Ch 4

396 28 2
                                    


'mama?'

"Aaaaa anakku sudah pulang!!" Teriak gembira seorang ibu childe, dia langsung memeluk putra kesayangannya

"Aduhh duh, mahh jangan kenceng kenceng peluknya, sakit!" Rengek childe kepada sang ibunda

"Ehhe... Maaf yaa, lagian sih kamu pulangnya agak telat"

"Maaf yaa maa, soalnya childe bawa te-

"Uwaahh cantiknya!! Pacar childe ya nak?!"
Entah bagaimana ceritanya ibunya sudah di belakangnya berhadapan dengan zhongli, bisa dilihat wajah kaget zhongli terpajang jelas tepat di depannya. Ekspresi linglungnya membuat childe tertawa pelan.

"Ma- h-halo tante"

"Haiii, aduhh kamu kok grogi sih, kamu cowok kan? Kok bisa cantik sihh! Nurun siapa kamu? Mama? Papa? Atau siapa?"
Pertanyaan bertubi tubi membuat zhongli semakin nge-blank

"Mah.. udah dong kasihan, dia belum jadi pacar childe" childe berusaha menenangkannya mamanya yang kehebohan sendiri

"Ish?! Kok belum?! Ga mau tau ya, mama maunya ini!"

"Iyaa iyaa mah iyaa" pasrah childe

"Iyaudah masuk dlu yuk nak" mama childe menggandeng tangan zhongli masuk ke dalam rumah, seakan akan lupa dengan anak kesayangannya

'ni konsep anak kandungnya siapa dah?',

_____________________

Childe naik ke lantai atas untuk membawa tas dia juga zhongli dan mandi, sebenarnya zhongli merasa tidak enak dengan childe. Namun, ibunda childe terus menerus pengen di temenin zhongli. Childe akhirnya membiarkan zhongli bersama ibunya dan childe segera naik ke atas untuk mandi.

/Posisi zhongli/

"Nak, tadi ibu bikin kue coklat loh, kamu mau coba??" Tawar ibu childe dan memberikan sepotong kue coklat kepada zhongli

"Iyaa tante, boleh deh" zhongli meng-iyakan tawaran mama childe

"Aduhh kok manggil tante, manggil mama gitu dong"

"Ma-? Mama?" Ucap zhongli malu malu

"Nahh gitu, kan cocok. Sekarang zhongli naik ke kamar childe ya, bawain kue sekalian, kamarnya ada di sebelah kanan yaa, di ujung" jelas mama childe

"Iyaa mama, zhongli naik dulu ya"

"Iyaa dahh"

_____________________________________________

Zhongli berjalan menaiki tangga, bisa dilihat beberapa lukisan nuansa romantis terpajang rapi. Kini zhongli tepat di depan pintu kamar childe, dia mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Memilih membuka pintu perlahan dan masuk ke dalam

"Childe?" Hening tidak ada jawaban

"Kamu dimana?" Zhongli tampak bingung dia meletakkan makanan di meja belajar childe dan melihat beberapa lukisan dan barang barang antik.

"Zhongli?"

Zhongli kaget dan reflek membalikkan tubuhnya menghadap sang suara. Tambah syok, kini childe hanya memakai handuk yang melingkar di pinggang nya, tubuhnya terekspos. Dia diam dan childe sadar akan hal itu

"Kenapa? Suka?" Cengir childe

"Ap?! Apasihh enggak ya" kini zhongli berbalik dari arah childe tepat di depan lemari, dia menutupi mukanya yang memerah

Childe perlahan mendekat dan mengkadebon, zhongli tentu kaget nafas childe tepat di telinganya

"Ash... Childe?!" Zhongli merasakan sensasi geli di lehernya, ia melihat childe yang sedang menenggelamkan wajahnya ke leher zhongli

"Ah.. geli childe! Hentikan!"

Tanpa sadar childe mengeluarkan feromonnya, memancing sang omega didepannya. Tentu zhongli langsung lemas, dia merupakan seorang omega dominan yang harus tunduk kepada sang alpha.
Childe sadar dan menghentikan aksinya

"Zho?! Zhongli?! Maaf maafkan aku!" Dia segera membopong zhongli dan menaruhnya di ranjang tidur, segera childe memakai baju dan berlari menuruni tangga, mengambil obat suppressant dan berlari lagi menuju kamarnya

'untung mama ga liat, kalau lihat ini bisa bahaya!'

Dia segera memapah zhongli untuk duduk, dia dapat melihat wajah zhongli memerah akibat perbuatannya.

"Egh... Chi.. Childe... Shh"

'sial sial!! Tahan!' batin childe meronta ronta

Segera dia meminumkan obat tersebut ke zhongli dan kembali dia menaruh nya ke ranjang. Zhongli perlahan terpejam dan akhirnya childe dapat bernafas lega

"Huh... Hampir saja,














































ini pake berdiri lagi" geram childe pada diri sendiri.

___________________________________________

22.00

"Ugh..." Zhongli perlahan membuka matanya, kepalanya sedikit pusing namun memaksa diri untuk duduk. Dia melihat sekitar dan bertanya tanya pada diri sendiri, ia baru ingat kalau terakhir kali dia di kamar childe, dan lupa apa yang terjadi terakhir kalinya

"Ugh... Childe?" Kata zhongli memanggil childe

"Yaa? Zhongli aku disini" childe baru sadar kalau zhongli sudah bangun, dia terlalu fokus berkutat dengan laptopnya.

"Sudah baikan?"

"Ehm... Sudah, apa yang terjadi?"

"Ugh... Zhongli tadi tiba tiba pingsan! Yaaa itu!"

"Ehm... Begitu..." Zhongli sudah bodoamat dia tidak mau ambil pusing soal apa yang terjadi

"Zhongli mau makan? Mama bawain bubur sayur nih" kata childe dan memegang mangkuk berisikan bubur hangat

"Ehm... Childe, mau pulang"

"Pulang? Jam 10 malem yakin mau pulang?"

"Eh?! Jam 10 malem?! Aku tidurnya lama banget yaa!?"

"Sttt... Udah gapapa, nginep aja disini. Lagian mama nyuruh kamu buat nginep" jelas childe menenangkan zhongli yang udah panik sendiri

"Engga ngerepotin?" Tanya zhongli

"Enggak, udah ya sekarang zhongli makan biar aku suapin" kata childe sembari mengelus kepala zhongli dan mulai

"Aku bisa makan sendiri!!"

"Enggak, pokoknya aku yang suapin"
Tolak childe dan menerima helaan nafas pasrah dari zhongli

"Yaudah" zhongli pasrah dan membukakan mulutnya, dengan senang hati childe langsung menyuapi zhongli dengan hati hati




Mama childe bisa melihat keakraban mereka dari luar kamar yang dimana pintu tersebut tidak ditutup rapat.

"Aih... Lucunya, cepet pacaran nak, mama udah cocok sama zhongli" lirih mama childe berbicara pada dirinya sendiri.











'anakku.... (Name) kok belum pulang ya'
Sang ibunda dari keluarga tartaglia nampak begitu khawatir dengan putri keduanya, sedari sore belum ada tanda tanda bahwa dia akan segera pulang kerumah.

'apa yang terjadi?'



































TBC.

My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang