23

51 6 1
                                    

Bismillah

Halo gays hehe sorry maaf up🦆

Kangen ngak siwh semoga kalian masih betah ya...

Udah gak usah banyak cincong langsung aja lesgo 🦆






.......












"Kalo ketemu buktinya awas aja tuh orang, gue jadiin daging kurban" omel Leona mencari sekitar dedaunan kering yang mengelilingi sumur tua.

Hampir 3 jam ia mencarinya namun tidak ada bukti jejak sedikitpun, Leona harap mungkin ada petunjuk kalau pelakunya tidak sengaja meninggalkan barangnya, namun nihil ia tidak bisa menemukannya.

Sebenarnya semua santri ikut andil membersihkan pesantren entah itu menyapu atau menyiram tanaman di area pesantren, Leona yang ditugaskan tidak terlalu jauh untuk membersihkan area di dekat sumur itu berambisi untuk menemukan bukti, enak saja main dorong paksa masuk sumur dikira nyawa bisa dibeli kayak gorengan.

"Le, cari apaan" tanya Farel menghampiri Leona yang melihatnya mendekat.

Tanpa mengucapkan satu kata lagi Leona langsung pergi meninggalkan Farel. "Le tunggu" seakan tuli Leona terus berjalan walaupun Farel masih setia mengikutinya sambil memanggil namanya.

"Lo kenapa sih, gue punya salah sama lo? kalau iya gue minta maaf, tapi bisa ngak jangan menghindar?" Jengah dengan tingkah Leona yang tidak mau mendengarkan ucapannya, Farel langsung menarik lengan Leona kasar.

Lengannya yang ditarik dengan kasar berusaha melepaskan cengkraman namun tidak bisa, bukan semakin longgar tapi semakin erat. Tangan Farel yang bebas kini mencengkram rahang Leona membuat cewek itu kesakitan.

"Jawab pertanyaan gue Mereo Leona" orang yang ada di depan Leona seperti bukan Farel yang ia kenal, seakan perkataannya tidak bisa dibantah sedikitpun.

Farel geram dengan sikap Leona yang mendiaminya, ini bukan hanya sekali dua kali ia sudah menanyakan hal yang sama dan selalu mendapatkan perlakuan sama.

"Lepasin...gue..." Lirih Leona hampir tidak terdengar karena kesakitan.

'Bugh'

Satu pukulan berhasil membuat Farel terhuyung kebelakang, Leona yang sudah bebas kini terbatuk hebat berusaha mendongak siapa yang berada di hadapannya sekarang.

Ia menoleh kebelakang, ah ternyata dia. "Lo gapapa?"tanya nya lembut yang dijawab anggukan, lalu dia menoleh kembali pada Farel yang syok.

"Le-Leona g-gue minta maaf, gue gak bermaksud--"

"Pergi lo" usir Leona tanpa melihat Farel.

"Tapi--"

"Farel" kali ini bukan Leona tapi orang yang ada di depan Leona sekarang.

Farel berdiri lalu pamit meninggalkan mereka berdua, sungguh ia baru sadar apa yang telah dilakukan pada Leona tadi kalau Nathan tidak memukulnya kenapa bisa dia seperti ini.

Nathan masih melihat Leona yang sedang bersila tanpa berniat menatapnya, ia merogoh kantung saku kemejanya menyodorkan sesuatu pada Leona yang membuat cewek itu mendongak, sedangkan Nathan mengalihkan pandangannya.

"Buat gue?" Tanya Leona memastikan takut dikira kegeeran nanti kan mau ditaruh dimana mukanya.

Nathan yang mengangguk membuat Leona mengambil permen itu dan Nathan langsung pergi begitu saja.

Leona menarik bibirnya keatas saat melihat permen pemberian Nathan. "Dasar Siscon" kekehnya lalu melanjutkan tugasnya.

.....

Pesantren Unlimited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang