CHAPTER 23

6 1 0
                                    

Jika tidak hari ini maka
besok kita akan bersama
meski surga adalah tempatnya.

"Saya terima nikahnya Zaenab Az-zahra binti Muhamad jalal dengan maskawin seperangkat alat solat dan emas seberat 25 gram di bayar tunai."

"Sah!"

"Sah!

"Sah!

Hati rapuh yang dulu pernah terisi oleh seseorang yang amat di cintai, kini harus hilang karena sebuah perjanjian.

Siapa yang mau?
Tidak ada!

Namun ini adalah rencana takdir yang tidak bisa dihindar lagi.

Setelah menyelesaikan akad nikah yang di selingi doa, Zaenab nampak sedih saat diminta untuk mencium punggung Tangan suaminya. Namun mau bagaimana lagi? dia saat ini adalah istrinya jadi secara mau tidak mau dia harus menurutinya.

Malam tiba, dan ini adalah malam pertama Zaenab dengan Gus Fatih yang dia tidak suka. Zaenab duduk dengan kaki yang dirinya tekuk, air matanya terus mengalir jika mengingat nasib yang begitu keji kali ini.

Krekkk!

Mendengar suara pintu terbuka langsung membuat Zaenab membaringkan 

SYAHADAT UNTUK ZAENAB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang