IO 01

1.1K 56 2
                                    

"Apa?" teriak Kanin.

"Kami mohon maaf Kanin tapi orangtuamu terbunuh kemarin." ujar salah satu dosen di universitas tempat Kanin melanjutkan pendidikkannya.

Kanin berkuliah di salah satu universitas di Belanda.
Dia berkuliah di sana dengan beasiswa yang dia terima.

Kanin sama sekali tidak menyangka kalau orangtuanya yang hanya orang biasa2 saja bisa ada yang berniat membunuh mereka.

Keluarga Kanin bukanlah orang yang kaya raya ataupun berkuasa, mereka hanyalah pemilik toko pakaian di sebuah Mall kecil.

Kanin akhirnya meminta ijin pada pihak universitas agar dia bisa pulang besok pagi.
Namun karena kebijakkan dari universitas Kanin boleh pulang setelah 3 hari untuk pengurusan kepulangannya dari Belanda.

Kanin semakin sedih karena itu bisa dipastikan kalau dia tidak bisa menghadiri pemakaman orangtuanya.

Kanin menangis semalaman sampai akhirnya dendamnya muncul.

"Aku akan membalaskan kematian kalian, Pho, Mae. Dan Kanin tak akan berhenti sebelum mereka menerima hukumannya." gumam Kanin dalam hati.

3 hari Kanin menunggu ijin kepulangannya ke Thailand.
Dan akhirnya hari itu Kanin dapat pulang juga.

Sepanjang perjalanan dari belanda ke Thailand, bayangan orangtuanya tak pernah hilang dari ingatannya.

Sampai akhirnya Kanin tiba di rumah orangtuanya.
Garis polisi membatasi Kanin untuk masuk.
Kanin menangis melihat ke arah rumah itu.

Sampai tiba2...

"Kanin, akhirnya kau pulang juga."

Seorang pria cantik berlari dan memeluk Kanin.

"Phi James." ujar Kanin.

"Ayo kita ke rumahku. Dan akan kuceritakan semuanya." ujar James dan Kanin pun mengangguk.

James adalah sahabat dan juga tetangga yang rumahnya dengan rumah Kanin berdekatan.
Sesampainya mereka di rumah James, ternyata disana sudah ada sahabat2 Kanin lainnya, ada Yim, Tommy dan Nat.

Setelah saling melepaskan rindu, James dan teman2 Kanin menceritakan apa yang terjadi.

'Malam itu kedua orangtua Kanin sedang menutup toko namun tiba2 datang seorang pria yang dikejar2 oleh kawanan orang2 dengan berbagai macam senjata tajam.

Pria itu melihat orangtua Kanin dan meminta tolong padanya.
Karena kasihan akhirnya pria itu diijinkan masuk ke dalam toko orangtua Kanin.

Tak lama kawanan itu melihat pada orangtua Kanin dan bertanya apakah mereka melihat ada seseorang yang berlari ke arah mereka.

Orangtua Kanin bilang kalau mereka tidak bertemu siapa2 apalagi orang yang berlarian.

Namun salah satu dari mereka melihat bayangan dari dalam toko orangtua Kanin.

Mereka marah karena orangtua Kanin yang berbohong dan menyembunyikan pria itu.

Mereka pun memaksa orangtua Kanin untuk membuka pintu tersebut namun ayah Kanin malah menguncinya.

Akhirnya mereka membunuh ayah Kanin dan menculik ibu Kanin.
Namun pria yang ayah Kanin sembunyikan akhirnya bisa selamat karena dia keluar lewat atap toko itu.

Dia yang bersaksi kalau pelakunya adalah anak2 buah keluarga Wang.
Pria itu bersaksi kalau ibu Kanin diculik oleh mereka, namun 2 hari kemudian ibu Kanin ditemukan sudah menjadi mayat di selokan dekat rumah Kanin.

Yang membunuh ayah Kanin memanglah anak2 buah keluarga Wang namun yang membunuh ibu Kanin adalah anggota keluarga dari keluarga Wang.

Keluarga Wang adalah sekelompok mafia yang berkedokkan sebuah perusahaan bernama Pentagon.'

Kanin mendengarkan cerita itu dengan seksama.
Kanin merasa sakit hati, hanya karena kebaikkan ayah dan ibunya menyebabkan mereka terbunuh.

Kanin merasa sangat dendam pada keluarga Wang.
Dia pun berencana akan membongkar semua kebusukkan keluarga Wang.

"Aku benar2 tidak terima orangtuaku yang tidak berdosa menjadi korban kebejatan keluarga itu. Aku akan membongkar semua kebobrokkan keluarga itu." ujar Kanin.

"Kami juga akan siap membantumu Kanin." ujar Yim.

Kanin melihat pada sahabat2nya dan menangis.

"Aku tidak mau kalian ikut terlibat dalam masalah ini. Aku sudah tidak punya siapa2 lagi, sedangkan kalian masih ada orang2 yang akan merindukan kalian. Aku akan meminta bantuan kalian jika aku benar2 sudah tidak mampu lagi dan benar2 membutuhkan bantuan." ujar Kanin.

James dan kawan2 lainnya mengerti maksud Kanin dan akhirnya menyetujui rencana Kanin.

"Kapanpun kau meminta bantuan kami, kami akan selalu siap membantu, Kanin." ujar James.

Kanin pun menganggukkan kepalanya dan menatap kosong keluar jendela ke arah rumah orangtuanya.

.
.
.
TBC
.
.
.

Semoga kalian suka ya.
Jangan lupa Vote dan tinggalkan pendapat kalian juga ya.

.
.

621

If Only (ZeeNunew)  015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang