12

675 114 17
                                    

Shani mengerjapkan mata dan mengucaknya pelan, merasa badan nya pegal seperti ada barang yang menindihinya, ia melirik sekilas pada sebuah kaki jenjang yang lagi lagi menginjak lehernya.










" kathrina?" Gumamnya pelan dan bangun dari posisi tidurnya, menatap gadis kecil itu heran

" kenapa dia di sini? Bukannya semalem ngambek?"

" apa dia sakit?"

Shani mengecek suhu badan kathrina dan suhu nya masih normal, shani menghela nafasnya lega saat memastikan gadis kecil nya baik baik saja.

Shani kembali tidur dan memandangi wajah gadis kecil nya itu yang sedang terlelap tidur dan menekan pipinya yang gembul.

" hey, anak bodoh"

" biasanya ga pernah mau nyentuh aku, kenapa sekarang di sini?"

" kamu kangen aku ya?"

Shani terkekeh saat kathrina mengerutkan dahinya merasa terusik, tangannya pindah untuk memainkan rambut tipis gadis kecilnya.

" maaf karna sudah menjadi orang tua yang tidak berguna ya cantik, seharusnya aku buang kamu saja dari dulu, iyakan?"

" hey "

" ayo bangun" shani kembali menekan pipi hingga hidung kathrina gemas

" kamu lebih lucu kalo tidur, lebih lucu kalo ga ngomel dan ngambek terus hahaha "






" berhenti menyentuh ku " gumam kathrina yang masih menutup matanya

Shani terkekeh dan mengusap kasar wajah gadis mungil nya itu dan mendapat pukulan di lengannya.

" aku bilang berhenti! " gumam nya kesal

" hahaha oke oke, masih pagi jangan ngambek, ayo bangun, aku yang buat sarapan pagi ini " ajak shani seraya menggendong kathrina menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya, lalu turun untuk membuat sarapan.





















" hanya telor ceplok? Kamu ini memang ga niat masak ya shani? "

" bawel, udah tau aku gabisa masak, nanti makan lagi di luar ini cuman untuk ganjal laper aja "

" kamu mau antar aku sekolah?" Tanya kathrina ragu

" iya, kenapa?"

Kathrina berdiri di atas bangku dan memegang kening shani dengan tatapan bingung.

" kamu kerasukan apa? Kepalamu terbentur? Habis makan racun tikus ya? Atau kamu beda orang? Aneh sekali "

Shani menghela nafasnya malas dan menyingkirkan tangan mungil kathrina dari kening nya.

" berhenti meledek sebelum aku berubah pikiran "

" dasar lebay, gitu saja marah "

" kenapa pindah ke kamar ku tadi?" Tanya shani penasaran

" lampu di kamar ku mati lagi, bisa tidak beli yang lebih mahal? " jawab kathrina ketus

" aku beli lampu yang mahal ko, kayanya yang rusak saklarnya, nanti biar di benerin sama pak Ahmad ya, nanti aku belikan lampu tidur juga "

Keduanya terdiam dan fokus menghabiskan makanan mereka, lalu bersiap untuk berangkat bekerja dan sekolah.






























" berhenti di depan sebentar alien, aku mau beli roti bakar "

" kamu suka beli itu?" Tanya shani lembut

ALIEN [shansis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang