bahkan jadi lebih membenciku.."
"Yasudah terserah kau saja."
"Eunwoo, terima kasih.."
"Mn. Sama-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Offered Child
Fanfiction1 tangan Jaejong memegang lengan Yunho, 1 tangan lainnya memegang perutnya sendiri. Sambil terengah-terangah Jaejong memohon. "Yunho! Tolong! Kumohon, sembunyikan aku! Ayahku ingin me---" "Jaejoooooong! Keluar!" Sial sudah sangat dekat. Jaejong memu...