IO 16

393 40 2
                                    

Charan terdiam dan menatap Kanin.

"Keluar kau dari sini... Keluarrr..." teriak Kanin.

Charan mengeraskan rahangnya berusaha menahan airmatanya.
Charan menatap ke bawah dan keluar dari kamar Kanin.

Kanin menangis berpikir apa salah yang sudah dia lakukan sehingga membuat dirinya begitu menderita.
.

Seminggu sudah Kanin terbaring di rumah sakit.
Tanpa Kanin tahu kalau Charan selalu menunggu Kanin dan melihatnya dari jauh.

Kanin akhirnya diijinkan keluar dari rumah sakit dan James yang datang menjemputnya.

"Sementara kau tinggalah di rumahku sampai kau sembuh benar." ujar James.

"Aku tidak mau merepotkanmu, James."

"Merepotkan apa? Kau sudah seperti saudara buatku." ujar James sambil tersenyum.

Kanin keluar dan berjalan bersama James.
Mereka ke tempat parkiran dan akan menaiki mobil James.

Namun Kanin melihat ada sebuah mobil yang dia tahu itu adalah milik Charan.
Wajah Kanin menunjukkan kemarahan.

"Tunggu disini James." ujar Kanin dan James yang bingung hanya diam ditempat dan memasukkan barang2 Kanin ke dalam mobilnya.

Kanin menghampiri mobil itu.
Namun Kanin tidak melihat siapa2 di dalam mobil.
Dan tak lama Charan keluar dengan sedikit berlari dan tiba2 berhenti melihat Kanin yang berada di depan mobilnya.

Charan menghela nafas panjang dan berjalan menghampiri Kanin.

"Apa yang kaulakukan disini Phi?" tanya Kanin.

Charan hanya terdiam dan menatap mata Kanin.

"Kupikir kita sudah tidak ada urusan lagi. Anak yang kukandung sekarang sudah tidak ada. Anakmu sudah dibunuh oleh keluargamu sendiri. " ujar Kanin.

"Betul. Anakku sudah dibunuh, anakku Kanin, anakku." ujar Charan.

"Lalu apa urusannya denganku? Anakmu yang dibunuh dan keluargamu yang membunuh." tanya Kanin.

"Kau. Urusanku sekarang adalah kau. Pria yang aku cinta, pria yang akan kulindungi dari ayahku sendiri." ujar Charan menatap tajam pada Kanin.

"Aku tidak butuh perlindunganmu. Aku hanya butuh kau menjauh dariku, Phi." ujar Kanin dan berbalik, namun Charan menarik tangan Kanin, dan tiba2..

Plak..

Kanin menampar Charan.

"Jangan sentuh aku." teriak Kanin.

Namun Charan menarik lengan Kanin dan memeluknya erat.

"Lepaskan aku, lepaskann..." teriak Kanin.

James berlari mendengar teriakkan Kanin, namun James berhenti ketika melihat Charan sedang memeluk Kanin dengan airmata yang membasahi pipinya.

"Aku tak akan pernah melepaskan kamu, Nin. Aku akan melindungimu dari ayahku, aku akan mencintaimu selalu. Aku mencintai kamu Nin." isak Charan.

Kanin yang tadinya berusaha berontak dan memukul2 dada Charan melemaskan tangannya dan menangis di dada Charan.

"Aku berjanji tak akan ada lagi yang akan menyakitimu kecuali kalau aku mati." ujar Charan.

Kanin menangis dan menyerah pada kegigihan Charan mengejarnya.

"Dari awal prioritasku adalah kamu, bukan anak kita. Aku sayang pada anakku tapi kau adalah hidupku, cintaku, Kanin." ujar Charan yang masih memeluk Kanin.

Charan melepaskan pelukkannya dan memegang pipi Kanin dan mengelusnya.

"Pulang bersamaku, na?" ujar Charan dengan wajah memohon.

Kanin akhirnya menatap mata Charan.

"Na?" tanya Charan lagi.

"Kanin, ayahku tidak akan tinggal diam dengan keluarnya aku dari rumah dan Pentagon. Ikut denganku ya? Hanya aku yang bisa melindungimu, Nin." ujar Charan yang membuat Kanin terkejut.

"Phi keluar dari rumah dan Pentagon?" tanya Kanin dan dibalas dengan anggukkan oleh Charan.

"Ayahku membunuh anakku dan aku membunuh anaknya." ujar Charan dengan mata yang kembali berair dan menundukkan kepalanya.

"Charan Wang sudah mati di hari dia membunuh anakku dan menyakiti Kaninku." ujar Charan.

Kanin melihat pada Charan, karena Kanin terlalu fokus pada dirinya sendiri sehingga dia lupa kalau Charan pun sama menderitanya dengan dirinya.

Kanin baru menyadarinya setelah sekarang dia menatap Charan dengan jelas.
Tubuh Charan terlihat lebih kurus, matanya terlihat tanpa nyawa.
Dan bahunya yang sedikit membungkuk.

Kanin tahu kalau selama dia hamil, perhatian Charan hanya untuknya dan bayi yang ada dikandungannya sehingga Charan lupa kalau dirinya pun butuh perhatian.
Begitu besarnya cinta Charan untuk Kanin.

Kanin memejamkan matanya sebentar dan melihat pada Charan yang masih menunduk dan tersenyum pahit.

Kanin meneteskan kembali airmatanya dan memegang dagu Charan hingga Charan menatap kepadanya dengan wajah terkejut.

Kanin melangkahkan kakinya, berjingjit dan mencium bibir Charan sambil memejamkan matanya.

Charan yang mendapatkan perlakuan itu membelalakkan matanya lalu memegang pinggang Kanin dan membalas ciuman Kanin.

Airmata mengaliri pipi mereka ditengah ciuman itu dan Kanin melingkarkan tangannya di leher Charan dan memperdalam ciuman mereka.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

663

If Only (ZeeNunew)  015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang