Atlantis - Seafret
''Selamat membaca''
_____
Jakarta. 2 bulan kemudian..
Setelah kembali dari liburan yang merenggut nyawa 2 bulan lalu. Yaps liburan. Ehan dan Ileen memang sedang berlibur di Jawa Tengah 2 bulan yang lalu. Menghabiskan sisa waktu libur kenaikan Kelas dengan menghadiri Festival Budaya. Hari ini tepat 2 bulan di tanggal yang sama. Ileen masih belum bisa melupakan kejadian dihari itu. Masih belum sepenuh nya merelakan kepergian Ehan. Ditambah sampai sekarang belum ada kemajuan dari pihak penyelidik terkait kasus pembunuhan yang dilakukan pada Ehan.
Gadis pemilik mata amber itu menyematkan sebatang rokok dibibir nya. Asap menghembus mengepul di udara. Matanya yang selalu terlihat menawan kini terlihat sayu, menerawang jauh dari atas rooftop bangunan megah lebih terlihat seperti masion namun terlihat sepi itu. Hanya terlihat beberapa pekerja rumah tangga yang berlalu lalang.
Angin mengayunkan helai-helai geraian anak rambut Ileen yang dia selipkan dibelakang telinga, bersama kepulan asap rokok yang ikut terbawa angin. Rambut hitam sepunggungnya dibiarkan tergerai. Topi hitam menutupi rambutnya agar tidak seutuhnya terbawa angin.
Lengang.
Ileen menyesap dalam-dalam asap rokok yang menyesakkan hingga memenuhi rongga dadanya. Berharap menyaruhi isi hati nya yang tak kalah sesak. Mematikan sisa rokok yang belum habis setengah nya dan dibuang begitu saja.
Kenapa Tuhan begitu kejam pada dirinya. Setelah merenggut nyawa kedua orang tuanya 10 tahun lalu. Sekarang satu-satu nya sosok keluarga yang Ileen punya ikut pergi menyusul kedua orang tua nya.
Kaileen Fernan Zyva memiliki saudara kembar bernama Zefa Ferhan Vahreza. Hidup keduanya lebih dari kecukupan. Orang Tua nya merupakan pembisnis kaya raya di Indonesia. Memiliki Perusahaan Real Estate dan Manufaktur yang mengharuskan sejak kecil orang tua nya sering berpergian keluar negeri untuk mengurus bisnis nya. Namun Ileen dan Ehan tidak berkecil hati, dia tau kedua orang tuanya bekerja keras membanting tulang untuk memberikan mereka yang terbaik.
Suatu ketika saat kedua orang tua Ileen hendak pulang ke Indonesia. Cuaca mendadak turun hujan deras dan angin kencang. Salah satu sayap pesawat yang ditumpangi orang kedua orang tuanya tersambar petir. Kehilangan kendali, hingga pesawat itu pun terjatuh dan merenggut nyawa kedua orang tuanya. Meninggalkan putra putri mereka yang masih berumur 7 tahun dengan warisan kekayaan yang tidak ada habisnya.
''Buat apa kekayaan yang melimpah namun, tidak dapat dinikmati dengan orang-orang yang kita cinta.''
Saudara kembar yang masih lugu saat itu tidak cukup mengerti dengan keadaan. Kenyataan dimana kedua orang tua nya yang mereka tunggu pulang tidak akan pernah kambali ke sisi mereka selama nya.
Waktu terus berjalan. Kakak beradik kembar itu saling mengisi kekosongan dihidup mereka, saling menjaga dan melindungi, membahagiakan satu sama lain, mewarnai setiap momen kebahagiaan dan kesedihan bersama. Hingga Ileen dan Ehan tumbuh menjadi sosok yang kuat dan lebih dewasa. Ileen bersyukur memiliki Ehan disisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Season Twins Secret
Fiksi Remaja""HIATUS"" ''Baginya dingin sudah menjadi teman setia'' _____ ''Gue ga nyangka lo se-munafik itu.'' Lo pasti lupa satu hal. ''Sesempurna apapun skenario rencana yang lo buat, ngga akan pernah ada yang seratus persen berjalan mulus sesuai perhitunga...