06

663 112 5
                                    

Shani baru saja selesai dengan pekerjaannya tengah malam, meski hari ini adalah hari libur shani masih menyempatkan waktu untuk bekerja, karna besok ia akan memberikan waktu sepenuhnya pada kathrina.

Ia berjalan masuk ke dalam kamar nya namun tidak seperti biasanya, lampu masih menyala.





Ceklek




" hum? Anak kecil jam segini belum tidur? Kenapa di kamar ku?" Sapa shani mendekat pada kathrina yang masih bergulat dengan beberapa kertas di tangannya.

" aku sedang belajar, lampu di kamar ku mati, jadi aku pindah ke sini "

" mati?, besok aku benerin, kamu sementara tidur di sini sama aku "

" kamu tidur di sofa aja aku di kasur "

Shani menghela nafasnya kasar, lalu menaruh tas kerjanya juga membuka jas yang ia kenakan.

" oke aku di sofa, sekarang tutup bukunya dan tidur, besok kita mau jalan jalan "
Ucap shani seraya membereskan buku yang berserakan di meja kerja nya.

" jalan jalan? " tanya kathrina mencoba memastikan

" huum "

" wahhh ternyata kamu masih punya hati untuk menghiburku ya?"

" kamu berfikir aku ga sayang sama kamu ya?"

" hahaha tadinya aku pikir begitu, besok ke dufan ya shaniii "

" kamu gabisa naik banyak permainan di sana "

" besok aku pakai sepatu tinggi biar bisa naik histeria "

" hahaha terserah kamu saja "

" YESSS, terima kasih shani "

Kathrina bangun dari duduknya dan mencium pipi shani singkat seraya tersenyum manis ke arahnya.

" malam ini kamu boleh tidur di kasur dengan ku, tapi tidak boleh memeluk ku ya! "

































Shani terbangun dari tidurnya dengan tatapan malas, ia mengangkat kaki kathrina yang menginjak lehernya lalu memindahkannya perlahan.

Baru beberapa menit shani memindahkan kaki kathrina kini badannya sudah memeluk lengan shani.

" heuhhhh bocah ini "

Shani turun dari kasur,membawa selimut juga bantal lalu pindah ke sofa depan ruang tamu untuk tidur.








































Shani bangun dari tidurnya dan membasuh wajahnya di wastafel dapur, ia meraih segelas air putih dan menenggaknya perlahan, melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul delapan pagi, shani berjalan ke kamarnya berniat untuk membangunkan kathrina.







Ceklek






"Sudah pagi, ayo bangun, " sapa shani yang tidak mendapat respon dari kathrina

Shani mendekat dan meraih tangan kathrina, namun setelah nya shani diam tak bergeming, ia bisa merasakan hawa yang sangat panas dari tubuh anak kecil itu, tangan shani bergerak cepat untuk menyentuh dahi kathrina dan lagi lagi shani hanya bisa merasakan panas di tubuh gadis kecil itu.

Shani meraih ponsel nya dan memberikan pesan pada temannya Feni untuk mengantarkan nya ke rumah sakit, lalu membawa kathrina dalam gendongannya, berlari ke luar rumah dengan keringat bercucuran di tubuhnya yang masih mengenakan piyama.

ALIEN [shansis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang