Hari hari berlalu begitu saja, masih dengan shani dan sisca yang sedang berusaha mencari keberadaan ibu nya, juga di bantu dengan jinan, beberapa hari ini mood sisca sedang berubah ubah, dan shani memaklumi itu.
Hari ini baru saja berlalu, shani yang selesai dengan pekerjaannya begitu juga dengan sisca, dan hari ini shani mengajak sisca untuk bermain ke rumah pribadinya karna kathrina merindukan sisca, dan tentu saja sisca mengiyakan keinginan gadis durhakanya itu.
" hari ini ka sisca nginep kan ?" Tanya kathrina antusias
" hum? Kamu mau aku nginep di sini ?"
" iya, besok pagi aku mau olahraga sama kamu boleh?"
" hmmm boleh, kalau gitu malem ini aku nginep deh " jawab sisca seraya mengelus pelan rambut kathrina
" bukannya kamu gabisa tidur satu kasur ber dua?" Tanya shani menatap kathrina heran
" ya memang gabisa, kan ka sisca tidur nya di kamar kamu " jawab kathrina santai
Shani menatap kathrina tidak percaya, bagaimana bisa dia berbicara enteng begitu? Lagi pula shani belum siap tidur satu kasur dengan sisca, shani hanya bisa menelan ludahnya dan mengambil sebuah tisu untuk mengelap keringatnya yang tiba tiba muncul.
" iya nanti aku tidur di kamar shani, kita beli makan dulu yuk" ajak sisca seraya menggandeng tangan mungil kathrina
" perlu aku anter?" Ucap shani menawarkan
" engga usah, mau beli sate ayam di depan ko, kamu mandi duluan aja " jawab sisca dan di respon dengan anggukan kecil lawan bicaranya.
Sisca dan kathrina berjalan keluar dari rumah shani, hati shani mencelos dan segera meraih telephone genggamnya, menelfon Feni untuk menenangkan jantung nya.
" fennnnnnnn"
"Humm? Kenapa?"
" malem ini sisca nginep "
" terus?"
" gue harus apa?"
" emang tidur sama lo?"
" i iya, kathrina masih gamau tidur ada orang di samping nya"
" coba lo kenceng in ranjang lo biar ga ambruk "
"Hah?"
" ya ya kan kali aja sisca anu , mau lompat lompatan di kasur lo, jadi kalo ambruk kan malu nanti "
Shani diam sejenak, bingung dengan arah pembicaraan Feni, sejak kapan sisca suka lompat lompatan di kasur? Dan dari mana Feni tau kalau sisca suka lompat lompatan?, namun shani tetap berlari ke kamar nya dan membenarkan ranjangnya, ia merasa aman dan tidak akan ambruk.
" udah, sekarang apa lagi? "
" semprot pewangi ruangan"
" jangan nyalain alarm"
" bersihkan kaca yang ada di lemari depan ranjang lo"
" selimut dan seprai ganti dengan warna yang gelap"
" siapkan air minum di samping meja lo"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIEN [shansis]
Fiksi Penggemarkenyataan yang terjadi ternyata tidak seperti dunia yang aku impikan selama ini.