Bagian 10.

30 6 0
                                    

AUTHOR TIDAK SUKA BASA-BASI,
JADI LANGSUNG AJA YA GUYS!!
CEKIDOT!!

-

-

-

- Happy reading kiwin-kiwin -




"Sini duduk! Lo pasti capek kan seharian kuliah terus kerja" Ucap Joa menyuruh Ghulam, ia bisa melihat dari raut wajahnya terlihat sangat lelah.

Ghulam berjalan menghampiri Joa yang berada di sofa, ia baru saja datang karena sibuk kuliah dan juga mengurus restoran milik ayah nya. Ia jadi tadi tidak sempat menjemput Joa di kampusnya.

Ghulam duduk disamping gadis itu. Dengan hanya memakai celana santai selutut dan juga kaos putih, serta rambut yang masih sedikit basah. Ia tampak segar setelah mandi, namun tetap saja raut wajahnya berkata bahwa ia sudah lelah hari ini.

Ghulam melirik Joa yang tengah asik memakan cemilan. "Kenapa lo??mau??" Tawar Joa.

Lelaki itu menggeleng, ia menghela nafas sejenak lalu bersandar pada bahu Joa dan memejamkan mata.

Joa yang mendapati suaminya itu lantas menoleh "Lo capek banget ya kaya nya??" Tebak Joa dibalas anggukan oleh lelaki itu.

"Sorry ya gue ga jemput lo tadi" kata Ghulam yang perlahan membuka mata dan melirik Joa.

"Yaelah, gapapa, lo juga sibuk kan, gue ngerti kok" balas Joa santai, lelaki itu tersenyum.

Kemudian tiba-tiba tangan nya terulur mengelus sekilas pipi Joa masih dalam keadaan bersandar pada bahu gadis itu. Sontak Joa mendadak kikuk, ia mengalihkan pandangan saat tangan kekar Ghulam menyentuh wajah nya. Ia merasa seperti ada sengatan-sengatan kecil di tubuhnya, padahal itu hanya sebuah elusan!! Namun seperti biasa, ia berusaha tenang layaknya orang yang bodo amat.

"Lain kali gue gabakal kaya gini lagi" kata Ghulam serak. Joa pun hanya bergeming.

Mendadak pikirannya tertuju pada Abian, ia bingung bagaimana cara memberi tau pada suaminya itu prihal Abian. Ia tak mau terjadi salah paham nanti nya. Ia ingin jujur dan menceritakan semua hal tentang nya dengan Abian, dan apa yang pernah terjadi diantara keduanya.

Joa sedikit merunduk agar bisa melihat wajah Ghulam. Ternyata lelaki itu sudah memejamkan mata lagi. Joa pun mengurungkan niat nya, tak enak karena melihat kondisi Ghulam yang sedang lelah hari ini.

Joa sedikit mengangkat kepala lelaki itu dan merebahkan punggung keduanya ke sofa, agar Ghulam lebih nyaman bersandar kembali. Dengan pelan ia mengusap-usap rambut lelaki itu dengan lembut. Sang empu pun melenguh kecil serta lebih mendekat merespon usapan tangan Joa.

Gadis itu tersenyum. Ghulam yang jail, ternyata sedang lelah hari ini. Ia terlihat begitu menikmati tidurnya di bahu sang istri. Joa tak bisa bohong, wajah lelaki itu adalah candu baginya. Ia kecanduan memandangi wajah Ghulam di saat-saat seperti ini. Entah sejak kapan mulai seperti ini, ia tidak tau.

"Jo..." Lirih Ghulam menggeliat pelan, lalu merangkul lengan Joa.

"Hm?? Kenapa lam?" Respon Joa. Namun mata lelaki itu masih tertutup.

Ghulam akhirnya perlahan membuka mata sambil menghembuskan nafas panjang.

"capek.." rengek nya persis seperti anak kecil yang sudah lelah sehabis main seharian, ia menatap Joa yang juga tengah menatap nya balik.

"Istirahat aja ya,,atau mau gue pijetin??" Tawar Joa, di balas gelengan oleh Ghulam.

"Lah terus??" Joa menatap bingung Ghulam.

He is my GhulamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang