Shani tersenyum setelah memberikan beberapa pesan pada kekasihnya pagi ini, ia menyantap beberapa roti yang di sediakan di atas meja makan dan berjalan keluar dari rumahnya untuk segera bergegas ke kantornya.
" shan " sapa feni mendekat ke arah shani yang baru saja sampai di kantornya, dengan seorang wanita yang ia genggam,
" hum?" Sapa shani balik lalu melirik sekilas ke arah gadis yang di genggam feni, gadis cantik dan manis yang dulu menjadi tempat favoritnya, gadis yang slalu membuatnya bahagia kala itu, yang meninggalkan dirinya dengan kata kata yang sempat menyakiti hatinya.
Gracia menatap shani balik, ada rasa yang tidak bisa di jelaskan dalam hatinya, semua perasaannya tampak aneh, namun baginya shani sudah berubah, ia tak lagi sama, tatapan yang dulu sangat hangat berubah kembali dingin dan tajam, tutur katanya yang dulu halus kini kembali singkat dan seperlunya, ia tersadar dari lamunannya dan tersenyum canggung ke arah shani sambil melambaikan tangannya kaku.
" hai shan, apa kabar " sapa Gracia halus
Shani memasukan tangannya ke dalam celana bahan yang ia kenakan dan menatap sekilas ke arah Gracia lekat.
" baik " jawab nya singkat
" lo udah sarapan shan? Makan dulu yuk, Gracia baru banget sampe di indo beberapa hari yang lalu,ngobrol sebentar yuk " ajak Feni seraya menarik tangan shani untuk ikut dengannya, shani hanya diam dan pasrah mengikuti ajakan feni.
Ketiganya duduk di sebuah meja rumah makan yang letaknya tidak jauh dari kantor shani, dan sedang menunggu pesanan mereka tiba.
Feni terdiam, hawa dingin dan canggung terjadi sangat lama, shani memang slalu begini, diam dan menatap sebuah tanaman yang tertanam di rumah makan tersebut, namun Gracia masih terlihat kaku dan memainkan jemarinya di bawah meja.
Feni menghela nafasnya kasar dan mulai mencoba mencairkan suasana yang terlihat sangat dingin ini, jujur saja Feni sangat tidak betah berada di situasi seperti ini.
" main ayam ayam an yo?" Ucap Feni kaku
Shani dan gracia menoleh dan menatap Feni bingung, Feni hanya bisa nyengir dan menggaruk keningnya, bukannya memecah suasana Feni malah memperjelas suasana canggung di antara mereka,
Feni menyerah, ia malah tertular canggung sekarang, untung saja makanan mereka datang dan mereka mulai menyantap makanan mereka masing masing.
Beberapa menit setelahnya, Mereka sudah selesai dengan makanannya, Feni pamit lebih dulu untuk ke kamar mandi, dan kini hanya menyisahkan Gracia dan shani di meja makan.
Shani bangun dari duduknya untuk pergi ke kantor, namun tangannya tertahan oleh Gracia yang kini menatapnya sendu.
" kenapa?" Tanya shani cuek
" aku mikirin ratusan kali buat ketemu sama kamu ka, apa aku masih punya ruang untuk sedikit menjelaskan semuanya?" Tanya Gracia menatap shani penuh penyesalan
Shani masih diam tidak bereaksi dan hanya menatap datar wajah Gracia.
" aku sendirian di sana, aku tau ini sedikit gatau malu, tapi aku bener bener mau minta maaf ke kamu, atas semua perkataan aku yang mungkin pernah nyakitin kamu " ucap Gracia mencoba menjelaskan
" kamu sendiri yang bilang, kalau aku butuh pasangan nyata di samping aku, kamu ga salah ge, semua perkataan kamu bener, seandainya saat itu aku milih buat terus sama kamu, mungkin aku gaakan pernah nemuin pasangan sebaik pacar aku sekarang, kamu ga perlu minta maaf, aku udah lupa tentang kita " jawab shani halus lalu melangkah perlahan melewati Gracia

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIEN [shansis]
Fanfictionkenyataan yang terjadi ternyata tidak seperti dunia yang aku impikan selama ini.