"Jae, ini sudah memasuki bulan kesembilan, bayimu sudah cukup umur untuk lahir, bagaimana kalau kujadwalkan untuk operasi caecar minggu depan? Bayimu besar, tapi rahimmu lemah, aku takut rahimmu tidak kuat jika menampungnya lebih lama lagi."
"Operasi? Apakah itu bisa dilakukan di sini?"
"Tentu saja tidak, tidak ada cukup fasilitas dan tenaga medis di klinik kecil ini. kita akan melakukannya di Rumah Sakit Pusat. Bagaimana?"
"... Tidak. Aku tidak bisa ke sana.. "
"Kenapa Jae? Aku sendiri yang akan menanganimu, jangan khawatir."
"Tidak, bukan itu.. Aku hanya tidak bisa pergi ke kota. Aku.. Maaf Dokter Han aku tidak bisa ke sana.. Apa tidak ada cara lain untuk melahirkannya?"
"Yah sebenarnya bisa saja lahir normal, dia mempunyai jalan lahirnya sendiri. Hanya saja, seperti yang kubilang tadi, rahimmu lemah Jae, mungkin akan ada komplikasi jika menunggu bayimu lahir normal. Jalan lahirnya pun sempit, anatomi pria tidak seperti wanita, jadi akan lebih sulit bagimu untuk melahirkannya secara normal. Apa tidak bisa kau pertimbangkan lagi Jae?"
".... Tidak. Aku akan melahirkan di sini saja. Kau bisa membantuku kan Dokter Han?"
"Hm.. baiklah kalau memang itu keputusanmu. Tentu saja aku akan membantumu. Aku akan memeriksamu setiap 1 minggu mulai sekarang. Tidak perlu kemari, aku saja yang datang ke rumah Nenek Ok. Kau tidak boleh terlalu lelah."
"Terima kasih Dokter Han, anda baik sekali.. aku memang mudah lelah sekarang.."
"Apa mau kuantar pulang? Aku ada mobil."
"Ah tidak, tidak perlu Dokter, aku masih bisa berjalan pelan-pelan."
"Baiklah kalau begitu, berjalan memang baik untuk membantu bayimu memasuki jalan lahirnya, tapi jangan memaksakan diri jika sudah merasa lelah oke? Hubungi aku jika merasakan sesuatu, aku menerima panggilan 24 jam."
"Mn. Terima kasih Dokter Han."
Jaejong pulang dengan membawa sedikit beban di hatinya. Dia ingin melahirkan bayinya dengan selamat, tapi jika Tuan Kim berhasil menemukannya, mereka berdua tidak akan selamat.. Jaejong memantapkan keputusannya, terlalu berisiko pergi ke kota, dia akan melahirkan di sini, dia pasti bisa. Dia harus bisa.
Sebuah toko pakaian mengalihkan perhatiannya. Beberapa pakaian kecil yang digantung di depan toko membuat Jaejong tersenyum. Dia sudah membeli beberapa untuk putranya, tapi setiap kali melihat pakaian kecil itu, tangannya tidak bisa berhenti untuk tidak menambah lagi koleksi pakaian bayinya.
Sementara di tempat lain, Dokter Han sedang menghubungi seseorang.
---
Tuan Jung, Jaejong menolak saranku untuk melakukan operasi caecar di rumah sakit pusat.
---
Lalu bagaimana Dokter Han?
---
Yah, dia ingin melahirkan di sini.
---
Apakah memungkinkan?
---
Bisa, hanya saja prosesnya mungkin akan sulit dan beresiko. Aku butuh bantuanmu untuk itu.
---
Apa yang bisa kulakukan?
---
Aku sudah memesan beberapa kantong darah untuk persiapan kelahiran Jaejong, tolong tebus itu untukku dan antar kemari, bisa kah? Akan kukirimkan berkas pengambilannya setelah ini.
---
Mn. Tentu. Akan kuantar sendiri untukmu.
---
Terima kasih Tuan Jung.
---
Tidak. Aku yang berterima kasih Dokter Han..
----------------
2 hari kemudian, Yunho sudah setengah jalan kembali ke rumahnya setelah mengantar kantong darah pesanan Dokter Han ketika sebuah panggilan menghentikan laju mobilnya. Yunho segera berputar dan melaju kencang kembali ke arah desa kecil itu. Eunwoo menghubunginya, Jaejong akan melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Offered Child
Fanfiction1 tangan Jaejong memegang lengan Yunho, 1 tangan lainnya memegang perutnya sendiri. Sambil terengah-terangah Jaejong memohon. "Yunho! Tolong! Kumohon, sembunyikan aku! Ayahku ingin me---" "Jaejoooooong! Keluar!" Sial sudah sangat dekat. Jaejong memu...