Stay - Zeed & Alessia Cara
"Selamat membaca''
______
Tapiii Riss..''Sambung Ileen lagi, namun sejenak kalimat nya berhenti.
Kenapa?". Tanya Nerissa yang hanya menatap punggung Ileen dari sudut sofanya, dia menunggu Ileen melanjutkan kalimat nya.
Apa lo, yang bunuh Zefa?'' Tanya Ileen to the poin.
Kali ini dia berbalik menghadap kearah Nerissa. Pandangan mata nya menatap lurus dan sulit untuk diartikan.
Nerissa yang mendengar lontaran pertanyaan dari Ileen, seketika membelalakkan kedua matanya.
Maksud lo?'' Lo nuduh gue?". Ucap Nerissa tidak terima, dia bangkit dari duduk nya dan berjalan kearah Ileen.
Berhenti disitu Nerissa!!!.''ucap Ileen tegas penuh penekanan.
Namun Nerissa tidak mendengarkan, dan terus melangkah menuju Ileen.
Ileen mulai was-was, bisa saja dia berakhir sama seperti Ehan. Tidak ada yang tahu bukan?.'' Dia hanya perlu sedikit waspada dengan sosok dihadapannya.
Nerissa mendorong kasar tubuh Ileen hingga punggung nya menyentuh kaca jendela. Tangan nya mencengram kuat kedua sisi bahu Ileen.
Kenapa lo nuduh gue Ileen?.''tanya Nerissa lagi, mata nya menyorot kemarahan dan juga.. kesedihan?''Itu lah yang Ileen tangkap.
Gue ngga nuduh lo Ris. Gue ga pernah nuduh siapapun. Gue cuma bertanya dan, ingin tau reaksi lo.'' Ileen mengeluarkan benda kecil dari saku celananya, sebuah gelang bergandul bulan sabit berwarna pink.
Ini punya lo kan?''sambung Ileen lagi.
Cengkeraman pada sisi bahu Ileen mengendur, mata Nerissa membelalak kaget.
Ke.. kenapa gelang gue bisa ada sama lo?''kali ini Nerissa balik bertanya.
Kapan terakhir kali lo ingat pakai gelang ini Riss?''Bukan nya menjawab, Ileen malah bertanya lagi.
Nerissa tampak berfikir.'' Kalo ga salah ingat, sekitar 1 bulan sebelum liburan kenaikan kelas gue kehilangan gelang ini.''Jawab Nerissa dengan cepat.
Ileen mengangguk.'' Gue ga sengaja nemuin gelang ini di lokasi kejadian pembunuhan Zefa, lebih tepatnya di genggaman tangan Zefa.''ucap Ileen dengan tenang.
Nerissa memundurkan langkahnya. Kepala nya menggeleng pelan. Bukan!!.'' Bukan gue yang bunuh Zefa Ileen. Gue ga pernah bunuh siapa pun. Ucap Nerissa bergetar, mata nya terlihat seperti menahan tangis.
Ileen menghela nafas pelan.'' Gue ngga nuduh lo Ris, gue cuma mau tau kebenaran. Tolong kasih gue satu bukti, kalo lo memang bukan pelakunya.
Nerissa menyisir rambut dengan jari tangannya kebelakang.'' Dahi nya berkerut. Wajahnya tampak sedang berfikir, mencoba mengingat-ngingat sesuatu.
Merasa sesuatu terlintas dalam pikirannya, Dengan cepat Nerissa melangkah kembali menuju sofa, mengambil ponsel nya yang tergeletak tidak berdaya disana.
Gue punya satu bukti, kalo gue memang ngga ada dilokasi kejadian saat itu.''ucap Nerissa meyakinkan. Sambil mengobrak-abrik isi ponselnya, mencari sesuatu.
Ileen menunggu menit selanjutnya, dia menunggu apa yang akan Nerissa tunjukan kepadanya.
Nerissa menyerahkan ponselnya kepada Ileen, dia menujukan satu foto. Dimana dirinya sedang bersama Ara dan Mona, berlatar belakangkan malam hari di puncak.'' Foto itu menujukan tanggal yang sama dengan hari dimana sedang dilaksanakannya festival culture dieng.
![](https://img.wattpad.com/cover/334741543-288-k310194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Season Twins Secret
Teen Fiction""HIATUS"" ''Baginya dingin sudah menjadi teman setia'' _____ ''Gue ga nyangka lo se-munafik itu.'' Lo pasti lupa satu hal. ''Sesempurna apapun skenario rencana yang lo buat, ngga akan pernah ada yang seratus persen berjalan mulus sesuai perhitunga...