An Experiment

CHAPTER 4

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Painting: Sasuke x Sakura x Itachi
Penulis: W.... D.. A.....
Karya: ke 6
Rated: T-M
Typo: udah tau sendiri kan. Banyak banget typo dan berantakan

SELAMAT MEMBACA🥰🙏🏼
.
.
.
.
.
.
.
.

-AN EXPERIMENT-

Sebelumnya.....

"Siapa nama tuan yang ada di foto ini sensei?" Tanya Sakura mendongak menatap Itachi. Tanga kecilnya masih memegang sebuah foto yang menghadap ke arahnya.

"Kakashi..." Jawab Itachi menatap lurus ke arah emerald Sakura yang sama tengah menatap ke arah mata onyxnya.

Tersirat ekspresi keterkejutan dari wajah Sakura namun tidak untuk Itachi. Pri bermata onyx itu menatap tajam ke arah Sakura membuat gadis itu terpaku dengan tatapan Itachi yang menatap dirinya dengan penuh makna.
.
.
.
.
.
.
.

Selanjutnya.....

"Kakashi?" Tanya Sakura membeo. Tak ada yang berubah dengan ekspresi yang terpasang di wajah cantik Sakura. Itachi menganggukkan kepalanya.

Sakura meletakkan bingkai foto itu dengan hati-hati. Lalu ia mengusap wajah pria dan wanita yang ada di foto tersebut.
"Namanya sangat mirip dengan ayah kandungku" ujar Sakura tersenyum getir.

"Hah?"

"Ya. Ayah Orochimaru adalah ayah angkat ku, sensei. Orang tua kandungku menelantarkan ku lalu ayah Orochimaru lah yang mengasuhku." Cerita Sakura menyandarkan tubuhnya di meja tempat dimana foto-foto itu berada.

"Siapa yang mengatakan itu?" Tanya Itachi memastikan.

"Tentu ayah Orochimaru. Tapi ya begitulah sensei, dia terlalu mengekang ku hanya karena sebuah trauma dengan istri sah ayah Orochimaru." Itachi menganggukkan kepalanya kala mendengar setiap penjelasan dari anak didiknya.

"Tapi bagaimana kalau yang di foto ini adalah orang tua mu dan dirimu?" Sakura menoleh ke arah Itachi dengan cepat. Matanya melebar saat ia mendengar penuturan kata dari seorang dosen pribadinya. Itachi mengangkat alisnya saat melihat ekspresi Sakura yang terlihat begitu terkejut karena ucapannya.

Sakura memalingkan wajahnya dan mendecih kecil.
"Cih. Mana mungkin sensei. Lihat sendiri mereka di foto ini terlihat begitu bahagia saat kehadiran putranya. Namun hal seperti ini Tidak untuk orang tuaku. Mereka justru malah membuang ku" Sakura melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tapi anak dari rekan orang tuaku itu putri." Jelas Itachi kembali membuat Sakura mematung sejenak. Lalu ia melangkah menuju sofa putih dan Sakura membanting bokongnya ke arah sofa tersebut. Itachi membuntuti Sakura. Ia duduk sebelah gadis merah muda itu yang menjadi anak didik satu-satunya.

"Ayolah sensei. Kita mulai belajar lagi." Sakura membuka lembaran bukunya dengan kasar. Itachi hanya bisa menatapi tingkah Sakura yang sudah jelas ia tidak bersemangat dalam belajar hari ini.

Itachi paham betul soal Sakura yang memiliki mod dalam batinnya cukup buruk. Mudah sekali berubah perasaan hanya karena mendapati masalah sebelumnya. Itachi juga tau hal ini karena keadaan dan kondisi Sakura yang selalu mendapati kehidupan yang tak sama dengan orang lain. Disinilah yang membuat Sakura selalu memiliki sikap yang temperamental kepada siapapun. Apapun itu, Sakura adalah gadis yang sangat baik dan berperasaan.

"Kau tak belajar pun tak masalah Sakura-chan. Sensei tak akan mengadu pada ayahmu" Itachi merebut buku yang ada pada tangan putih Sakura. Gadis pink itu menatap bingung ke arah Itachi.