Bagian 8.

34 7 0
                                    

AUTHOR TIDAK SUKA BASA-BASI,
JADI LANGSUNG AJA YA GUYS!!
CEKIDOT!!

-
-
-

- Happy reading kiwin-kiwin -

Keesokan harinya..

Hari ini Joa akan benar-benar menjelaskan pada Naomi prihal pernikahannya dengan Ghulam. Ia tak mau lagi berakhir seperti kemarin yang di tinggal berdua dengan Abian. Ia tak mau membuat salah paham diantaranya dan suaminya itu.

Dan jujur, sebenarnya ia juga sudah melupakan Abian sejak lama. Malah ia hampir lupa karena sudah lama tidak bertemu dengan lelaki itu.

Hari ini ia diantarkan oleh Ghulam karena mobil suaminya itu telah di perbaiki. Ghulam tak mau kejadian kemarin terulang lagi, dimana banyak orang yang hampir bertubrukan dengan tubuh istrinya. Ia sangat tidak suka.

Selama di mobil Joa tampak diam, pikirannya berkecamuk tentang kedatangan Abian disaat ia sudah menikah seperti ini.

Ia bingung bagaimana agar lelaki itu tahu bahwa ia sudah menikah. Dan menjaga jarak nya dengan Joa. Bukannya Joa geer, namun ia peka terhadap cara Abian berbicara dengannya dan Naomi pun sangat berbeda.

Ghulam melirik Joa sekilas "pulang kuliah nanti gue jemput, ikut gue dulu ke restoran bokap" kata Ghulam memberi tau.

Joa menoleh "mau kemana emang nya??" Tanya Joa,

"Ke restoran bokap gue Jo! Astagfirullah, baru aja gue bilang, belom sampe 2 menit ini" gemas Ghulam sendiri.

Joa hanya cengengesan "hehehe, sorry lam, lagi ga fokus" balas Joa.

"Mikirin apa coba? Tenang aja, gue ga bakal minta kalo emang Lo belom siap, gue tunggu kok" Kata Ghulam menggoda Joa.

Joa berdecak "ck! Mulai lagi deh! Pengen gue tabok tuh pipi hah??!!" Ancam Joa membuat Ghulam terkekeh geli mendengar nya. Ia memang sangat suka menjahili istrinya itu.

"Ampuuuuun deeeh,," tawa Ghulam. Sementara Joa hanya membalas dengan delikan tajam.

Tak lama mobil Ghulam akhirnya sampai di kawasan kampus Joa, gadis itu melepas seat belt, dan membenarkan Tote bag nya.

"Gue dul----"

"Eh! Eh! Eh! Salim dulu!" Pekik Ghulam menjulurkan tangannya pada Joa.

Gadis itu awal nya hanya memandangi tangan Ghulam, dan akhirnya mengamit tangan lelaki itu dan menciumnya dengan lembut.
Setelah itu Joa hendak pergi, namun lagi-lagi Ghulam menahan pergelangan tangannya hingga membuat gadis itu menoleh pada nya.

Tangan Ghulam pun beralih meraup kedua pipi istrinya, hingga membuat bibir Joa mengerucut.

"Jangan terlalu banyak mikir ya, ga baik buat kesehatan lo. Dan kalo ada apa-apa itu bilang ke gue. Seenggak nya cerita, gue bakal bantu lo sebisa mungkin, oke?!" Kata Ghulam seakan berusaha meyakinkan.

Joa pun mengangguk paham, membuat lawan bicara nya tersenyum begitu manis.

Cup!

Gerakan secepat kilat itu membuat diri Joa menegang, matanya membulat, sedang hatinya berdebar kencang. Di tambah lagi wajah nya yang memerah, membuat Ghulam tertawa melihat nya.

FIRST KISS GUE!!!OMG!!!MAMA!!!

Lelaki itu pun melepaskan tangannya dari pipi Joa. Ia sedikit membenahi hijab gadis itu. Sementara Joa masih terpaku dengan adegan barusan.

"Heh! Cepet sana turun, Lo gamau kuliah??" Seru Ghulam membuat Joa tersadar.

"First kiss gue lam..." Lirih gadis itu.

He is my GhulamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang