17

886 102 20
                                    

Hari sudah mulai malam, masih dengan jinan dan sisca yang baru saja selesai menyantap makanan yang mereka beli di mini market.

Jinan tau suasana hati sisca sedang tidak baik, jadi jinan memilih untuk berbicara tentang ibu nya lain waktu, jinan merebahkan dirinya di sebuah bale kayu yang memang sudah lama ada di sana, merentangkan tangannya, menyuruh sisca untuk ikut tidur di sampingnya,

Sisca mengangguk mengerti dan merebahkan dirinya di samping jinan dengan lengan jinan yang ia gunakan sebagai bantal, saling menatap kosong pada langit malam yang bertabur bintang, benar kata jinan, malam ini cuacanya sangat bagus hingga bintang dapat di lihat sangat jelas, juga bulan malam ini sangat indah.

" cape ya?" Tanya jinan memulai obrolan

Sisca memejamkan matanya sejenak menikmati angin malam yang menenangkan lalu kembali membuka matanya

" huum, kaya nya hidup gua menyedihkan banget deh nan" jawab nya sayu

Jinan menoleh sekila pada wajah samping sisca lalu kembali membuang pandangannya ke sembarang arah " sering baca cerita cerita gitu ga di twitter?" Tanya jinan tiba tiba

" engga, kenapa?"

" kalo lu lagi bosan atau punya waktu lebih, coba deh baca cerita pengalaman banyak orang di forum internet, di sana banyak banget cerita yang menyedihkan, gue kaya gitu soalnya, setiap gua punya masalah yang menurut gua berat banget gua bakal mampir ke cerita mereka, cari cerita yang lebih menyedihkan, jadi setiap kali gua berfikir kalo hidup itu engga adil dan ngerasa hal buruk cuman menimpa hidup gua doang, gua bakal baca cerita hidup orang lain yang ternyata lebih buruk dari yang gue rasain, dari situ gue bisa sedikit lega, karna setidaknya gua engga sendirian, gua ngerasa punya temen, dan dari situ gue bisa sedikit bertahan dan lebih nguatin diri "

Sisca menoleh ke arah jinan dan tersenyum, sisca suka moment moment seperti ini, sisca suka saat jinan berbicara serius dan terlihat menenangkan di banding biasanya.

" lo juga ngerasa dunia gaadil ya?"

" iya, semua orang bakal ngerasain hal yang sama sisca " jawab jinan menatap serius ke arah sisca

" ternyata semua orang menyembunyikan luka ya "

" iya, semuanya, ga sedikit juga di antara mereka lebih memilih buat nyerah dan bunuh diri, itu karna luka mereka yang terlalu parah, dan mereka ga punya obat buat nyembuhinya "

" kenapa bisa ga punya nan?" Tanya sisca penasaran

" mereka punya, karna pada dasarnya obat mereka hanya perihal waktu, hanya aja mereka malas menunggu lama, mereka berfikir bunuh diri adalah arti tenang yang sebenarnya"

" sesulit itu hidupnya ya nan, sampai mau tenang aja harus bunuh diri dulu "

" padahal engga ada yang menjanjikan ketenangan setelah mati, tapi mereka engga berfikir ke arah sana, dunia yang ada di depan mata mereka kayanya udah sangat menakutkan, karna dunia lebih kelihatan nyata, sampai mereka lebih memilih mati dari pada bertahan, padahal kalau mereka memilih pergi, hasilnya juga bakalan lebih mengerikan "

" jinan " sapa sisca lirih

" hum?"

" kalau kaya gitu siapa yang harus di salahkan? Kita? Dunia? Atau Tuhan?"

" gaada yang paling pantes buat di salahin sisca, apapun peristiwa peristiwa yang terlibat kita di dalamnya, setiap cerita buruk yang kita alami adalah akibat dari kesalahan kita, tapi kalau menyalahkan diri sendiri, siapa lagi yang bakal perduli sama kita? Diri sendiri aja ga di kuatin malah di salahin, terus tubuh kita mau berpegangan sama siapa lagi?, jadi jangan pernah nyalahin siapapun, atas semua kehilangan atau apapun itu, seharusnya kita udah tau dari awal kalau setiap pertemuan pasti akan ada kehilangan, semua akan pergi pada waktunya sisca "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALIEN [shansis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang