+ Beautiful Jericho

681 71 0
                                    

warning! chapter bonus pertama ini mengandung adegan dewasa. jika dirasa belum cukup umur kamu bisa skip atau memiliki kosekuensi sendiri dalam membaca. 18+!!!

First Night

Lelah, mungkin itu yang akan dikatakan Jericho setelah berdiri hampir 5 jam lamanya bersama sang suami diatas pelaminan. Tubuhnya hanya butuh istirahat sebentar saja, rumah cukup besar memberikan keuntungan bagi Jericho karna ia yang meminta sang suami untuk menggunakan bathtub saja dibanding bak air biasa.

"Mandi duluan saja sayang, aku tunggu disini." ucap Mahesa sembari melepaskan dasi miliknya. Jujur saja Jericho cukup salah tingkah ketika memperhatikan sang suami. Ia lantas masuk ke kamar mandi, menanggalkan pakaiannya dan terduduk didalam bathub.

Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan seks tapi kali ini rasanya begitu canggung mengingat Mahesa sudah berstatus suaminya. Jericho membasuh wajahnya berharap pikiran kotornya tidak membuat sang suami ikut merasa canggung nantinya.

Tok tok tok!

"Sayang, sepertinya lebih baik kita mandi bersama saja biar cepat ya? Sudah malam."

Jericho kelabakan, membuat suatu kesalahan dengan berdiri dari bathtub dan terjatuh pelan. Tak sesakit itu tapi suaranya membuat Mahesa membuka pintu dan menemukan tubuh telanjangnya tersungkur disamping bathtub.

"Astaga sayang..." Mahesa mendekat, masih dengan kemeja putih dan celana bahan yang ia pakai, laki-laki berusia 24 tahun itu membawa kembali tubuh basah Jericho kedalam bathtub. Kemejanya basah dan menempel pada tubuh, cukup tercetak bagaimana dada bidang itu pada tubuh Mahesa.

Jericho hanya diam berharap acara mandi bersama ini cepat selesai. Keduanya memilih duduk didalam bathtub dimana Jericho bersandar pada dada sang suami. Tangannya memainkan jemari Mahesa yang dilingkari cincin perak yang senada dengan miliknya.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mandi bersama, keduanya berbincang ringan dengan Jericho bersandar pada bahu yang lebih tua. Piyama satin biru muda itu cukup menggoda sebenarnya. Mahesa sejujurnya juga kurang fokus apalagi ketika panggilan "mas" muncul dari bibir Jericho.

"Mass, mass mahes mengantuk ya?"

Lamunannya buyar, ia menengok kearah samping dimana Jericho duduk dan mencondongkan badannya membuat kerah piyama itu cukup terbuka lebar. Mahesa menelan ludahnya kasar, aroma seharum mawar semerbak memenuhi indra. Suami manisnya isi sengaja?

Otaknya berhenti berfungsi ketika Jericho mendudukan dirinya diatas pangkuan. Surai legam dan iris kebiruan itu adalah kombinasi yang lengkap untuk menghilangkan akal sehat Mahesa dalam sekejap. Tangannya bertanggar pada pinggang ramping Jericho sebelum meremasnya lembut.

"umhh.."

Jericho menahan suaranya namun lirih terdengar membuat Mahesa tersenyum miring. Ia kembali mengecup tengkuk bersih nan wangi milik Jericho sebelum meninggalkan bekas keunguan yang ketara berkali-kali. Menyebabkan desahan halus Jericho kembali terdengar merdu dalam indranya.

Kecupannya turun hingga bahu, tangan Jericho lebih sibuk melepaskan kancing kemeja milik sang suami dan mengusap dada bidang itu perlahan. Mahesa menggeram rendah dan membalikan tubuh keduanya hingga Jericho tertidur dibawah kungkungannya.

Wajah secerah salju itu membuat Mahesa menggila, ia menanggalkan kemejanya serta piyama satin milik Jericho. Pemuda manis yang berstatus suaminya itu nampak memerah malu, Mahesa gemas lantas mengecup wajah yang lebih muda dan mengecup lama keningnya berusaha membuat sang pujaan hatinya kembali nyaman.

"Kita sudah melakukan ini lebih dari 2x dan kamu masih merasa malu?"

Jericho mengangguk lucu membuat Mahesa terkekeh dan membawa pemuda manis itu kedalam ciuman lembut. Tangan Mahesa menelusup diantara kaki jenjang seputih susu itu dan mendaratkan jemarinya pada lubang senggama Jericho, sedikit menekannya membuat si manis terlonjak pelan dan mengigit bibirnya.

Mahesa masih setiap mengecap manisnya ranum Jericho sedangkan kedua jarinya sibuk menekan titik manis sang suami didalam sana. Pekikan halus terdengar indah ditelinga Mahesa. Ia melepaskan ciumannya namun tetap menggerakan jemarinya menekan dan menggerakan tangannya guna mempersiapkan lubang senggama si manis.

"umnhh mass..."

Mahesa menatapnya penuh puja, badan Jericho mengkilap karna pantulan cahaya dan keringat juga wajah berantakan yang nampak keenakan. Jemari itu keluar dari sana dan Mahesa menurunkan celananya sebelum sedikit mengusap Kejantanannya yang ereksi siap menggempur lubang senggama sang pujaan.

Ia sedikit menekan tubuhnya guna merengkuh tubuh Jericho, dibalas peluk oleh si manis saat Kejantanan itu hendak menerobos kedalam tubuhnya. Cakaran terasa pada punggung Mahesa menandakan si manis masih kesakitan, ia sedikit mendongak dan kembali mengusap kening sang suami.

"ssst, sudah nyaman? aku sangat mencintaimu sayang."

Jericho tersenyum lantas merenggangkan tangannya yang semula mencakar Mahesa menjadi memeluk leher sang dominan. Ia mendongak menatap Mahesa mengecup Rahang tegas lelaki yang berhasil memilikinya itu.

Tangannya digenggam disamping kepala ketika Mahesa mulai bergerak mendorong kedalam tubuhnya dengan kuat dan gentle. Tubuhnya terasa melayang ketika Mahesa terus menerus menumbuk lubang senggamanya, Jericho keenakan.

"Ahhh! Mass umnhh ohhh!"

Splurt

Mahesa kembali terkekeh gemas dan kembali mendorong hingga mentok kedalam lubangnya. Bola matanya bergulir sepenuhnya putih ketika Kejantanan besar itu memenuhi lubangnya, sangat panas.

Mahesa menggeram rendah dan menyugar surainya kebelakang. Surai basah itu membuat Mahesa semakin tampan dan tubuh Jericho yang sensitif kembali terangsang dengan mudahnya.

"Umnhh lagi... Aku mau lagi.. Lebih kuat pleasee?"

Mahesa tersenyum miring ketika permintaan itu terlontar dari bibir Jericho. Ia lantas memeluk si manis dan kembali menghentakan kejantanannya kuat dan cepat membuat Jericho bersusah payah hanya untuk mendesah kuat.

Rambut kecoklatan itu dijambak manja oleh Jericho sedangkan Mahesa terus menghentaknya dengan bibirnya terus bergumam kata-kata cinta untuk Jericho yang ada didalam dekapannya.

Saat Jericho pelepasan kedua kalinya, Mahesa menyusul memenuhi lubang senggama yang nampak memerah. Hangat, Jericho memilih untuk langsung memeluk suaminya karna merasa malu sekali.

"Masih malu setelah melakukannya sayang?"

Jericho kembali mengangguk menyembunyikan wajahnya pada dada yang lebih tua.

"Kamu terlihat sangat tampan, aku tidak tahan.."

Keduanya tertawa kecil, Mahesa kembali mendekapnya setelah menarik selimut guna menutupi tubuh telanjang keduanya. Mahesa bergumam lagi membuat Jericho tersenyum dan mengecup bibir suaminya sebelum bersembunyi dibalik selimut dan memejamkan matanya. Mahesa tersenyum dan mengecup puncak kepala Jericho sebelum menyusul suaminya itu menjemput mimpi.

+ beautiful jericho end.

REMBULAN : MARKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang