14

606 87 1
                                    

Shani dan sisca duduk di sofa dan menonton sebuah film bergenre horor, dengan sisca yang menjadikan bahu shani bantal nya, mengusap halus helaian rambut sisca dan beberapa kali shani menciumi kening gadisnya itu.

Film telah berakhir shani melirik ke arah sisca dan mengajak nya untuk segera tidur.

" tidur yuk, udah malem, besok kamu kerja kan?"

Sisca mengangguk setuju dan merentangkan tangannya " gendongg "

Shani terkekeh dan menuruti gadisnya, meraih tubuh sisca dan menggendongnya menuju kamar,

" kemarin kenapa gajadi ajak aku ketemu mamah kamu?" Tanya sisca penasaran

" kondisi mamah tiba tiba memburuk, dan kata dokter belum bisa di jenguk dulu, nanti kalau udah membaik pasti aku ajak kamu kesana " jawab shani halus lalu menaruh tubuh sisca di atas ranjang kamarnya.

Shani menatap wajah sisca dan tersenyum " cantik banget si "

" kan aku emang selalu cantik " jawab sisca bangga

Shani menatap tajam mata kekasihnya dan mendekatkan wajahnya, mata shani turun menatap bibir merah sisca dan mendekat ke arahnya, sisca yang mulai mengerti apa yang akan di lakukan shani pun memejamkan matanya, sedetik setelahnya ia merasakan benda kenyal menyatu dengan bibirnya.

Ia bisa merasakan deru nafas shani yang tidak beraturan, mulai mengulum bibir satu sama lain, tangan sisca mengalung pada leher shani dan menjatuhkan tubuhnya pada bantal di ranjang, berhenti sebentar dengan kegiatannya dan menatap satu sama lain dengan deru nafas yang tidak beraturan.

" tidur ya " jawab shani singkat dengan wajah yang mulai memerah, lalu ikut tidur di samping sisca.

Sisca tersenyum canggung dan memeluk tubuh shani ikut tertidur di dalam dekapannya.















—0—






Feni menutup pintu kamar rumah sakit dan berjalan keluar, namun langkah feni terhenti saat melihat seseorang yang wajahnya tidak asing baginya sedang berbincang dengan salah satu dokter yang bekerja di rumah sakit tempat mamahnya shani di rawat.

Feni tersenyum sekilas lalu berjalan mendekati gadis manis yang ia kenal itu

" gracia?" Sapa nya halus

" eh? Ka feni? " tanya Gracia mencoba memastikan

" iya, ini gua feni, lo udah di indo sekarang?"

" iya ka baru banget selesai kuliah, langsung kerja disini " jawab Gracia halus

" udah jadi dokter sekarang keren juga lo hahah, ngobrol di tempat makan depan yuk " ajak feni yang di angguki oleh Gracia, teman semasa SMA feni dan shani dulu







" kenapa di indo kerjanya ge? Kuliah jauh jauh ke Jepang kerjanya di sini, kenapa ga di sana aja?" Tanya feni yang sedang berjalan beriringan dengan gracia menuju tempat makan yang letaknya berada di depan rumah sakit

" iya ka emang dari awal ke Jepang cuman mau dapet ilmu yang lebih aja, lagian kan keluarga semuanya di sini ka, mau se sukses apapun aku di sana kalo ga deket sama keluarga pasti rasanya hampa banget hahahah"

" iya juga si , eh btw lo mau makan apa? Biar gua yang traktir "

" eh gausah ka feni, gapapa aku bayar sendiri " tolak gracia halus karna merasa tidak enak

ALIEN [shansis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang