IO 21

390 46 2
                                    

"Pho.. Apa yang Pho lakukan?" teriak Charan dan menutupi Kanin dengan badannya.

"Anak itu sudah menjebakmu Charan, dia sudah membuatmu lupa siapa dirimu. Kau anakku, penerus Wang. Tapi gara2 tipu daya anak itu, dia bisa merubahmu dan membuatmu menentang orangtuamu sendiri." ujar Pho.

Charan mengernyitkan dahinya.

"Menipuku? Siapa disini orang yang menipuku? Apakah Kanin atau Pho? Pho yang kuanggap pahlawan, orang yang dapat kubanggakan ternyata hanya seorang penjahat yang tidak punya hati." teriak Charan.

"Charan." teriak Pho.

"Semua yang kulakukan adalah warisan untukmu, anak Pho satu2nya." ujar Pho.

Charan menggelengkan kepalanya.
Tiba2 2 orang penjaga menyergap Charan dari belakang dan memeluk Charan agar tidak dapat bergerak.

"Phi." teriak Kanin.

"Anak ini lebih baik mati agar kau kembali sadar, Charan." teriak Pho dan mengarahkan senjata itu pada Kanin.

Charan membelalakkan matanya melihat senjata Pho mengarah pada Kanin dan siap untuk diledakkan.
Charan juga melihat wajah Kanin yang tersenyum padanya dengan pasrah dan memejamkan matanya.

"Tidak.. Tidak.." teriak Charan.

Charan pun mengamuk dan berusaha melepaskan diri dari pelukan penjaga itu.

Dan...

Dor...

Sebuah tembakan terdengar di ruangan itu.
Pho membelalakkan matanya.

"Charan." teriak Pho.

Pho pun terduduk lesu setelah melihat anak satu2nya tergeletak bersimbah darah di lantai depan Kanin.

Kanin membelalakkan matanya melihat Charan yang memejamkan matanya dengan darah di depan dadanya.

Kanin terkulai lemas dan airmatanya mengalir deras.

"Phi." gumam Kanin.
Kanin tak dapat percaya kalau Charan akan melompat di depannya untuk mencegah peluru itu mengenai tubuh Kanin.

Ibu Charan yang mendengar suara tembakkan segera masuk ke dalam kantor dan melihat anaknya tergeletak di lantai berlumuran darah.

"Charan" teriak Mae.

"Cepat panggil ambulan, cepat." teriak Mae.

Mae memegang leher dan nadi Charan dan melakukan tindakan CPR pada Charan.

Kanin hanya terduduk dan terdiam melihat wajah Charan yang terpejam.

"Phi.." isak Kanin.

Tak lama berselang sebuah ambulan datang dan segera memeriksa Charan.
Ayah Charan dan Kanin sama2 hanya terdiam dan terpaku melihat para paramedis itu melakukan pertolongan pertama pada Charan.

Dan akhirnya para paramedis itupun mengangkat dan membawa Charan ke dalam ambulan dan membawanya pergi.

Ibu Charan melihat pada Kanin dan mengusap pipinya.

"Jadi kau ibu dari cucuku dan kekasih anakku?" ujar Mae sambil membuka ikatan tali yang mengikat tangan Kanin.

"Pergilah nak, pergilah dan temani Charan. Pergilah." ujar Mae, Kanin menatap pada Mae dan menganggukkan kepalanya.

Kanin menghela nafas panjang lalu berdiri.
Dia keluar dari kantor itu dan segera berlari.
Kanin berlari keluar dari rumah itu lalu memanggil taksi dan berusaha mengejar ambulan yang membawa Charan.

Sementara di rumah, Mae menghampiri Pho dan mengambil senjata di tangan Pho dan menyimpannya di meja.

"Sudah puas kau membuat anakku menderita? Aku tak pernah mengatakan apa2 karena aku pikir kau melakukan semua ini demi Charan. Kau merusak keluarga kita, kau bukan manusia." ujar Mae dan Pho hanya menatap Mae dengan pandangan kosong.

Dan tak lama, dari dalam kantor itu terdengar dua tembakan berurutan.
Para penjaga masuk ke dalam kantor itu dan melihat jasad Pho dan Mae yang sudah bersimbah darah.

Mae menembak Pho lalu menembak dirinya sendiri.
Mae yang pendiam tahu semua tentang kejahatan suaminya namun dia tidak bisa terima ketika anaknya disakiti.

Mae juga sebenarnya tidak rela suaminya membunuh cucunya yang masih dalam kandungan Kanin.
.

Sementara di rumah sakit, Kanin datang dan menanyakan tentang Charan dan ternyata Charan sedang di ruang operasi.

Charan tertembak di dadanya namun untunglah peluru itu mengenai bagian yang hanya beberapa inci dari jantungnya.

Kanin menunggu di depan ruang operasi.
Setelah beberapa saat seorang dokter keluar dan menghampiri Kanin.

"Bagaimana keadaan kekasih saya dok?" tanya Kanin.

"Tuan Charan sudah melewati masa kritis, untunglah peluru itu tidak mengenai bagian yang vital, peluru itu meleset hanya beberapa inci dari jantung tuan Charan." ujar dokter itu yang membuat Kanin sedikit bisa bernafas lega.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

613

If Only (ZeeNunew)  015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang