Shani diam tak bergeming, merasakan sentuhan halus yang selalu membuat hati dan pikirannya tenang, ia masih menatap lekat gadis bergingsul yang hanya diam menatap dirinya balik.
" ka kamu "
" kenapa?" Tanya sisca halus lalu duduk di samping shani.
" kamu gapapa?"
" seperti yang kamu lihat, aku baik baik aja tuh "
Jawab sisca tersenyum manis menatap shani" tapi tadi- "
" maaf udah bikin kamu khawatir, aku ketakutan di jalan sepi, aku ngerasa ada yang ngikutin, padahal cuman orang biasa, untung tadi ga sengaja ketemu jinan, jinan juga udah cek kalo gaada yang ngikutin aku, cuman perasaan aku aja, maaf ya jinan chat kamu kaya gitu, tadi udah aku pukul ko kepalanya pake skop " jawab sisca menjelaskan
" gapapa, jinan kaya gitu karna khawatir sama kamu, kamu kenapa bisa di sini? "
" aku liat kamu menjauh tadi, maaf, aku sama jinan gaada ra- "
" aku ga cemburu sisca, aku ga perduli sedekat apa kamu sama jinan, aku cuman ngerasa gagal jagain kamu tadi "
" maaf, aku ga secepet jinan, maaf aku -"
" shan, berhenti ngerasa bersalah, kamu juga kesulitan kan, aku ga pernah minta kamu untuk selalu memahami aku " jawab sisca seraya menggenggam tangan shani
" aku selalu begini, aku selalu mengacaukan segalanya, apa orang kaya aku pantes buat di cintai?"
" tentu, kamu bahkan di cintai sama orang cantik kaya aku "
Shani terkekeh dan memeluk tubuh sisca " tolong suka sama aku selama nya ya"
" shan, aku mau kamu slalu bilang ke aku saat kamu terluka, takut atau lemah, izinkan aku khawatir sama kamu, karna aku mau selamanya sama kamu "
" aku akan lakuin itu mulai sekarang "
Sisca tersenyum dan melepas pelukan mereka, menatap kekasihnya lekat " aku ga suka kalo kamu selalu nyalahin diri sendiri "
" menyalahkan diri sendiri udah paling tepat sisca, menyalahkan orang lain hanya akan memperburuk kan?"
" jangan begitu sayang, kamu ga seburuk itu "
" aku ga ngerti cara menyalahkan orang lain, pada dasarnya semua yang terjadi itu semua salah aku, bahkan dari dulu aku selalu jadi penyebab masalah bagi orang yang ada di dekat aku, aku ngerasa jadi pembawa sial "
" siapa yang bilang?" Tanya sisca tegas
" aku "
" sebelum kamu ngomong kaya gitu, apa ada orang yang selalu memperlakukan kamu kaya gitu? Sampai kamu terbiasa dengan perkataan kaya tadi? Shan kamu berhak melihat dan menilai diri kamu sendiri secara utuh, aku udah bilang jangan terlalu keras sama diri sendiri, karna diri kamu cuman punya kamu di dunia ini, jangan lupa kalau kamu juga manusia "
Shani tersenyum ke arah kekasihnya yang menatap dirinya cemas, ia meraih tangan sisca untuk ia genggam.
" kamu juga harus lakuin itu ya "
Sisca mengangguk " aku lagi berusaha untuk menghargai diri aku sendiri juga "
" aku kadang suka mikir, siapa yang akan memeluk aku di saat lemah, siapa yang akan dengan lapang menerima aku atas segala kekurangan yang aku punya, tapi aku lupa buat nanya ke diri sendiri, aku bahkan belum bisa menerima diri aku sendiri, aku mengharapkan orang lain untuk mengerti aku, sedangkan aku sendiri aja masih belum mau menerima tubuh ini, ternyata semua manusia egois" Gumam shani samar

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIEN [shansis]
Fanfictionkenyataan yang terjadi ternyata tidak seperti dunia yang aku impikan selama ini.