"Akankah hari itu adalah
hari dimana aku akan menaruh
perasaanku.""Sial! Sombong banget, tuh cewek!" gerutu seorang pria tampan, dengan balutan kemeja putih di tubuhnya.
"Siapa?" sahut Dio yang tidak sengaja mendengar gerutuan barusan.
Pria itu menoleh menatap sumber suara. Dengan raut kesal pria itu pun menjawabnya."Itu gadis Farmasi yang sering lewat di depan gedung kita? Busett,,,udah nengok padahal,bukannya nunggu gue nyamperin kek, ini malah lari ngiprit kayak liat hantu! Kan kesel gue."
"Sebentar ... Sebentar?" ucap Dio berusaha mengingat.
"Zaenab?" imbuh Dio bersemangat.
"Nah iya? Zaenab! Kok elu tau?" seru pria itu memicing tajam.
"Apa yang gak gue tau, hahahahah!" ucap Dio sombong
"Lebay!"
"Bentar ... Bentar, Lu! Suka sama tuh cewek?" tanya Dio blak-blakan.
"Ya gimana gak suka cantik, Coy?"
"Etdahh! Kebias ..."
"Ada apa ini?" potong Daniel yang tiba-tiba datang dari arah belakang.
"Ish! Kebiasaan banget dah? Lagi ada orang ngomong juga asal potang-potong aja!" grutu Dio kesal.
Daniel mentap masam Dio sahabatnya, lalu dengan nada penasaran dirinya pun segera mempertanyakan kembali prihal masalah yang tengah di perbincangkan. "Udah buruan jawab ada apa?" cetusnya kesal.
"Mau tau aja apa mau tau banget!" ledek Dio cepat.
"Fiks uang jajan hari gak ada buat Lu Dio!" ucap Daniel yang akan melenggang pergi.
"Ehhh! Tunggu ... Tunggu ... Lagi bahas cewek cantik ini kita! Yaa kan Zerr?" ucap Dio dengan siku yang di sudutkan keperut Elzier untuk meyakinkan.
"Ohh! Hooh, lagi bahas cewek!" jawab Elzier terpaksa.
"Apalagi ceweknya sama lagi? Kayak yang Lu suka!" ucap Dio yang sontak membuat keduanya menatap Dio kaget.
"Apa maksudnya?" tanya Elzier memicing tajam. Pasalnya tadi yang mereka bahas adalah Zaenab wanita yang Elzier suka bukan yang Daniel suka.
"Masih gak tahu juga?" seru Dio keheranan. Keduanya menggeleng bingung, membuat Dio yang masih memasang wajah heran segera berseru pelan.
"Astaga! Dengerin baik-baik, ya? Jadi gadis bernama Zaenab yang sudah menarik perhatian kalian itu adalah wanita yang sama." jelas Dio pelan.
Keduanya kaget mendapati jawaban barusan. Namun tak lama, Elzier yang tadi masih mematung tak percaya, tiba-tiba menyeletuk cepat menjawab ucapan Dio barusan.
"Ettssss! Gak masalah kalau wanita yang kita suka sama, karena pasti tetap gue yang bakal ndapetin dia!" seru lantang Elzier.
Mendapati Elzier yang terlalu percaya diri, membuat Daniel segera tersenyum masam menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAHADAT UNTUK ZAENAB
Aktuelle LiteraturEngkau adalah doa yang setiap saat aku tunggu untuk menyempurnakan imanku? Kisah cinta dua insan yang memiliki perbedaan keyakinan? Akan mereka bersatu walau harus menghancurkan dinding penghalang? Atau bahkan akan berpisah dengan luka dalam yang ak...