07

630 109 30
                                    

Sisca sudah rapih dengan baju seragam kerjanya, berdiri di depan rumah, sambil menunggu sahabatnya datang untuk menjemputnya, dengan permen kaki yang ia genggam di sebelah tangannya, sepertinya hari ini mood sisca sedang baik, pikirannya mulai tenang saat idol Thailand kesukaannya melakukan live Instagram semalam.





Tinnnnn



Sisca berdecak sebal saat klakson mobil mengagetkan dirinya yang sedang senyum senyum sendiri, sambil berhalusinasi dengan aktor Thailand kesukaannya itu, jujur saja, wajah lelaki tampan itu terus terbayang di pikiran sisca hingga pagi ini.

Sisca berjalan mendekat dan membuka pintu mobil jinan lalu menutupnya kasar.

" bisa gausah ngagetin gak?" Tanya sisca sambil memasang sabuk pengamannya.

" lagian pagi pagi udah kaya orang gila senyum senyum sendiri, kurang kurangin halu, earth ga bakal mau sama lu "



Plakkk




Sebuah pukulan kencang mengenai bahu jinan, namun ia hanya bisa terkekeh, pukulan, tendangan, tamparan bahkan jambakan dari sisca sudah biasa ia dapatkan, jadi jinan sudah merasa kebal untuk itu.

Jinan turun dari mobil dan membuka pintu penumpang, menarik sisca untuk bergantian dengan nya menyetir karna jinan sedang merasa sedikit lelah.

" gantian bentar ya, gue cape "

Sisca melirik sekilas ke arah jinan dengan tatapan bingung, lalu mendaratkan telapak tangannya pada kening jinan.

" cape kenapa? Sakit?" Tanya sisca sedikit cemas dengan jarak wajah yang sangat dekat


Jinan diam, tatapannya terpaku melihat wajah sisca sedekat ini, ia membiarkan sisca mengecek suhu tubuhnya seraya tersenyum manis ke arah sisca, kali ini bukan senyuman jahil, jinan suka di perlakukan seperti ini dengan sisca.

" enggak, lagi pegel aja karna main game semalaman sama gita " jawab jinan seraya melepas tangan sisca dari keningnya, ia suka itu tapi jinan juga tidak mau berlama lama, karna tidak sehat bagi jantung nya.

" ckk, kebiasaan deh kalo main game ga inget waktu" omel sisca lalu berjalan pindah ke kursi pengemudi dan mulai menjalankan mobil jinan.







Jinan menyandarkan tubuhnya dan melirik sekilas ke arah sisca yang sedang serius mengemudi, sisca memang tidak terlalu bisa nyetir tapi jika di awasi mungkin sisca bisa lebih santai.

" di pake terus kalung nya ?"
Tanya jinan sedikit ketus

" iya dong, bagus kan? Padahal shani yang dapet tapi di kasih ke gue karna liontinnya lucu gambar kupu kupu, dia ga suka kupu kupu katanya " jawab sisca antusias

" gua ga nanya sampe ke situ"

" kan cuman ngasih tau "

" gamau tau"

" dih ngeselin"

" lepas kek, itu kan kalung bisa bikin kulit lo iritasi lagian dapet dari mesin capit, bahaya buat kulit " jawab jinan menatap jalanan dengan tatapan sebal

" engga, kulit gue kan ga sensitif jadi gapapa, lagian juga gua lebih keliatan cakep pake ini " jawab sisca tersenyum ke arah kaca

" siapa yang bilang? Malah makin jelek "

" apa sih orang shani bilang juga gua cantik kalo pake ini "

Jinan menegakkan tubuhnya dan memukul pahanya kesal.

" mata shani rabun!, cakep dari mana nyaaaa, jelek banget begutu jugaaa, pake kalung yang lain"

" gue ga punya kalung lainnnnnnn "

ALIEN [shansis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang