"Hanbin kumohon bangunlah!! Jangan tinggalkan aku seperti ini! Bukan perpisahan seperti ini yang aku inginkan! Hiks"
Zhang Hao mulai bersikap tenang dan mencoba melakukan pertolongan pertama seperti yang pernah ia pelajari dulu. Zhang Hao mulai menekan-nekan dada Hanbin sambil terus mengomel.
"Ayo Hanbin! Kamu harus bangun! Jangan tinggalkan aku seperti ini disini!" Zhang Hao menghela napas setelah banyak menekan dada Hanbin. Langkah berikutnya yang di ingatnya adalah, ia harus membuat napas buatan.
"Dia bukan orang yang jahat kok. Aku yakin, Hanbin pasti akan bisa membahagiakanmu"
"Jadi mana mungkin bisa aku marah pada orang yang sudah mau mencintaimu seperti Zhang Hao. Setidaknya Dia sudah pernah menunjukkan mimpi yang indah walau sebentar, benar-benar bagaikan malaikat yang dikirim dari surga"
Zhang Hao menjepit hidung Hanbin dan mulai menempelkan bibirnya pada bibir dingin Hanbin lalu memberikan napasnya. Melihat dada Hanbin yang mulai naik turun ia terus melakukan napas buatannya.
"HEUHH!! UHUKK!" Hanbin tersadar dan segera memuntahkan semua air asin yang ada di tubuhnya. Napasnya terengah-engah. Hanbin kemudian menyadari Zhang Hao yang sedang menatapnya dengan khawatir dengan wajah merahnya dan matanya yang menahan air mata.
"Zh-Zhang Hao?" ucap Hanbin.
Zhang Hao tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia segera melemparkan tubuhnya pada Hanbin dan segera memeluknya. Hanbin sedikit terkejut namun ia membalas pelukan Zhang Hao. Ia menangis sekencang-kencangnya di pelukan Hanbin.
"Hanbin bodoh! Apa yang sudah kau lakukan hah?!" omelnya.
"Zhang Hao...A-apa maksudmu?"
Zhang Hao tidak menjawab dan masih terus menangis.
"Zhang Hao. Berhentilah menangis...aku sudah tidak apa-apa" ujarnya. Hanbin sungguh dibuat bingung, kenapa Zhang Hao tampak sangat menghawatirkannya. Hanbin bikin bukan rasa khawatir seperti ini yang di tunjukkan jika hanya sebatas klien.
"Kami menemukannya! Mereka berdua dalam keadaan sadar" teriak Tim sar yang mencari keberadaan Hanbin dan Zhang Hao.
Zhang Hao melepaskan pelukannya dan menyeka air matanya sendiri.
"Maafkan Aku" gumam Zhang Hao. Setelah itu ia bangun dan di tuntun menuju perahu penyelamat.
Hanbin masih belum bisa berpikir jernih saat ini. Kepalanya sangat pusing.
***
Sudah beberapa hari sejak kejadian di kapal ferry waktu itu. Hanbin bisa langsung pulang sebab ia hanya tidak sadarkan diri karena terlalu banyak menelan air laut. Sedangkan Zhang Hao ia harus menginap sebab demamnya yang belum sembuh.
Yah harusnya Zhang Hao sudah pulang. Hanbin kini sedang berdiri di depan pintu kamar apart Zhang Hao. Ia ragu untuk menekan belnya.
"Minggir!" seru Zhang Hao yang kini sudah ada di belakang Hanbin.
"Oh. Zhang Hao. Kamu sudah pulang? Kamu baik-baik saja?" tanya Hanbin.
"Aku sudah baik-baik saja" jawabnya.
"Syukurlah"
"Terimakasih, Hanbin. Karena sudah menyelamatkanku"
"Eoh? Ah iya, tidak apa-apa"
"Kalau begitu, aku masuk dulu"
"Tunggu!" Hanbin menahan tangan Zhang Hao.
"Ada apa?"
"Itu, tentang kemarin. Kenapa kamu sampai mau melakukan napas buatan untukku dan menangis seperti seolah sangat menghawatirkanku?" tanya Hanbin penasaran.
Zhang Hao melepaskan tangan Hanbin yang memegangnya. Ia menatap datar pada Hanbin.
"Karena kamu pelangganku. Aku tidak bisa membiarkanmu mati seperti itu saat bersamaku. Aku ingin kena masalah" jawabnya tenang.
Hanbin tampak kecewa dengan jawaban dari Zhang Hao.
"Begitu ya.Terimakasih"
"Tidak masalah. Kalau begitu sampai jumpa" Zhang Hao lalu masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Hanbin dengan perasaan campur aduknya.
"Kurasa aku terlalu memikirkan hal yang tidak-tidak padanya" gumamnya lalu menertawai dirinya sendiri. Hanbin memasuki kamar apartnya lalu membaringkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih.
"Apa aku...menyukai Zhang Hao?" gumamnya sebab sejak kejadian itu ia jadi tidak terlalu memikirkan Chaehyun dan jadi terus memikirkan Zhang Hao. Perasaannya berdebar setiap memikirkan Zhang Hao. Padahal sebelumnya ia hanya merasa kagum saja pada kecantikan Zhang Hao, tidak pernah berpikir untuk sampai mencintainya. Tapi keadaan saat ini sangatlah berbeda.
"Kau harus sadar diri Sung Hanbin! Dia hanya pacar sewaan. Jangan berharap lebih!"
Sementara Zhang Hao kini sedang menyentuh dadanya yang sangat berdebar sambil melihat cermin, wajahnya merah merona. Ia mulai merasa seperti itu sejak Hanbin memegang tangannya tadi.
Zhang Hao menggeleng heboh. Ia berusaha membuang semua pikiran yang tidak boleh terjadi.
"Dia hanya pelangganku" ucapnya pada dirinya sendiri yang ada di cermin. Zhang Hao menghela napas gusar dan mengacak rambutnya lalu berbaring ke kasurnya yang empuk.
To Be Continued...
- 15.03.2023 -
Latihan sambil pacaran gak sih hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PACAR SEWAAN | BINHAO FT. BINMATT ♡
Fanfic[18+] Sung Hanbin mahasiswa berusia 19 tahun. Hanbin baru memiliki pacar setelah 19 tahun hidup namun tiba-tiba Hanbin diputuskan sepihak oleh pacarnya. Hanbin benar-benar patah hati dan mencari cara untuk menenangkan rasa sakitnya, ia menyewa pacar...