00

804 55 10
                                    

Hallo ga'es semoga suka yah sama cerita ini kalau ada typo jangan lupa komen, maap kalau garing🗿 oke gak usah banyak cincong kita langsung gass makasih udah baca di dalam hati papay.






---------------

Untuk dirimu, berbahagialah dimanapun kamu berada.

.

.

.

Cewek dengan setelan kaos hitam dan celana pendek keluar dari kamarnya menuju arah dapur, mengambil secangkir kopi yang selalu disiapkan setelah Cewek itu bangun tidur dan berjalan menuju balkon rumahnya duduk santai namun satu kaki terangkat.

Leona, Cewek itu menyeruput kopi panasnya yang sudah menjadi kebiasaan ia sejak dulu, Leona tersenyum menikmati rasa kopi manis yang mengisi mulutnya.

"Awali hari harimu dengan minum racun, racun manis dari tikus white tokek, racun enaknya nyaman di mulut lembut bikin happy" nyanyi Leona walaupun suaranya gak bagus itu dengan santainya hingga tangan seseorang memukul kepalanya.

"Mata lo happy, yang ada kalo orang minum racun itu mati bukan happy ege"

Cowok yang tiba tiba muncul itu langsung merebut kopi itu dari tangan Leona, namanya Leon mereka berdua kembar Leon sang kakak yang kalem tapi kalo udah deket mungkin sama kayak si adik, Leona si adik yang selalu buat onar dimana mana.

"Dih ada lo udah gak seru lagi" ucapannya singkat, tapi cukup menyakitkan.

"Oh udah mulai berani ya sama gue, flashdisk yang isinya film Boboiboy mau gue retakin?" Ancam Leon dengan bangganya.

Leona membulatkan matanya dan memeluk tangan Leon sambil menggoyang-goyangkan kedepan kebelakang.

"Abang ini kan baik banget nih yah dan selalu sabar, jangan diapa apain yah itu flashdisk kesayangan Leona" ucap Leona melembut lembutkan suaranya.

Leon menjauhkan kepala Leona dan melepaskan tangannya yang dipeluk.

"Boleh, dengan satu syarat"

Leona langsung mengangguk apapun akan ia lakuin demi melindungi flashdisk kesayangannya animasi Boboiboy yang selalu menemaninya sejak kecil.

"Beliin bubuk kopi dan gula di Alfamei" Leon mengeluarkan dompet dan memberikan 1 uang merah pada Leona.

Leona menghembuskan nafas kasar. "Cih pelit banget, ongkosnya Leona?"

Leon mengerutkan dahinya karena dibilang pelit sama si adik. "Ongkos buat apaan?"

"Yaelah Bang, ongkosnya Leona nafas, jalan, gerakin tangan dan kaki masa gak ada imbalannya?"

"Ngomong lagi flashdisk nya gue reta--" Leon masih belum menyelesaikan kalimatnya tapi si adik langsung berteriak dengan tegas.

"SIAP KOMANDAN SAYA BERGERAK SEKARANG!!" Leona langsung buru buru mengambil celana panjang dan kontak sepeda motor menuju Alfamei.

Leona tiba di Alfamei dan langsung berlari kedalam mencari-cari bubuk kopi dan gula yang harus ia dapatkan kalau mau animasi kesayangannya selamat.

Salah satu cowok yang ada di dalam Alfamei melihat Leona seperti dikejar setan membuatnya tersenyum, cowok itu mengambil minuman kopi dan snack lainnya sambil menuju ke arah kasir.

"Halo kakak ada yang bisa saya bantu?" Ucap si mbak mbak kasir dengan ramah.

"Gak liat gue mau bayar apa yang gw beli?" Jawab cowok itu sambil mencari keberadaan dompetnya.

Pesantren Unlimited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang