Bagian 12.

31 2 3
                                    


AUTHOR TIDAK SUKA BASA-BASI JADI LANGSUNG SAJA CEKIDOT>>>

-

-

-

Selamat membaca manteman, maaf ya author baru update di karenakan banyak halangan.



Joa sedang asyik menonton tv ditemani dengan beberapa camilan dihadapannya, kaki yang di selonjorkan dan bertumpu pada bantal sofa agar kakinya yang sudah mendingan tidak nyeri lagi. Tiba-tiba ia menangkap sosok Ghulam yang baru saja datang dari dapur. Ditangannya ada segelas susu coklat yang seketika membuat Joa tersenyum semringah.

" Mimpi apa lo semalem tiba-tiba baik gini?? " Celetuk Joa.

Ghulam melengos dan langsung duduk di samping istrinya " Niat baik malah di suudzonin, kualat sama suami baru tau rasa lo. " Cibir nya lalu menyodorkan segelas susu tersebut pada Joa.

Joa hanya memicing, menatap Ghulam, mengambil segelas susu tersebut dengan ragu, tetapi tetap meminumnya hingga tandas. Sementara Ghulam mengambil alih remote dan mengganti channel yang Joa pilih.

" Selera film lo jelek banget " Ledek Ghulam.

Seketik Joa menatap tajam Ghulam " kaya selera film lo bagus aja!! " Balas Joa tak terima.

" Gue ajak nonto film horor aja lo kaga mau, padahal bagus gitu. " Jawab Ghulam.

" heh! Gue itu emang ga suka film horror aja. Emang ngaruh gitu buat lo kalo gue ga suka film horror?? Engga kan. " Seru Joa menggebu-gebu.

" sedikit ngaruh si "

Joa mengernyit " hah?? Ngaruh apaan coba?? "

" ya ngaruh lah! Jadi ga bisa romantis pas adegan serem-seremnya. " balas Ghulam enteng. Disambut dengan Joa yang meletakkan gelas di atas meja dengan kasar, untung saja tidak pecah.

" ogah banget gue mesra-mesraan sama lo! " seru Joa sengit.

" sampe kapan Jo lo mau mood swing gini sama gue, kadang marah kadang baik, kadang juga lo butuh gue, tapi ketika gue berusaha jadi suami yang baik, lo malah seakan-akan masih belum bisa nerima gue. Ngomong! gue harus gimana ke lo?? " Kata Ghulam seketika membuat Joa bungkam, padahal niatnya hanya bercanda saja, ia tak menyangka bahwa Ghulam menanggapi perkataannya dengan serius.

Ia tidak mampu berkata-kata lagi, baru kali ini ia melihat Ghulam berbicara serius padanya. Entah kenapa perkataan suaminya itu terasa seakan begitu menusuk, biasanya Ghulam selalu sabar dan tidak pernah putus asa menjaili Joa, walaupun berkali-kali di balas amukan atau perkataan yang tajam olehnya.

Joa terdiam, membalas kontak mata Ghulam yang menyorotnya. Entah apa yang dipikirkannya yang pasti Joa bisa melihat bahwa suaminya itu sedang banyak pikiran, begitu ketara dari tatapannya.

" g-gue.... " Jujur Joa bingung harus menjawab apa. Mungkin Ghulam tak akan paham apa yang sedang ia rasakan saat ini. Semua seolah begitu tiba-tiba baginya. Ia belum bisa menemukan titik terang dalam hatinya.

Terkadang ia merasa nyaman saat bersama Ghulam, ia belum pernah merasa senyaman itu pada siapapun. Dan bisa di bilang Ghulam adalah suami idaman para wanita. Namun entah kenapa seperti ada yang mengganjal di hatinya. Ia masih ragu apakah perjodohan ini akan berakhir bahagia atau malah sebaliknya.

Di tambah lagi dengan kehadiran Abian, seseorang yang pernah singgah dihatinya dulu saat semasa SMA. Perasaan itu sudah ia kubur dalam-dalam. Tapi Abian muncul dengan tiba-tiba dengan keadaan yang berbeda.

He is my GhulamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang