Bagian 5.

49 9 0
                                    

- Happy reading kiwin-kiwin -


Pagi ini Joa akan berangkat ke Jepang bersama Ghulam. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan Naomi. Rencananya ia akan menjelaskan bahwa ia di jodohkan dan sudah menikah saat ini, Joa tak mau jika nanti nya Naomi merasa terbohongi oleh nya.

Joa dan Ghulam sudah siap, hanya saja gadis itu prihatin dengan keadaan suaminya yang sedang terkena flu. Pagi tadi ia terbangun dan sangat kaget di saat membuka mata, figur Ghulam lah yang muncul pertama kali di hadapannya. Lelaki itu memeluknya di dalam selimut.
Joa meringis, padahal semalam ia sudah memberi batas dengan guling supaya lelaki itu tidak macam-macam dengannya.

Nyatanya sama saja, lelaki itu malah memeluknya dengan erat hingga Joa sendiri dapat merasakan deru nafas Ghulam.

Saat ini ia sedang menuju Rumah mamanya, sebelumnya ia sudah ke rumah orang tua Ghulam dan berpamitan. Orang tua Ghulam sangat ramah, Disana ia merasa sebagai seseorang yang sangat istimewa. Ghulam adalah anak tunggal, sama seperti dirinya. Maka dari itu kedua orang tua nya sangat menyayanginya.

Mata Ghulam fokus menatap jalanan di depan, lelaki itu memakai masker tujuannya agar orang-orang sekitar tidak terkena virus flu yang di deritanya. Joa diam-diam melirik Ghulam sekilas. Sebenarnya banyak sekali hal yang ingin dia tanyakan pada lelaki itu. Namun gengsi nya terlalu besar sampai-sampai harus Ghulam dulu yang memulai obrolan, jika lelaki itu diam, maka Joa juga akan diam.

"Jangan liatin gue diem-diem" Ucap Ghulam, sedari tadi ia sadar bahwa Joa menatapnya diam-diam.

Joa gelagapan. "Ha?? S-siap-pa yang liatin lo si, geer banget." Elak Joa.

"Gue tau dari tadi lo lirik-lirik gue yakan!" Todong Ghulam.

Joa mengalihkan pandangan tak mau wajah merah nya terlihat oleh lelaki itu. Sementara Ghulam hanya terkekeh.

Tak lama mobil Ghulam sampai di rumah Maya. Keduanya turun dari mobil, ternyata Maya-mama Joa sedang duduk santai di kursi taman. Wanita paruh baya itu bersantai ditemani secangkir teh.

"Assalamualaikum mama!!" Pekik Joa menghampiri Maya. Maya sendiri pun lantas bangkit dengan senyum yang terpatri di wajah tua nya itu.

"Waalaikumsalam,,auhhh anak mama yang paling cantik akhirnya datang juga!!" Balas Maya merangkul putri tunggal nya.

"Mama kangen Joa yaa?" Tebak Joa dengan puppy eyes nya.

Maya menggeleng, membuat raut wajah Joa memudar datar.

"Kok engga sih?"

"Mama malah lebih kangen sama menantu mama yang ganteng itu."

Ucap Maya membuat Joa mencucu melepas rangkulan mamanya.

"Hiks! Mama jahat" kata Joa cemburu.

Ghulam datang dari belakang Joa, membuka masker nya dan langsung menyalami tangan mertuanya itu.

"Assalamualaikum ma.." sapa Ghulam halus.

Maya tersenyum menyalami Ghulam.

"Waalaikumsalam menantu mama.."

Ghulam membalas dengan tersenyum manis. Lalu ia menoleh melihat Joa yang sudah manyun. "Bibir Lo kenapa manyun gitu?" Tanya Ghulam.

Joa hanya diam dan malah memalingkan wajah kesal.

Maya tertawa " itu loh tadi Joa tanya ke mama kangen atau engga sama dia, terus mama jawab deh engga, mama malah kangen nya sama menantu mama. Eh dia nya ngambek, padahal mama cuma bercanda saja, kebiasaan dari kecil memang, kamu nanti harus lebih sabar ya ngadepin Joa nya." Cerocos Maya.

He is my GhulamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang