Ch 9

405 29 17
                                    




Kediaman tartaglia

"Sudah itu saja dek?" Tanya childe

"Iyaa, aku kekurangan orang. Bagaimanapun juga menjadi seseorang pemimpin itu menyusahkan" kesal (Name)

"Oh ayolah... Jangan begitu, ini kan demi nenek. Benar kan?"

"Lah iya benar, tumben kakak pinter!"

"Tumben ginjalmu"

"Hhahahaha"

Setelah selesai berbincang childe pergi menuju kamarnya, membuka handphonenya melihat chattingannya dengan kekasihnya.

Childe curiga, tak biasanya zhongli hanya membaca pesannya tanpa membalas sepatah katapun, dia mencoba menelfon zhongli. Namun...

'nomer yang anda tuju tidak dapat dihubungi'

"Sialan! Ada apa denganmu zhongli?!" Oke, childe kali ini benar benar khawatir

Sudah 5 kali panggilan itu tak kunjung ada jawaban, childe mulai emosi dan pergi menuju ke rumah zhongli

Diperjalanan ia tak henti henti memohon kepada tuhan untuk menjaga kekasihnya, tangan childe sampai berkeringat tidak peduli dengan bell motor dan mobil yang memperingatkan dia untuk pelan pelan. Childe sudah bodoamat.

Setelah sampai dia langsung masuk menuju rumah zhongli, kepanikan mulai menjadi jadi. Pintu tidak dikunci dan rumah yang kelihatan kosong tidak ada seseorang

"SAYANG?! ZHONGLI?! KAMU DIMANA?!!"

Tidak ada jawaban, childe pergi keluar rumah dan mulai memencet beberapa tombol panggilan

"Datanglah kerumahku"




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keadaan zhongli

"Ugh... Sialan ini lumayan kuat, aku sampai kewalahan" ujar Melia

"Tenanglah nona, dia tidak akan lepas lagi dariku"

"Mau kau apaan dia?" Rosia

"Ehm... Eksperimen?"

"Iuh... Mengerikan" kata acada ngeri

"Terserah, yang terpenting dia tidak kembali dan tuan muda kaya raya itu bersamaku" ujar Melia

"He'um... Aku mengerti nona"

"Huh... Sudahlah aku ingin pulang" ujar Melia

Dan mereka meninggalkan pria itu bersama zhongli, yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang pasien itu.

"He'um? Mau ku apakan ya sayangku ini"
Ujarnya tersenyum dan mengusap lembut bibir lembut itu

"Sialnya dirimu sudah menjadi mate pria itu, hah... Andai kau tidak mengetahui siapa aku, tidak mungkin kau meninggalkanku. Benarkan zhongli?"

































.
.
.
.
.
.
.

.....

"Ada apa ini?" Tanya diluc selaku anggota pasukan dimana dipimpin oleh childe sendiri

"Ugh... Kekasihku diculik"

"Hah?! Oleh siapa?!" Tanya kaeya kaget mendengar pernyataan childe sendiri

"Aku... Tidak tahu"

Hening, mereka semua diam

"Albedo, bisa tolong lacak nomer zhongli?"

My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang