17

52 7 2
                                    

Bismillah

Hai semuanya apa kabar nih semoga masih sehat ya...

Maaf baru update soalnya habis ditelen angin

Hehe jangan lupa pencet ikon bintang ya⭐

Kalau ada typo mohon komen🙏

Oke gak usah banyak cingcong langsung aja lesgo🦆


.......










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








.....

















"Lo gak bosen ngikutin gue terus? " Tanya Leona kesal karena selalu dibuntuti.

Aura menggelengkan kepalanya, Leona hanya menghela nafas. Aneh bin ajaib kenapa bocah ini terus nempel, bahkan saat ini Leona naik ke atas pohon karena ingin mencari angin, Aura mengikutinya. Ia teringat perkataan seseorang beberapa hari yang lalu.

'Kalau dia kenapa kenapa, gue tambah hukuman lo'
Tidak perlu dijelaskan lagi siapa yang mengancamnya sudah pasti Nathan, dia selalu mencari keberadaan Aura dimanapun saat hilang dari pengawasannya.

Leona menyuruh Aura untuk berhenti mengikutinya tapi Aura tidak menurutinya, larangan adalah perintah. Kalau boleh jujur Leona sangat kesal dengan tiga saudara itu.

Mereka yang sedang berada di atas pohon untuk nangkring, tiba tiba Aura tersenyum sambil memperhatikan wajah Leona yang membuat sang empunya merinding. "Ngapain lo senyum, suka lo sama gue? " Asal Leona tanpa berpikir.

Aura mengangguk antusias. "Kak Leona beda dari mereka, jadi kalau Aura sama Kak Leona, Aura bisa bebas"

Leona mengerti arah topiknya lalu mengernyit bingung. "Padahal mereka mau temenan sama lo"

"Mereka hanya memanfaatkan gue biar bisa deket sama Bang Nathan, kalau mau temenan sama santri laki-laki dilarang sama Abah" Leona memandang lurus kedepan karena tau apa yang dirasakan Aura, Leona juga pernah ada diposisi itu.

"Tapi sekarang beda karena Kak Leona ada disini" Ucap Aura menatap Leona semangat.

Leona masih menatap lurus kedepan tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya, ternyata setelah dirinya ada disini masih bisa menyelamatkan orang lain.

Tangan Leona terulur mengusap kepala Aura. "Lo boleh ngikutin gue, tapi lo harus janji jangan lakukan hal yang sama kayak gue"

"Kalian berdua turun" Leona tau pasti suara berat dengan hawa keberadaan yang sedang berada di bawah pohon seseorang menyuruh mereka turun.

Mereka berdua menunduk ternyata benar Nathan yang khawatir tapi ekspresinya masih bisa dikendalikan. "Abang jangan ganggu bisa ngak? " Nathan dan Leona sama sama terkejut dengan ucapan Aura, berani sekali dia menganggap Nathan pengganggu.

Pesantren Unlimited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang