Aku masih menunggumu
Jadi kembalilah karena pasti tuhan juga mengizinkannya."Kenapa harus kerumah sakit lagi? Kan tadi aku sudah dapat sif pagi?" tanya Zaenab pada tema kerjanya yang menelpon.
"Tolong lah, Nab? Aku hari ini ada acara? Plisss!" mohon temannya itu mengiba.
"Ck! Baik lah."
Zaenab menutup telpon itu dan buru-buru bersiap menuju rumah sakit untuk lembur malam ini. Capek rasanya namun karena temannya tadi ada kesibukan jadi membuat Zaenab mau tidak mau harus menggantikan dirinya.
Setibanya Zaenab di rumah sakit buru-buru dirinya menyiapkan semua obat yang akan di butuhkan.
Namun entah menagapa? Saat Zaenab tidak membuat masalah akan resep obatnya Dokter Laras tiba-tiba marah padanya. "Apa salahku?" batin Zaenab dengan wajah yang tertunduk.
"Apa hubunganmu dengan Daniel?" tanyanya intens
Zaenab membelalak kaget saat alasan wanita itu marah adalah Daniel. "Pak Daniel! Saya gak ada hubungan apa-apa dengan dia." jawab Zaenab tegas.
"Gak mungkin! Jawab saja apa susahnya sih?" ucap Laras makin ngegas.
Zaenab yang sudah lelah di tambah lagi dengan omelan tidak jelas seperti barusan, membuatnya kini memberanikan diri untuk menjawabnya kasar. "Ada apa sih, Buk! Saya sudah jelaskan saya tidak ada hubungan apa-apa dengan dia tapi Ibu masih saja tidak percaya, lalu saya harus bagaimana?" jawab Zaenab kesal.
"Hei! Jaga bicaramu yaaa! Janda kayak kamu itu pasti suka menggoda laki-laki orang di luar sana." teriaknya murka.
Seperti teriris pisau tajam hatinya saat ini, setatus yang sudah berusaha dirinya lupa namun kini terdengar kemabali dengan cap yang tidak menyenangkan dari mulut seorang wanita yang harusnya bisa saling menghargai. Zaenab pergi dengan linangan air mata membahasi pipinya. Sungguh! Rasanya sangat sakit.
"Zaenab!" panggil seorang pria dari arah belakang.
Zaenab menoleh mendapati dirinya di panggil. Tatapannya kini berubah tajam setelah dirinya menyeka air matanya. "Kamu gak papa!?"
"Kamu bisa gak! Gak usah ganggu hidup saya lagi! Kenapa kamu selalu muncul disaat saya ingin menenangkan diri? Kenapa!" teriak Zaenab frustasi.
Daniel ingin menenangkannya namun dicegah oleh Zaenab yang masih marah. "Stop! Stop untuk perduli denganku! Aku sudah menderita selama ini Daniel, aku menunggumu! Aku mengharapkanmu! Tapi kamu dimana! Kamu pergi meninggalkanku dengan pria jahat itu. Kamu pergi! Tidak perduli denganku! Lalu setelah melakukan itu semua kenapa hari ini kamu ingin menenangkanku! Kenapa!" teriak Zaenab makin emosi.
"Kamu tau! Setelah aku lepas dari dia gara-gara kamu aku di musuhi oleh wanitamu! Dia menghinaku, APA masih kurang semua itu!? Apa masih kurang, Hah!" teriak Zaenab makin emosi.
"Dulu aku kerumahmu! Dan kamu tau Dio juga berusaha menghubungimu! Namun bahkan kakakmu tidak mengizinkannya untuk berbicara padamu. Kamu tau malam itu saat aku sudah hampir sampai di rumahmu sekelompok orang menyerangku, bahkan mereka juga menyerang Dio dan Elzier yang menemaniku. Aku kritis saat itu dan di rawat selama tiga hari dirumah sakit, Kamu dimana? Kamu menikah dengan laki-laki itu! Siapa yang jahat disi, Zaenab!?" sentak Daniel sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAHADAT UNTUK ZAENAB
General FictionEngkau adalah doa yang setiap saat aku tunggu untuk menyempurnakan imanku? Kisah cinta dua insan yang memiliki perbedaan keyakinan? Akan mereka bersatu walau harus menghancurkan dinding penghalang? Atau bahkan akan berpisah dengan luka dalam yang ak...