06

144 23 2
                                    

Nungguin yaaaa😗

Emlo bestwih, sebelum membaca lebih lanjut alangkah baiknya marilah kita bersama sama memencet tanda bintang🌟 agar semakin bersemangat.

Pliss lah wee kalau ada typo komen aja gapapa serius, malah gue makin seneng minta tolong yah🙏

Tanpa banyak syincong mari membaca🐐semoga suka amiin.

.

.

.

Bermimpilah setinggi mungkin hingga dirimu punya tujuan untuk menggapainya.

-Mereo Leona

-----------------




"Beliin garam di warung gibah, ini uangnya dan sisanya buat lo beli Golda Coffee" ucap Lisa sambil menyodorkan beberapa uang biru.

Leona tidak menjawab, dia langsung pergi begitu saja setelah menerima uang dan langsung ke arah tujuan. Marah? Tentu saja marah, diangkut pakai gerobak layaknya orang meningsoy dan dibawa kemasjid dibiarkan tidur dilantai yang dingin dan saat bangun sialnya ada Nathan yang entah sejak kapan ada disitu.

Tapi semarah atau sengambek apapun Leona dia memang pemaaf kalau ada sogokan minuman favoritnya.

"Gue baru sadar atau gue yang gak tau kenapa ada sandal dan handuk Boboiboy anjir" tanya Luna karena banyak sekali barang barang berwarna animasi Boboiboy.

Lika yang sedang mengupas bawang berhenti lalu menoleh kearah Luna. "Pikun lo"

Luna sesabar mungkin memaklumi perkataan Lika walaupun kesabarannya setipis tisu sebisa mungkin ia tahan untuk tidak menonjok wajahnya. "Punya Leona semua?" Tanya Luna sekali lagi.

"Pikir sendiri" balas Lika judes.

Luna sudah siap dengan sandal mautnya hendak melempar tapi centong sayur dari Lisa sudah mendarat dikepalanya.

Heran dah kenapa pas orang yang sabarnya sekebal tembok tapi runtuh seketika saat datang planet, dan kebalikannya orang yang selalu pemarah seperti Luna saat datang planet bisa sabar, heran tapi cewek.

Leona berhenti di tengah jalan baru sadar, dia kan gak tau dimana letak tempat warung gibah yang menjadi tempat tujuannya sekarang mau balik tapi masih ada rasa marah.

"DOORR!"

Leona langsung mencengkeram tangan orang tersebut mendorong bahunya ke bawah hingga merintih kesakitan.

"Aduduh, Lele lepaskn ini gue Farel hensem" ucap Farel sambil menahan rasa sakit tangannya.

Leona langsung melepaskan tangan Farel. "Ngapain sih, ngagetin gue untung gak dipatahin"

Farel memegang bahunya dan menggerakkan tanggannya sedikit. "Hehe lagian lo ngapain berhenti ditengah jalan, kalau lo ketabrak kambing gimana?"

Leona mengangkat satu alisnya. "Emang disini ada kambing?"

Farel mengangkat bahunya acuh tak acuh. "Gatau"

Ingin sekali Leona memukul wajah Farel namun semaksimal mungkin ditahan karena kejahilan Farel masih tidak sebanding dengan anak anak SAVIOR.

"Lo tau tempat warung gibah dimana?" Tanya Leona langsung pada intinya.

Farel mengangguk mengiyakan. "Dari sini lo lurus terus di depan ada pertigaan nah nanti lo mundur kesini"

Leona mengerutkan dahinya. "Kenapa mundur?"

Farel tersenyum. "Ingat kata tukang parkir mundur, kalau ada dua jalan tapi pilih salah satunya nanti salah pilih jadi lebih baik mundur aja"

Pesantren Unlimited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang