08

629 101 10
                                    

Cindy berjalan santai menuju rumah sisca karna handphone sisca tertinggal di tempat kerja, namun langkah nya terhenti saat botol kaleng yang masih ada isinya melewati dirinya dan suara teriakan kencang terdengar di telinganya, Cindy mengintip sedikit dan melihat sisca tergeletak di dekat tembok sambil meringis kesakitan.

Tidak gegabah cindy lebih memilih berfikir dulu sebelum langsung menyelamatkan sisca, ia ingin menelfon seseorang terdekat sisca tapi hp nya terkunci, jadi cindy menelfon shani, ia punya no shani saat ia membeli barang PO dari tokonya dan akan di kirim secara online nantinya.

Setelah memberi pesan pada shani hp sisca berdering, tidak peduli siapapun itu cindy langsung mengangkatnya dan memberitahu bahwa dirinya dan sisca sedang dalam bahaya saat ini.

Telfon tertutup dengan cepat saat cindy memberi informasi itu, cindy mulai panik karna melihat sisca di lecehkan di hadapannya, di geret dan ingin di bawa masuk ke dalam mobil.

Cindy tidak bisa diam lagi,ia mengambil batu berukuran sedang dan melemparkannya pada lelaki yang mengganggu sisca, untung saja tepat sasaran.


" berhenti bajingannn!!!" Suara lantang Cindy membuat ketiganya menatap ke arahnya dengan wajah marah karna telah melukai salah satu dari mereka.



Namun bodoh nya setelah itu cindy bingung harus berbuat apa, sepertinya ia benar benar akan mati bersama sisca, dia ingin lari tapi tidak mungkin cindy meninggalkan sisca sendirian jadi dia mencoba melawan sebisa nya dan beberapa menit setelahnya jinan datang lebih dulu untuk menghajar mereka.






"Badjingannnn!!"






Bughhh







Beberapa pukulan berhasil mengenai laki laki bertubuh kekar tersebut, namun jinan sendirian, ia terkena beberapa pukulan juga dan tergeletak di tanah dengan badan yang terbeset benda tajam.

Cindy berlari memeluk sisca yang kini mulai lemas dan tidak sadarkan diri, untung saja selang beberapa menit shani datang dengan polisi yang ia bawa, jinan yang tadinya ingin di seret kini kembali di geletak an dan mereka melarikan diri dengan polisi yang mengejar mereka.

" nan lo gapapa?" Tanya shani cemas yang di respon dengan anggukan kecil lawan bicaranya.

Shani memapah jinan untuk berdiri dan berlari menghampiri sisca yang sudah kehilangan kesadarannya, shani menggendong sisca cepat dan berlari ke arah mobilnya, namun langkah nya terhenti saat jinan menarik lengannya.

" lo terluka jinan, nanti yang ada lo tambah sakit, kali ini gua izin buat nyentuh sahabat lo ya? " tanya shani pelan dan terpaksa jinan harus mengangguk.

" bawa dia ke rumah aja, jangan ke rumah sakit "

" kenapa?"

" kalo kejadian ini di bawa ke rs pasti bakalan banyak orang yang kepo dan bakal jadi berita besar, wajah sisca pasti bakal terpampang di berita, dia pasti malu, kita obatin di rumah aja " jawab jinan menjelaskan

Shani mengangguk dan melirik sekilas pada Cindy yang masih meringis kesakitan.

" tolong bantu temen nya sisca " ucap shani dan di angguki oleh lawan bicaranya

" awww"

Jinan meraih lengan Cindy dan membawanya berdiri,

" mana yang sakit? " tanya jinan halus

" kaki gue, keseleo kayanya "

" gue izin gendong lo ya, nanti di obatin di rumah sisca "


















ALIEN [shansis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang