CHAPTER 17

7 2 0
                                    

Lantas aku harus bagaiamana
jika rasa ini makin melekat pada dirimu yang berusaha
aku lupa.

"Syukur deh kita bisa pergi dari sana!" seru Zaenab menghembus napas lega.

"Ehh! Tapi kamu berlebihan gak sih?" tanya Indah tak enak hati.

"Gak tau! Tapi yang aku tau saat ini, aku tidak ingin bertemu dengannya lagi?" cetus Zaenab bersyukur.

"Terserahlah! Terus kita mau kemana sekarang?" tanya Indah penasaran.

"Ke toko buku yuk! Karena ada buku yang harus aku beli?" ajak Zaenab santai. Setelah Indah menyetujuinya mereka pun  bergegas pergi menuju toko yang dimaksudkan tadi.

Perjalanan dengan menggunakan angkutan umum rupanya masih dilestarikan di indonesia salah satunya di daerah sekitar pondok pesantren Zaenab saat ini. Walau kadang terkalahkan dengan adanya go-jek atau pun taxi online namun eksistensinya masih saja ada tanpa punah digerus teknologi.

Setelah beberapa menit berada diperjalanan, kini akhirnya mereka pun dapat turun dan mulai masuk kedalam toko buku yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat mereka turun tadi.

Ting (Selamat datang di toko buku serba ada! Semoga harimu menyenangkan)

"Ya ampun, Nab coba lihat ada novel lagi promo, aku kesana dulu yaa?" ucap Indah si penggila novel peromo.

Zaenab mengangguk cepat, lalu segera mengalihkan pandangannya pada susunan buku antariksa yang tidak jauh dari tempatnya saat ini. Namun sebenarnya bukan buku antariksa yang dia cari melainkan buku hadis dan suratan pendek yang akan di hadiahkan pada Daniel, walau dia tau Daniel bukan orang islam siapa tau dengan belajar Islam dirinya mau masuk dan mendalaminya.

Setelah beberapa saat Zaenab mencari-cari buku yang dirinya akan beli, akhirnya kini buku itu ketemu juga namun baru Zaenab akan ambil dan amati sebuah tangan kekar milik seorang pria tiba-tiba juga mengincarnya. Membuat Zaenab sedikit menjauh dan buru-buru menundukan pandangannya. "Maafkan saya! Itu buku yang akan saya beli." ucap Zaenab gugup.

Pria di hadapannya tak menjawab lumayan lama, membuat Zaenab yang sedari menunggu jawabannya bergegas mendongakkan kepalanya untuk mencari tau siapa sosok di hadapannya itu.

Matanya membelalak kaget saat mendapati sosok pria di hadapannya adalah Kakak kandungnya Kak irfan namanya. Dia tahu pasti Kak Irfan sudah melacak ponsel miliknya hingga dia tahu dimana posisinya sekarang. Kenapa dia disini? Apakah Gus Fatih mengadu padanya?" batin Zaenab takut.

"Kenapa kamu disini?" tanya Kak Irfan penus selidik.

"Ak_ aku ingin membeli buku!" ucap Zaenab gugup.

"Buku ini? Untuk apa?" tanya Kak Irfan makin penasaran.

"Yaa! Untuk di baca-baca saja memang tidak boleh? Lantas kakak mau apa disini?" tanya Zaenab memastikan kakaknya itu tidak mengikutinya.

"Kakak lagi mau beli buku hadis dan suratan pendek untuk hadiah santri baru agar lebih semangat hafalannya lah? Memang salah!" tanya Kak Irfan kehranan.

"Ya enggak! Kan cuman nanya?" ucap Zaenab cepat. "Yasudah kalau begitu aku kesana dulu ya! Buku ini aku yang beli kakak cari yang lain saja, Assalamualikum!" ucap Zaenab bergegas pergi menuju Indah yang jaraknya lumayan jauh dari kakaknya saat ini.

SYAHADAT UNTUK ZAENAB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang