AUTHOR TIDAK SUKA BASA-BASI,
JADI LANGSUNG AJA YA GUYS!!
CEKIDOT!!-
-
-- Happy reading kiwin-kiwin -
Hari ini Joa kembali masuk kuliah, ia sudah tidak sabar bertemu dengan Naomi-sahabat satu-satu nya di negara ini. Joa sendiri sudah menyiapkan kata-kata untuk menjelaskan pada gadis itu bahwa ia sudah menikah. Ia tak mau kebohongannya semakin dalam dan bisa membuat Naomi marah padanya.
Sebelum berangkat ke kampus, Joa menyiapkan sarapan untuk suaminya. Ia membuat nasi goreng 2 porsi. Walau sedikit kesusahan, namun ia tetap berusaha dan Ingin membuktikan pada lelaki itu bahwa ia juga bisa memasak. Ya,, walaupun tidak Sejago Ghulam, tetapi lumayan lah.
Setelah selesai memasak, keduanya menikmati sarapan bersama. Ghulam bilang setelah dari kampus nanti ia akan mampir dulu ke restoran ayah nya untuk mengecek beberapa hal.
Joa pun mengiyakan, ia juga mengatakan bahwa setelah dari kampus nanti ia akan pergi bersama Naomi untuk menjelaskan prihal pernikahan mereka.
Ghulam hanya manggut-manggut, pertanda membolehkan, ia hanya berpesan jangan pulang terlalu larut malam, dan juga hati-hati. Joa yang mendengarnya hanya mengangguk sebagai jawaban.
Selesai sarapan Ghulam mengantarkan Joa terlebih dahulu, mereka memilih naik bus karena mobil lelaki itu sedang di perbaiki katanya. Joa pun tak mempermasalahkan, mereka sedikit berjalan dan akhirnya menunggu di halte bus.
Tak lama sebuah bus berhenti, Joa masuk lebih dulu dan diikuti dengan Ghulam di belakang nya. Betapa terkejutnya Joa disaat masuk ternyata bus yang naik lumayan full, membuatnya kesusahan mencari tempat duduk.
Ghulam yang melihat hal itu lantas segera merengkuh Joa dari belakang, Joa mendadak menoleh membuat Ghulam menunduk menatapnya."Jangan banyak gerak, nanti badan lo kena penumpang lain, gue gamau. Mending kena badan gue aja gapapa." Bisik Ghulam di telinga Joa.
"Ya tapi harus pelukan gini??" Tanya Joa tak habis pikir.
Ghulam mengangguk, "biar mereka paham kalo lo punya gue" Balas Ghulam.
Joa tak bisa berkata-kata lagi. Jujur saja posisi nya saat ini dengan Ghulam membuat bulu kuduk nya meremang. Jantungnya berdebar kencang. Apa lagi di saat ia menunduk, ia bisa melihat tangan kekar Ghulam yang melingkar di pinggangnya.
Ia tau maksud Ghulam yang ingin melindungi tubuh istri nya agar tidak berdesak-desakan dengan penumpang lain.
Namun justru hal itu yang membuat Joa menggigit bibir bawahnya, mencoba untuk tetap tenang, walaupun sebenarnya ia akan mencak-mencak jika berada dalam posisi seperti ini dengan Ghulam
.
Dengan pelan-pelan Ghulam menuntun Joa maju, menuju dua kursi yang masih kosong di belakang.
Perlahan setelah melewati beberapa penumpang, akhirnya keduanya pun menghela lega karena berhasil duduk.Joa masih kikuk, menahan debaran yang masih membekas sebab perlakuan suaminya itu. Sementara Ghulam hanya memandang jalan di luar dengan santai.
Joa merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya wajah lelaki itu terlihat santai setelah merengkuh nya tadi. Lihat saja nanti, ia akan membalasnya di apartemen!!
***
Joa telah sampai di kampus, ia langsung berjalan menuju kelas nya karena sebentar lagi akan di mulai. Sambil berjalan, ia mengirim pesan pada Naomi untuk menemui nya setelah matkul selesai. Kemungkinan matkul mereka akan selesai sore hari. Jadi nya, Joa akan mengajak Naomi pergi setelah nya.
***
Langit berwarna orange, di padu sedikit kebiruan serta jingga yang mencuat. Menandakan hari menjelang sore. Joa keluar dari kelas nya dengan semangat yang menggebu-gebu. Ia terus melangkah mencari keberadaan Naomi, biasanya sih gadis itu akan menunggu nya di pintu utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is my Ghulam
RomanceDrrrtt.. Drrrtt... Dering telfon berkali-kali membuat seorang gadis pelajar di negara matahari terbit itu meringkuk dari tidur nya, mata nya masih terpejam dengan tangan yang meraba-raba mencari keberadaan ponsel nya. khoaam.. Dengan cepat gadis...