12

2.7K 221 16
                                    

"Ehngggg-H-Hanbin...Aku sudah tidak tahan!"erang Zhang Hao.

"A-aku akan keluar dari kamar ini saja-" ujarnya namun tangannya tiba-tiba di Tarik Zhang Hao.

Zhang Hao meraup bibir Hanbin dengan kasar dan berantakan. Hanbin terkejut, ia berusaha melepaskan ciuman itu tapi tampaknya Zhang Hao tidak membiarkannya.

"DEMI TUHAN APA YANG HARUS AKU LAKUKAN?! AKU JUGA SUDAH TIDAK TAHAN!!"

Pertahanan Hanbin runtuh. Dia tidak sanggup lagi menahan godaan ini. Hanbin kini membalas ciuman Zhang Hao dan mengambil alih ciuman itu berusaha menjadi dominan. Hanbin menarik tengkuk Zhang Hao dan semakin memperdalam ciumannya. Saling beradu lidah dan sesekali menggigit lembut bibir satu sama lain.

"Emph...Kenapa berhenti?" Zhang Hao merasa belum puas.

"Zhang Hao. KaMu tidak akan menyesali ini kan?" Hanbin berusaha meyakinkannya lagi.

Zhang Hao mengangguk lemah. Mata sayunya berkedip menatap dalam pada Hanbin. Dia seperti mengharapkan sesuatu yang lebih.

Hanbin menyeringai. Ia melucuti pakaian Zhang Hao tanpa sisa menampilkan tubuh indah Zhang Hao dan adik mungilnya di bawah sana. Hanbin memandangi pemandangan indah di bawahnya itu. Zhang Hao yang merasa di tatap seperti itu malu dan mengalihkan pandangannya.

Hanbin tersenyum lalu melepaskan pakaiannya sendiri. Mereka berdua sudah benar-benar sudah tidak mengenakan sehalai kainpun sekarang.

"Shhh..Anghhhh" lenguh Zhang Hao saat Hanbin mulai menjilati leher mulus Zhang Hao.

"Panggil namaku, Zhang Hao!" bisik Hanbin lalu menjilat telinga Zhang Hao dengan sensual. Sementara salah satu tangannya ia gunakan untuk mencubit-cubit niple Zhang Hao.

"Ha-Hanbin Ahhhh..." desah Zhang Hao. Ia benar-benar merasakan nikmat.

Hanbin mulai menyesap niple Zhang Hao dengan gemas. Tangan kanannya merambat ke area bawah Zhang Hao dan meraih adik kecil Zhang Hao lalu mulai mengocoknya.

"Angghhh...Hanbinn-hhh..." racau Zhang Hao sementara tubuhnya terus bergerak dengan gelisah akibat sensasi aneh yang nikmat itu.

Zhang Hao terus mengocok-ngocok milih Zhang Hao sesekali menekan-nekannya.

"Binhhh-keluarkhh Ahhhhh...." Lenguhan panjang dari Zhang Hao saat ia mencapai orgasme pertamanya mala mini. Kesadarannya mulai kembali, tapi tubuhnya masih sangat lemas akibat pengaruh obat tadi dan segala kegiatan yang menggelitik tubuhnya tadi.

"Ha-Hanbin..." Zhang Hao menatap Hanbin dengan mata sayunya itu. Hanbin menyeringai.

"Sekarang waktumu untuk memuaskanku, Zhang Hao~"

Hanbin menarik Zhang Hao hingga kini Zhang Hao sudah ada di atas pangkuan Hanbin.

"A-apa yang akan kamu lakukan?" tanyanya lirih.

"Menurutmu apa?" kini Hanbin balik bertanya.

Zhang Hao paham. Ia menggelengkan kepalanya heboh. Hanbin langsung menangkup wajah merah Zhang Hao dan kembali menciumnya.

"Kamu yang memulainya dulu tadi, kamu tidak ingat?" bisik Hanbin menghembuskan napasnya pada daun telinga Zhang Hao.

Zhang Hao meneguk ludahnya kasar panik. Ia panic melihat betapa besarnya milik Hanbin itu. Zhang Hao tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika benda itu memasukinya. Sepertinya Zhang Hao akan gila.

"Maafkan Aku, kumohon" pinta Zhang Hao

"Terlambat. Ini baru saja dimulai, Zhang Hao-ya"

"Sung Hanbin kumohon-Akhh!!"

[✓] PACAR SEWAAN | BINHAO FT. BINMATT ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang