Beberapa bulan berlalu. Jaejong masih bersembunyi dengan aman di rumah Nenek Ok. Tuan Kim masih mencari, tapi belum menemukannya. Yunho meminta Nenek Sook untuk keluar dari pekerjaannya di rumah keluarga Kim dan menampungnya untuk bekerja di rumah kekuarga Jung. Yunho harus menjauhkan Nenek Sook dari sana untuk menghindari interogasi dari Tuan Kim. Akan lebih aman jika Yunho menyembunyikan Nenek Sook di kediamannya.
Yunho sedang bersantai di sofa menikmati waktu istirahat siangnya. Seperti biasa, dia akan melihat foto-foto yang dikirimkan oleh Eunwoo setiap hari. Yunho menugaskan Eunwoo untuk menjaga Jaejong di sana. Yunho memilih bodyguard terbaiknya untuk itu. Eunwoo sudah menjadi bodyguard pribadi Yunho selama 7 tahun, Yunho sangat mempercayainya. Usia mereka tidak terpaut jauh. Karena Yunho anak tunggal, Yunho terkadang menganggap Eunwoo sebagai kakaknya, sehingga hubungan mereka cukup akrab.
Yunho melihat-lihat lagi foto-foto Jaejong di gallerynya. Dia terkekeh melihat perubahan yang terjadi pada Jaejong dari waktu ke waktu. Yunho bisa melihat pertumbuhan bayinya dalam perut Jaejong yang semakin lama terlihat semakin membuncit. Wajah Jaejong juga terlihat lebih berisi dan cerah. Jaejong terlihat semakin mempesona ketika hamil. Yunho mengusap wajah itu di layar handphonenya, berharap bisa benar-benar menyentuhnya..
Sebuah notifikasi baru masuk. Sebuah video dari Eunwoo. Yunho tersenyum menunjukkan deretan giginya yang putih, dia sangat senang jika itu sebuah video. Yunho segera memutarnya. Alisnya langsung terangkat sebelah dan berkedut seketika.
----------------
Di tempat lain. Eunwoo dan Jaejong sedang bersantai di teras Nenek Ok sehabis makan siang.
"Eunwoo, Yunie menghubungimu"
Jaejong memberitahu Eunwoo karena melihat layar ponselnya menyala."Ah, iya, sebentar aku akan mengangkat ini."
Eunwoo mengambil ponselnya lalu pergi agak menjauh.Jaejong melihat Eunwoo menjauhkan ponsel dari telinganya untuk sesaat lalu menempelkannya lagi di telinganya. Tidak lama kemudian Eunwoo kembali duduk di sebelah Jaejong.
"Bagaimana, apakah dia menyukainya?"
Jaejong bertanya penasaran."Hahaha dia sangat senang, dia bahkan berteriak histeris saking senangnya. Ah bolehkah aku menyentuhnya lagi? Rasanya sangat lucu hihihihi"
"Hhe silakan, dia banyak bergerak akhir-akhir ini. Tendangannya kadang membuatku mual. Mungkin dia main bola di dalam sana."
"Hahahaha lihat lihat dia menendang tanganku lagi! Wah Paman tidak sabar mengajakmu bermain, ayo cepatlah keluar!"
"Ck. Masih 2 bulan lagi, jangan menyuruhnya lahir dulu."
"Hahahaha aku hanya tidak sabar. Ibumu marah, kau harus tetap disana selama 2 bulan lagi, Paman akan menunggumu! Eh, Jaejong, bolehkah aku merekamnya lagi? Yunie suka melihat kaki kaki kecil itu menendang, dia bilang jadi ingin punya 1 untuk kami."
"Hehe, yasudah cepat nikahi dia lalu buat satu untuk kalian. Rekam disini, sepertinya kakinya sedang ada disebelah sini sekarang."
Eunwoo tidak bisa berhenti tertawa ketika tangannya menyentuh perut Jaejong. Kaki kaki kecil di dalam perut Jaejong menendang-nendang ketika tangan Eunwoo mengusapnya.
-------------
Yunho mengirim pesan singkat kepada Eunwoo. Hanya mengumpatinya lewat telepon rasanya belum cukup.
----
Menyentuhnya lagi maka aku yang akan menendangmu!!!!!
----
Hahahaha jangan marah Yunie ah, aku hanya ingin menunjukkan kepadamu sensasi ketika ditendang oleh kaki kaki kecil itu. Ah! Lucu sekali! Kau harus mencobanya sendiri!
----
Yak! Aku akan menjual motor kesayanganmu di sini!
----
Aaaah! Tidak tidak aku hanya bercanda! Tidak akan menyentuhnya lagi!
----
Kirimkan lebih banyak!
----
Tapi dia hanya menendang jika disentuh.
----
Sudah menemukan calon pembeli.
----
5 menit!
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Offered Child
Fanfiction1 tangan Jaejong memegang lengan Yunho, 1 tangan lainnya memegang perutnya sendiri. Sambil terengah-terangah Jaejong memohon. "Yunho! Tolong! Kumohon, sembunyikan aku! Ayahku ingin me---" "Jaejoooooong! Keluar!" Sial sudah sangat dekat. Jaejong memu...