IO 04

400 44 2
                                    

Hari itu Kanin masuk kembali ke kantor dan pada siang harinya ternyata Charan tidak bisa makan siang bersama Kanin karena ada rapat yang harus Charan hadiri.

Akhirnya Kanin pun makan siang di kantin gedung.
Ketika Kanin datang banyak mata yang melihat pada Kanin.
Karyawan2 yang berada disana pun terlihat seperti berbisik2.

Kanin merasa risih namun berusaha Kanin abaikan.
Tak lama kemudian karyawan2 di kantin itu melihat ke satu arah, yaitu belakang Kanin yang juga pintu masuk kantin dan Kanin pun yang merasa penasaran ada apa, membalikkan wajahnya.

Kanin membelalakkan matanya melihat siapa yang berjalan ke arahnya dengan bibir tersenyum.
CEO Charan berjalan menghampiri Kanin dengan mata yang menatap padanya.

Kanin menatap pada sosok gagah di depannya dengan mendengakkan kepalanya.
Charan kemudian duduk di sebelah Kanin.

"Sudah selesai? Temani aku dulu ya?" ujar Charan dan tanpa sadar Kanin mengiyakan dengan anggukkan kepalanya.

Selama berbulan2 bekerja di sana, Kanin tahu kalau bapak CEO ini belum pernah menginjakkan kakinya di kantin ini.
Dan sekarang demi bersamanya, Charan datang dan makan di sana.

Charan makan dengan tenang dengan Kanin disebelahnya, sesekali Charan dan Kanin mencuri pandang dan tersenyum.

Setelah selesai makan, Kanin dan Charan kembali ke kantor mereka masing2.

Sore harinya mereka pulang bersama, sampai akhirnya mereka sampai di apartemen Kanin.

"Phi mau mampir dulu?" tanya Kanin.

"Tidak usah. Besok jam 7 malam aku jemput yah?" ujar Charan.

Kanin pun mengiyakan.
Besok adalah kencan pertama mereka.
Entah apa yang harus Kanin rasakan, walaupun ini bukan kencan pertamanya tapi ini adalah kencan pertamanya dengan seorang pria.
.

Keesokkan harinya Kanin tidak bisa tenang seharian.
Nanti malam Charan akan menjemputnya untuk berkencan.
Apa yang harus dia lakukan?
Apakah dia dan Charan akan menjadi pusat perhatian?

Kanin pun mandi dan berganti pakaian.
Semua pakaian dia coba namun tetap rasanya ada saja yang kurang.

Kanin membaringkan tubuhnya terlentang di atas tempat tidur.
Apakah ini yang dirasakan setiap wanita yang di ajak kencan oleh kekasihnya?
Tapi dia bukan seorang wanita lalu mengapa dia bingung hanya karena masalah pakaian?

Akhirnya Kanin pasrah dan memakai pakaian yang dia ambil sembarang di lemari.

Akhirnya Kanin pasrah dan memakai pakaian yang dia ambil sembarang di lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanin memakai sweater merah dengan celana panjang putih.

Jam menunjukkan hampir jam 7 malam.
Kanin menunggu Charan menjemputnya.

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu kamar apartemen Kanin berbunyi.
Kanin menghela nafas panjang dan membuka pintu itu.

Kanin terperangah dengan penampilan orang yang ada di balik pintu.

Kanin terperangah dengan penampilan orang yang ada di balik pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tidak seperti Charan yang biasa dia lihat.
Charan memakai kaos hitam dengan kemeja lengan pendek tanpa di kancingkan dan juga celana jeans panjang yang robek bagian lututnya.

Charan tersenyum dan melihat pada penampilannya sendiri karena melihat Kanin yang memandang padanya tanpa berkedip.

"Ada yang salah?" ujar Charan yang menyadarkannya dan menatap wajah Charan.

"Hahh. Tidak, hanya saja Phi sangat berbeda dengan yang biasa Kanin lihat." ujar Kanin gugup.

Charan memandang pada Kanin dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Kanin juga sangat berbeda dengan Kanin yang biasa Phi lihat. Kanin terlihat lebih cantik dan narak." ujar Charan dan Charan pun tersenyum, begitu juga Kanin.

"Kita pergi sekarang?" ujar Charan dan menjulurkan tangannya.
Kanin melihat pada tangan Charan yang menjulur dan Kanin pun memegang tangan itu.

Entah apa yang merasuki Kanin.
Kanin merasakan tangan Charan begitu hangat dan nyaman menggenggam tangannya.

Charan menggenggam tangan Kanin hingga sampai lift yang akan membawa mereka turun.
Mereka pun sampai di mobil dan melajukan mobilnya.

Charan membawa Kanin kesebuah restoran mewah, sebenarnya Kanin belum pernah masuk ke restoran semewah itu.

Mereka makan disana, namun Kanin merasa tidak begitu nyaman makan di tempat seperti ini.
Suasananya begitu hening dan sepi, tidak ada kehangatan sama sekali hanya ada orang2 yang makan tanpa arti sesungguhnya dari makan bersama.

"Apa ada yang salah?" tanya Charan.

"Maaf Phi, tapi Kanin tidak biasa makan di tempat seperti ini. Disini terasa membosankan. Dan Kanin rasa pakaian kita tidak pantas berada disini." ujar Kanin yang membuat Charan tertawa pelan.

"Soal pakaian Phi rasa tidak masalah, yang penting kita kesini dengan membayar. Tapi apa Kanin mau membawa Phi ketempat yang tidak membosankan?"

Kanin melihat pada Charan dan tersenyum senang.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

661

If Only (ZeeNunew)  015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang