Hari ini adalah hari pertama sisca menganggur, ia bangun lebih pagi untuk berbelanja bahan makanan yang akan menjadi stok nya selama sebulan, ia takut uang yang di berikan shani kepakai untuk hal yang tidak berguna, makanya uang nya ia sisihkan untuk keperluan penting seperti makanan dan kebutuhan rumah.
Sisca lebih suka belanja sendirian agar lebih fokus dengan barang yang ingin ia beli saja, kalau ngajak temannya seperti jinan atau Ariel sudah pasti ada saja barang tak penting yang kebeli,
Selesai dengan belanjaan nya sisca keluar dari supermarket dan melirik pada seseorang yang baru saja keluar dari mesin ATM yang tersedia di luar pasar swalayan tersebut.
Sisca tersenyum ke arah gadis itu " kayanya kita emang di takdirkan jadi temen deh " gumam nya pelan.
" gausah di sapa deh, gua lewat pasti dia manggil"
Sisca berjalan santai melewati shani yang menatap nya heran, shani mengangkat alis nya satu dan kembali fokus pada telepon genggam nya.
Sisca berjalan mundur dengan wajah yang sudah menekuk sebal.
" ko ga manggil?" Tanya sisca ketus
" untuk?"
" lo pernah punya temen ga si? Kalo ketemu temen itu ya sapa kek apa kek , bener bener deh si culun "
" gue udah ga culun "
" ya tapi lo masih nyebelin, Dahlah gue mau balik "
Jawab sisca kesal lalu berjalan meninggalkan shani" mau di anter?"
Sisca tersenyum penuh kemenangan, setidaknya ia sudah si anggap temen jika ia rela membagi tumpangannya, tapi belum sempat sisca berbalik badan shani melanjutkan perkataannya.
" eh sekarang udah canggih kan ada mobil online? Lo balik sendiri aja ya gua mager "
Ucapnya seraya terkekeh pelan lalu berjalan menjauh dari sisca.Sisca menghela nafasnya malas " dasar alien culun kaya minus akhlak"
—0–
Pagi selanjutnya sisca bangun lebih awal dari biasanya, karna ia di panggil untuk melangsungkan interview di perusahaan milik shani.
Sisca duduk dengan kedua tangannya yang ia taruh di atas paha dan tersenyum semringah ke arah shani yang sedang menatap nya datar.
"Jadi ke kurangan kamu apa aja sis?"
" aku sering berhalusinasi, gampang bosan dan muak bangun pagi, tidak pandai bersosialisasi dan aku benci diriku sendiri " jawab sisca masih tersenyum lebar menatap shani
" hmm, cukup parah ya minusnya " gumam shani pelan
" kenapa bu?"
" aaa engga engga, kalau gitu selamat kamu ke terima di perusahaan saya sebagai tukang kebun, hubungi saya lagi kalau kamu berminat"
" hah? Ko tukang kebun shan?"
" posisi yang kosong di perusahaan saya cuman itu sisca, kasihan juga tanaman saya gaada yang urus, lagian keahlian kamu cuman cocok jadi tukang kebun "
Jawab shani santai lalu berjalan keluar dari ruangan interview dan menyisakan sisca yang sedang menggertakan gigi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIEN [shansis]
أدب الهواةkenyataan yang terjadi ternyata tidak seperti dunia yang aku impikan selama ini.