14

91 11 1
                                    

Bismillah

Semoga kalian masih suka sama ceritanya gak pernah bosan menunggu🥲

Selamat hari senin hehe gapapa besok hari selasa🔥

Password nya seperti biasa

Gak usah banyak cincong langsung aja lesgo🦆

Gak usah banyak cincong langsung aja lesgo🦆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











........


Saat ini Nathan, Akbar, Ali dan Iril sedang berkumpul di rumah Kyai Hasim, juga mendapatkan sedikit bumbu omelan dari Ana.

Ana menghela nafas kasar. "Kenapa bisa terjadi Akbar? "

Akbar yang sedang duduk dikursi bersama dengan temannya itu menunduk karena kelalaiannya. "Sekali lagi maaf kak, Akbar lupa tanggal"

Mila yang sedang duduk di samping Ana mengelus pundaknya menenangkan. "Sudahlah Ana tidak perlu menyalahkan Akbar lagi, namanya juga lupa"

"Terus gimana Umik para santri kalau mereka kenapa kenapa? " Tanya Ana khawatir.

"Kalian berempat kumpulin perwakilan rumah sekarang" Hasim menyuruh mereka berempat untuk mengumumkan lewat speaker.

Mereka berempat bangkit dari tempat duduknya dan segera melaksanakan perintah dari Hasim.

"Gara gara lo Akbar, kita juga ikutan kena"

"Nah bener lo Ril, kalo bukan gara gara Akbar kita gak bakalan kena omel"

Akbar memutar bola mata malas, ia masih punya stok sabar untuk menghadapi Ali dan Iril yang sengaja ingin memancing emosinya.

"Bisa bisanya lupa tanggal bayar listrik" Ucap Iril dan Ali bersamaan dan disaat itu juga Akbar kehabisan stok kesabaran ia memukul kedua temannya itu menggunakan peci andalannya.

"Bisa bisanya lupa bayar listrik" Kini Nathan yang berbicara namun langsung memalingkan wajahnya karena ditatap tajam oleh Akbar.

Iril mengusap keningnya takut ada benjolan di wajah tampannya. "Tau tuh jauh hari ngumpulin kita berkali kali buat ngingetin bayar listrik tapi lupa tanggal, apa gunanya ngumpul? "

Hasim menyuruh Akbar untuk membayar listrik karena ia masih sibuk mengurus ternak nya dengan Iril, sedangkan Nathan dan Ali juga sibuk, alhasil Akbar juga menyetujuinya karena tidak terlalu sibuk juga.
Akbar tau ia memang salah padahal di kalender sudah di kolong pake spidol tapi lupa. Dan anehnya lagi dirinya mengumpulkan mereka bertiga jauh hari sebelum tanggal bayar listrik untuk mengingatkan dirinya tapi mereka semuanya lupa, aneh.
Jadi sia sia Akbar mengingatkan mereka bertiga tapi ujung ujungnya tetap lupa, dan siapa yang kena imbasnya? Tetap Akbar.

Dan bagaimana mereka berada di rumah Hasim? Ya benar, mereka menyerahkan diri layaknya maling yang mengaku. Dari pada kena imbasnya di belakang mending di depan.

Pesantren Unlimited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang