09.

3.1K 216 12
                                    

Layar ponsel itu berkedip beberapa kali, menunjukkan beberapa notifikasi baru saja masuk. Yunho melirik layar ponselnya sambil membaca sekilas notifikasi yang masuk. Jemarinya mulai mengetuk-ngetuk meja, sangat gatal untuk segera membuka notifikasi itu. Ah dia masih terjebak di rapat progress bisnis di kantornya. Yunho tidak ingin menunjukkan kesan yang tidak baik kepada para pegawainya dengan terang-terangan mengabaikan rapat demi membaca pesan pribadi. Jadi Yunho menahan keinginannya dengan membuat sibuk jemarinya dengan apapun. Beruntung pemimpin rapat menyadari kegelisan CEO mereka, sehingga dengan cepat dia menutup rapat.

Yunho kembali ke ke ruangannya dengan langkah cepat, mengabaikan semua orang yang berusaha mengambil waktunya di tengah jalan.

"Aku tidak ingin diganggu untuk 1 jam ke depan."

Sekretarisnya paham bahwa itu berarti segala hal yang berkaitan dengan bosnya harus ditahan untuk tidak masuk ke dalam ruangan sementara waktu. Yunho merebahkan tubuhnya di sofa, lalu dengan sudut bibir yang terangkat dia membuka notifikasi tadi. Senyumannya mulai berubah menjadi tawa kecil. Dia mengusap-ngusap layar handphonenya beberapa kali dengan jarinya. Melihat terus layar itu sambil berguling-guling di sofa. Merasa puas melihat layar itu, Yunho kemudian membuka sebuah layar percakapan dan menulis pesan singkat, pesan itu pun segera mendapatkan balasan.

----
Apakah mereka baik-baik saja?
----
Sangat sehat.
Apa kau sudah melihat foto USG yang kukirim?
----
Sudah.
Lucu sekali meringkuk seperti kacang.
Kapan pemeriksaan selanjutnya?
----
Bulan depan.
Mungkin jenis kelaminnya sudah bisa terlihat saat itu.
----
Benarkah??
Aku tidak sabar..
----
Jaejong juga mengatakan hal yang sama.
Dia sangat gembira sepulang dari klinik.
----
Baguslah.
Apakah ada sesuatu yang kau butuhkan disana?
----
Sampai saat ini tidak ada. Aku baik-baik saja.
----
Baiklah. Katakan saja jika butuh sesuatu.
Terima kasih Dokter Han.
----
Sama-sama, Tuan Jung.
----

Yunho tersenyum puas lalu membuka layar percakapan yang lain. Dia berdecak kesal, belum ada 1 pun pesan masuk dari orang itu. Seharusnya orang itu melapor dan mengirimkan foto sebelum tengah hari. Yunho segera melakukan panggilan telepon ke orang itu.

Yunho bangkit duduk dengan terkejut. Petir mulai nampak di wajahnya yang gelap. Berani sekali orang itu mengalihkan panggilannya??? Dengan cepat dia menulis pesan singkat.

----
Setengah gajimu melayang!
----
Maaf Bos aku sedang sibuk nanti saja
----
Aku mau foto sekarang!
----
Dia sedang tidak di kebun, bersabarlah
----
Sekarang!
----
Aku masih bekerja
----
Kau bekerja untukku!
Sekarang!
----

Yunho berguling guling lagi sambil terus memeriksa notifikasinya. Tidak ada. Orang itu belum mengirim apa-apa. Wajahnya semakin kecut. Akhirnya untuk mengisi waktu Yunho membuka gallery fotonya dan melihat lagi foto-foto yang sudah dia terima hari-hari sebelumnya.

Setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya beberapa notifikasi masuk. Yunho tersenyum cerah sambil membuka notifikasi itu. Yunho memandang beberapa foto Jaejong yang sedang memakan buah-buahan di teras rumah Nenek Ok. Sangat tampan dan terlihat bahagia.. Yunho bernapas lega, sepertinya Jaejong hidup dengan baik di sana..

Sebuah pesan baru masuk.

----
Aku punya sebuah video, tapi jangan potong gajiku!
----
Kirimkan!
----

Offered ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang